webnovel

Kemarahan

Restoran Z,

Pemandangan di dalam restoran Z selalu spektakuler namun, ada satu orang yang dicarinya. Lea terus masuk ke dalam meninggalkan Jose sedang memarkirkan mobilnya hingga menemukan Venom di lantai dua menghadap taman belakang restoran Z.

Lea memandang wajah tampan Venom, tidak ada kata yang tepat untuk menggambarkan, bergegas menghampiri untuk duduk di depannya.

"Venom..."

Pelayan datang membawa buku menu, "Berikan aku yang sama dengan tuan Venom" pinta Lea sebelum pelayan bertanya.

Lima belas menit, pelayan datang membawa pesanan Lea lalu pergi tinggalkan mereka. Lea menghela nafas perlahan sembari mengumpulkan keberaniannya, meminum isi cangkir. Pahit.

Tangan besar dan kokoh tersebut meraih cangkir berisi kopi dengan elegan, sungguh menarik mata setiap orang yang melihatnya.

"Mengapa kamu mengabaikan aku? sebelumnya kamu tidak seperti ini"

"Aku sibuk Lea"

"Aku juga sibuk tapi aku berusaha menghubungi dan mengirimkan pesan padamu tapi kamu tidak membalasnya"

Keluhan yang diucapkan seperti ejekan bagi Venom saat ini. Lea tidak tahu itu jika Venom tahu hubungan dirinya dengan Jose.

"Kamu dan Jose..."

"Tidak ada hubungan apa-apa, kamu--- jangan salah paham"

"Lea..."

"Kamu tahu Nou sahabatku, dia sedang kesulitan dalam pernikahannya baru-baru ini jadi membutuhkan aku untuk membantunya"

"...."

"Nou minta aku beritahu Jose tentang situasi Feri dan..."

"Dan?"

"Aku hanya perantara agar mereka berdamai dalam pernikahan"

"Kamu?"

"Itu yang sebenarnya"

"Apakah Nou juga tahu kamu dicium Jose malam itu, di restoran ini?"

"Tidak, jangan katakan itu pada Nou. Jose marah padaku karena aku terlalu ikut campur tangan pada pernikahan dan ingin membuat kamu cemburu"

pak!

Suara cangkir membentur piring di bawahnya sangat kencang bikin Lea diam. Venom terlihat marah, Lea mulai panik dalam hatinya.

"Aku tidak tahu siapa yang kamu buat bodoh disini Lea. Menurutmu, apa aku tidak tahu yang terjadi di belakang punggungku?"

"Aku--"

Ada jeda keheningan disini. Lea bingung harus mengatakan apa, semua cara sudah dilakukan demi menjelaskan berulang malam itu tapi sepertinya, Venom sama sekali tidak mendengarkan.

"Lea, mengapa kamu tidak mengunakan cincin dariku? kamu-- berselingkuh di belakangku!"

Suara yang tiba-tiba bikin kaget Lea. Jose duduk di sampingnya dan meraih cangkir milik Lea, meminumnya. Bangsat batin Lea marah akan keberadaan Jose, kilatan peringatan bermunculan tetapi Lea tidak peduli.

"Kamu-- mau apa disini?"

"Makan siang dengan kamu"

"Kamu jangan mengada-ada"

"Sayang, jangan marah lagi. Aku tahu, aku salah karena sudah membuatmu kesulitan"

"Kamu bilang apa?"

Wajah Lea berubah pucat, "Lea, apakah ini yang kamu sebut membantu?" tanya Venom, Jose mencomot kue di depannya tanpa merasa bersalah memasukan dalam mulutnya.

"Membantu apa?"

Lea memandang keduanya silih berganti, mengapa jadi begini?. Venom menghela nafasnya, "Jose, kamu tak tahu malu" sindirnya pelan.

"Haiyah, aku seorang hakim butuh warna kehidupan. Mana bisa dituduh begitu, aku hanya mengikuti petunjuk saja" , membuang remahan dari tangannya dengan menepuk.

"Apa kamu bahagia dengan petunjuk itu? aku rasa Nou tidak tahu ini"

Lea bingung, "Apa yang kalian maksud kan?" , Jose meraih cangkir Lea dan meminumnya lagi.

"Venom?"

Suara halus dan lembut terdengar enak di telinga membuat ketiganya menoleh secara serempak. Mata Lea nyaris keluar dari tempatnya, ini bukan pertemuan yang diharapkan menjadi akhir menyedihkan.

Reina berdiri di hadapan mereka bertiga dengan penampilan anggun dan menawan, tak tampak bekas seseorang yang pernah masuk dalam penjara.

"Kamu sudah selesai, sayang?" , Venom beranjak dari duduknya, melingkarkan tangannya di pinggang kecil Reina.

"Kalian! Venom, apa ini! lepas Jose"

Teriakan marah Lea bikin Jose kesal, "Lea, ini tempat umum. Jaga bicaramu" ucapnya tak senang sembari menahan Lea tetap di tempatnya.

Bermula tidak mempercayai namun, mata dan mulut tidak berbohong. Lea memberontak kuat terhadap Jose, senyum sinis diujung mulut Venom menanggapi.

"Perkenalkan istriku Reina Zong Xi. Sayang, kamu kenal mereka berdua kan jadi, aku tak perlu memperkenalkan"

"Tentu tidak. Halo tuan hakim dan nona Lea, senang bertemu kalian berdua disini"

Lea ingin bicara sesuatu tapi Jose menutup mulutnya dengan kecepatan kilat lalu melepaskan. Sungguh tak terduga bisa membuatnya jatuh dalam pusaran yang dikenalnya, butuh waktu untuk mengembalikan semula.

"Nyonya muda Xi, nona Lea sudah menjadi tunangan ku" kata Jose tersenyum lebar,

"Itu tidak benar Venom, jangan percaya! kami hanya berteman terkait Nou" bantah Lea secepat angin.

Reina terkejut, "Oh, maaf aku tidak tahu", Venom melirik gaya Reina yang terlihat polos.

"Tidak apa-apa, hubungan kami belum dipublikasikan demikian juga kalian"

"Venom, kamu jangan percayai ini"

Jose jengkel dengan tingkah Lea yang masih saja mengelak namun, Venom merangkul Reina dengan perasaan sayang yang terlihat, jelas tidak terpengaruh pada perkataan Lea sedikitpun.

" Apakah nyonya tua dan ibu sudah datang di ruangan?" tanyanya pada Reina.

"Sudah datang" jawabnya pelan, Venom mengalihkan mata ke arah Lea dan Jose kemudian berikan senyuman terbaiknya.

Lea seperti melihat Venom yang berbeda, Jose melihat sekilas di sekitarnya, beruntung sepi.

"Bagaimana bisa nyonya besar dan nyonya tua menyetujui kalian? Venom! kamu membohongiku!"

Teriakan marah Lea terdengar satu lantai, berdiri dengan kokoh, Jose cepat menahannya dengan berdiri dan menarik kuat Lea dalam pelukannya.

"Kami pergi dulu"

Tanpa menunggu, Venom dan Reina segera pergi dari hadapan Lea dan Jose. Tangan kuat Jose terus menahan Lea sehingga sulit Lea untuk mengejarnya.

"Hei! tunggu.... sialan, lepas Jose!"

"Lea!"

"Ini tidak mungkin terjadi padaku, Jose. Aku sangat mencintainya, mengapa dia melakukan ini padaku? mengapa?"

"Lea..."

"Ini pasti karena mu! ya, pasti! kamu sebaiknya menjauh dariku, aku-- akan berusaha menjelaskan lagi agar dia membatalkan pernikahannya"

"Lea, keluarga Xi menyetujui hubungan mereka berdua jika tidak, kemungkinan hari ini ada pengumuman tidak mungkin terjadi"

"Aku-- "

Jose melonggarkan cengkeraman tangannya, Lea memanfaatkan kesempatan untuk bergerak cepat tinggalkan Jose yang terkejut.

"Lea....!"

Teriakan Jose diindahkan, Lea terus mencari keluarga Xi yaitu Mae Xi. Ia nyakin, Mae tidak mungkin menyetujui pernikahan Venom dengan wanita tidak jelas tempatnya.

Lea bergegas memasuki ruang aula, disana banyak orang yang masih bersiap. Mae Xi diantaranya. Iapun cepat-cepat mendekati, "Nyonya besar....."panggilnya pelan agar tidak menarik perhatian orang-orang disekitarnya.

Mae Xi berbalik untuk melihat siapa yang telah memanggil, matanya terkejut melihat Lea yang kusut.

"Bisakah kita bicara nyonya, ada yang ingin saya tanyakan terkait pernikahan Venom"

"Tidak ada yang perlu dibicarakan"

"Tetapi bagaimana bisa anda menyetujui hubungan mereka sedangkan aku--- "

Kesulitan Lea tergambar jelas membuat simpati Mae berkembang, "Tunggu satu tahun, jika Reina tidak bisa berikan keturunan maka kamu bisa bersama Venom" katanya.

"Apa! nyonya, anda menjadikan aku sebagai cadangan penghasil keturunan? apakah anda bergurau, nyonya?"

Untuk beberapa saat Mae memperhatikan cara bersikap Lea, ia hanya bisa menggelengkan kepalanya berulangkali sebelum berkata, "Pantas nyonya tua tidak menyukaimu. Reina tidak perlu berusaha keras untuk mendapatkan perhatian darinya bisa mendapatkan saham 5% dari keluarga Xi. Masalah pantas atau tidak, itu bergantung pada sikap kamu sekarang".

Lea terkejut mendengarnya. Tidak menduga Reina mudah mendapatkan persetujuan dari nyonya tua. Kepalan tangan di kedua sisi badannya semakin erat.

"Aku mencintai putra anda dengan setulus hati nyonya, tidak butuh saham keluarga Xi"

"Bagus kalau tidak butuh tetapi untuk bisa masuk ke dalam keluarga Xi membutuhkan saham agar kokoh posisinya"

Tangan terlipat di depan dada seperti menilai Lea dari ujung atas hingga bawah, jelas membuat tak nyaman Lea.

"Aku-- "

"Nona Lea, anda jangan terlalu berfikir tinggi. Hargai hubungan yang anda miliki sekarang"

"Apa maksud anda nyonya? aku tidak mempunyai hubungan apapun"

"Benarkah? kalau begitu, tuan Hakim dibelakang anda sebagai apa? karena terlihat sangat khawatir"

Lea diam, tidak menyadari jika Jose berada di belakangnya, "Nyonya Mae Xi, anda terlihat sehat dan baik" kata Jose sekedar basa basi mengurangi ketegangan.

"Anda sangat menyenangkan tuan hakim"

"Terima kasih atas pujiannya. Maaf, calon istri saya sudah membuat anda kesulitan"

"Ah, saya mengerti"

Pergelangan tangan Lea langsung ditangkap oleh Jose supaya tidak bergerak. Lea marah luar biasa ketika mendengar kalimat Jose pada Mae Xi.

"Siapa yang...."

Satu gerakan kecil dan cepat dilakukan Jose untuk menghapus semua kata-kata Lea diujung mulut. Mae Xi tersenyum sinis.

"Kamu undur diri nyonya besar. Selamat atas pernikahan putra anda, semoga langgeng dan lancar di masa depan. Masalah satu tahun, itu tidak mungkin terjadi pada mereka demikian juga untuk Lea"

"Tuan hakim sangat mengerti dan mengesankan ternyata, Nou sungguh beruntung mendapatkan anda"

"Ha ha ha, tentu"

Jose berbalik sambil menarik Lea mengikuti, tak mau tetap berjalan karena tarikan Jose sangat kuat sementara Mae Xi berputar melihat arah panggung.

Venom dan nyonya tua mulai di wawancara oleh wartawan. Tampak antusias dari orang-orang terlihat, Reina sesekali memunculkan wajah malu. Sungguh istri yang baik dipermukaan pikir Mae Xi.