webnovel

Temen Tapi Demen

Kebimbangan seorang wanita cantik Bernama Vina Safitri yang mempunyai perasaan kepada seorang teman kecilnya yang merupakan sahabat sejak kecil dan dirinya tak menyangka bahwa perasaan akan tumbuh pada dirinya. Vina mencoba untuk meyakinkan bahwa dirinya tak mempunyai perasaan dengan Farel akan tetapi sering kali dirinya merasa sakit jika Farel berdekatan dengan wanita lain. “Kamu kenapa sih menatapku seperti itu ada yang salah ya denganku?” ujar Farel dengan rasa penasaran menatap mata Vina. Vina terlihat sangat gugup ketika itu karena dirinya tak kuasa menahan tatapan yang diberikan oleh Farrel. Jantungnya pun berdebar sangat kuat ketika berdekatan dengan Farel. “Apa sih yang terjadi kepadaku kenapa sekarang aku menjadi seperti ini bahkan aku tidak tahu kalau aku mempunyai perasaan dengan temanku sendiri,” gumam Vina yang ragu akan perasaannya. Akankah perasaan Vina terbalaskan? Ikuti terus kisahnya hanya di Temen Tapi Demen!!

Inlut · perkotaan
Peringkat tidak cukup
405 Chs

Perhatian Farel

"Aku ingin menceritakan semuanya kepada kamu Rel agar aku tidak seperti ini tapi ketika kamu mendengarkan perkataanku janganlah kamu marah ya karena memang ini yang aku rasakan," ujar Vina yang terus menerus mencoba untuk berterusterang kepada kekasihnya itu.

Pada akhirnya Farel tak merespon dan terdiam dan langsung saja mendengarkan perkataan dari pacarnya itu.

"Oke ya silahkan kamu menceritakan semuanya aku akan mendengarkan semuanya dengan baik asalkan kamu selalu saja berbicara jujur kepadaku!" Ucap Farel kepada Vina.

Ketika itu akhirnya tanpa basa basi pun Vina langsung saja menceritakan semuanya yang dia rasakan.

"Aku tidak pernah meminta apapun dari orang tuaku Rel tapi Ayahku telah menjodohkanku dengan seorang lelaki anak dari temannya aku harus apa aku memikirkan semua ini tidak sanggup," ujar Vina yang berterusterang berbicara kepada kekasihnya itu.

Akhirnya ketika mendengarkan perkataan pacarnya itu Farrel pun terkejut dan dirinya tak bisa berkata apapun.

"Eh Rel kok kamu diam saja sih emangnya yangku katakan itu adalah kesalahan yang besar ya itu bukan kemauan aku Rel aku sayangnya dengan kamu tidak mungkin aku menghianati kamu," ujar Vina dengan mata yang berbinar-binar memandang ke arah Farel.

"Ya ampuun ternyata bukan hanya aku yang dijodohkan oleh kedua orang tuaku ternyata kekasih aku pun juga dijodohkan oleh orang tuanya kenapa seperti ini sih apa salah kita berdua," gumam Farel dari dalam hati yang tak ingin Vina mengetahui bahwasanya Farel juga telah dijodohkan oleh kedua orang tuanya.

"Humm aku masih bingung kenapa masih ada perjalanan seperti itu aku tidak tahu bicara apa sekarang," ucap Farel yang menanggapi perkataan dari Vina yang berusaha untuk jujur kepadanya dan Farel belum juga membicarakan bahwasanya dirinya juga telah dijodohkan oleh orang tuanya.

"Sudah ya kamu jangan kepikiraan terus aku sedih jika kamu sedih seperti ini semua ada jalan keluarnya kok aku juga mengerti itu bukan kehendak kamu kamu jangan sedih ya aku tidak mau melihat kamu sedih," ucap Farel dengan lembut dengan kasih sayang yang sangat tulus kepada Vina.

"Terimakasih ya kamu sudah mau mengerti aku tapi aku tidak tahu kenapa ini terjadi kepadaku aku kira kamu akan marah besar kepada aku tapi kamu mau memaafkan aku dan mau juga untuk memberiku semangat untukMasalah yang aku jalani sekarang," ujar Vina yang berterimakasih karena Farel mau mengerti dengan keadaan Vina yang sedang terpuruk dan tak ingin dijodohkan oleh orang tuanya.

"Hmm kamu mau minum apa biar aku ambilkan supaya kamu bisa tenang dan tidak pucat seperti itu aku tidak tega melihat kamu seperti ini sepertinya kamu juga belum makan apa kamu mau makan juga di rumahku biar aku ambilkan," ujar Farel yang menawarkan makan dan juga minum kepada kekasihnya itu yang sangat pucat dan terlihat tidak bersemangat.

"Ya sudahlah tidak usah aku tidak apa apa kok kamu tenang saja kamu jangan ikut kepikiraan tentang aku nanti malah kamu bingung bagaimana caranya agar aku tidak seperti ini lagi aku sebenarnya memang banyak masalah tapi jika ada kamu semoga aku bisa lebih baik," ujar Vina yang berbicara kepada Farel.

"Sudahlah kamu tenang saja aku selalu ada buat kamu kok walaupun kamu ada masalah atau apalah itu tenang saja kamu sudah sendirian kamu masih punya aku dan kamu bisa cerita semuanya kepadaku kalau aku bisa membantu kamu pasti aku akan bantu kamu kok tenang saja," ujar Farel yang yang menguatkan Vina untuk selalu tegar dengan masalahnya.

"Terima kasih banyak ya kamu sudah berbicara seperti itu kepadaku dan menguatkan aku selalu,oh ya ngomong-ngomong tadi ibu kamu bertanya denganku tapi aku belum memberitahunya bahwa aku akan dijodohkan menurut kamu aku harus membicarakan semuanya kepada ibu kamu atau tidak?" tTnya Vina yang meminta saran kepada kekasihnya itu.

Akan tetapi dengan sigap Farel langsung saja menanggapi perkataan dari kekasihnya itu.

"Duh ya ampun kamu tenang saja tidak usah kamu membicarakan apapun dengan ibu ini rahasia kita saja agar kedua orang tua aku juga tidak tahu kalau kamu makan lagian aku juga sudah memberi tahu ibuku kalau aku sudah resmi berpacaran dengan kamu, jadi aku mohon sama kamu jangan cara dengan ibuku yang aneh aneh ya agar dia juga tidak kepikiraan," ujar Farel yang berbicara kepada Vina.

Pada akhirnya Vina pun memahami apa yang dibicarakan oleh Farel yang tidak ingin ibunya itu mengetahui Cina yang sudah dijodohkan oleh kedua orang tuanya.

"Ohh ya sudah kalau begitu aku ambilkan es teh ya daripada kamu tidak minum sama sekali," ujar Farel yang langsung saja berdiri dan langsung saja bergegas pergi ke dapur untuk mengambil kan es teh untuk Vina.

"Hhuh aku sangat lega akhirnya aku sudah membicarakan semuanya kepada Farel dan kelihatannya Farel juga memahami bagaimana situasi aku sekarang, aku sangat lega deh kalau dia memang mau memahami keadaanku aku kira dia akan memarahiku dan juga akan tidak mau lagi menerima aku akan tetapi semua pikiranku itu adalah salah dia masih mau menerima aku dan masih baik kepadaku," gumam Vina ketika melihat perlakuan pacarnya itu kepada dirinya yang sangat baik.

Akhirnya tak membutuhkan waktu lama akhirnya Farrel pun datang mendekati Vina dengan membawa es teh di tangan kanannya.

"Eh ini sudah jadi silahkan kamu minum dulu kamu jangan tegang dan jangan banyak memikirkan sesuatu aku takut kalau kamu malah sakit, jadi ya sudahlah kalau memang itu yang terjadi aku kan juga mengerti dengan keadaan dan aku juga tidak mau menyalahkan kamu," ujar Farel dengan menaruh es teh di hadapan Vina.

"Ya ampun aku malah merepotkan kamu sampai sampai kamu membuat kan aku minuman seperti ini terima kasih banyak ya rel kamu mau perhatian denganku," ujar Vina dengan mengambil es teh yang dibawa oleh Farel dan Vina pun langsung saja meminum es teh tersebut.

"Wah apaan sih kamu kok berbicara nya seperti itu aku ini adalah kekasih kamu wajarlah kalau aku sangat perhatian dengan kamu dan aku takut kalau kamu sakit sudahlah enakin dulu dan jangan dulu pulang kalau memang masih tidak enak perasaan kamu," ujar Farel kepada Vina.

Vina pun tersenyum ketika Farah berbicara sangat perhatian kepada dirinya pada saat tiba-tiba ketika mereka masih bicara ibu dari Farrel pun langsung saja datang menemui Vina.

"Eh hei nak kamu terlihat pucat memangnya lagi ada masalah ya?" Ucap ibu dari file itu yang tiba-tiba datang dan aku saja menanyai Vina.

bersambung