Kabar tentang Namara yang akan mengikuti pertemuan rutin aliansi akademi segera menyebar luas. Sekali lagi itu membuat banyak keributan di akademi.
Murid-murid senior mulai bertanya-tanya, memang siapa Namara? Seperti apa rupanya? Sekuat apa kekuatannya? Kenapa dia bisa dipilih secara langsung oleh kepala akademi?
Sedangkan untuk murid yang seangkatan dengan Namara, mereka hanya bisa berbisik-bisik. Tentu saja mereka sudah tahu siapa Namara dan bagaimana kekuatannya. Meskipun ini sedikit mengherankan, tetapi itu tidak terlalu mengejutkan mereka.
Wajar jika kepala akademi memilih Namara. Lagi pula banyak yang sudah melihat teknik pusaran kabur raksasa milik Namara. Mereka hanya berpikir kalau Namara memang murid yang kuat.
Alessandra berjalan mendekati Namara. Dia menatap wanita itu dengan rumit. Rasanya tidak menyangka. Tidak menyangka kalau di akan menjadi teman orang yang berpengaruh seperti Namara.
"Selamat. Kau sangat pantas mengikuti pertemuan itu," ucap Alessandra.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com