Seolah-olah dia yang paling tersakiti. Kekecewaan Lyra dibalas Martin dengan kecewaan pula. Seolah Lyra tuh orang paling nelangsa sedunia, Lyra muak. Lyra tak mau terjebak. Rasa sakit Lyra dan semua hal yang ia rasakan, Lyra mau dirinya tenang. Hanya begitu pun sulit. Oh Tuhan, rasanya Lyra ingin Mari.
Lebih daripada itu, rasanya Lyra sangat ingin membunuh Mayas detik itu juga!
"Jadi, apa yang akan kau lakukan?" Martin mendesis. Tangan Lyra diangkat ke atas.
Lyra kalah soal waktu makanya Martin dapat mengukung Lyra.
Sumpah demi Tuhan, Lyra tak tahu cara menghadapi Martin. Bukan hanya pertahanan Lyra yang goyah, akan tetapi kepercayaan diri turut menghilang entah ke mana.
Untunglah Lyra tak hilang akal, ia sentak bagian privasi Martin hingga lelaki itu tak berkutik.
"Akh."
Mumpung sudah lepas, Lyra ambil jarak aman. Lyra tak mau jadi korban Martin.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com