Rasanya Khaibar tak rela kalau harus keluar dari kantor itu, sia-sia selama ini dia bekerja sangat keras dan mendapat kategori pekerja terbaik dan sangat berbakat sampai ke segala penjuru, padahal bukan Khaibar yang melakukan itu, yang pasti Khaibar akan mencari bukti hingga tuntas.
'Padahal semua tender aku ambil dan kantor sangat bangga terhadapku, puas dengan hasil kerjaku, tapi sepertinya semua yang aku lakukan di kantor ini sia-sia gara-gara fitnah, apa semua itu ulah adik papa? Apa iya? Aku tak boleh suudzon dulu sebelum bukti itu nyata.' Batin Khaibar.
Kakinya dilangkahkan dengan lesu. Khaibar tak membawa barang apapun, semua barang yang dipakai adalah pemberian papa Kendrick, jadi dia tak berhak membawanya, jadi Khaibar keluar dengan tangan kosong. Wajahnya juga kacau dengan rambut yang terus diacak-acak saking frustasinya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com