"Momy, Marcel takut. Dady jahat, dady bikin Mom nangis. Marcel nggak mau sama dady!" Tangisan Marcel membuat hati Celine semakin remuk. Salah satu alasannya untuk bertahan adalah Marcel, ia hanya ingin anaknya merasa bahagia.
Tapi, kini Celine hanya mampu meratap dalam penyesalan. Nyatanya, sang anak kini menangis histeris karena ketakutan melihat ayah kandungnya.
"Ssttt, udah ya Sayang, jangan nangis terus nanti pusing. Momy nggak papa, Marcel nggak perlu takut...." Sekuat tenaga Celine bertahan agar tidak mengeluarkan air mata.
Bocah kecil itu semakin memeluk erat tubuh ibunya. Seakan takut dirinya akan ditinggalkan kapan saja jika ia lepaskan cengkeraman tangan mungilnya dari sana.
Sedangkan Reyner sendiri, pria itu meringkuk di atas sofa. Menyembunyikan wajahnya di antara kedua lututnya setelah mengunci pintu rapat-rapat.
Wajah Celine pucat, ia belum sempat makan dan tenaganya terkuras karena kejadian beberapa menit yang lalu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com