webnovel

Sleeping with The Devil

perkotaan
Lengkap · 317.9K Dilihat
  • 272 Bab
    Konten
  • 5.0
    23 peringkat
  • NO.200+
    DUKUNG
Ringkasan

WARNING. KONTEN 21+. Gisel Ayunindya, merupakan gadis cantik dengan paras baik. Dia merupakan gadis ceria dan juga selalu penuh dengan kebahagiaan dan juga semangat. Selama ini kehidupannya begitu sempurna meski dia hidup dari kecil hingga dewasa tanpa sosok seorang ayah dan hanya bersama dengan sang ibu. Namun, kehidupannya berubah sejak tiga tahun lalu, tepat saat sang mama kembali menikah dengan pria kaya dari keluarga Kingsley. Kenzo Kingsley merupakan pewaris tunggal dari keluarga Kingsley, sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang teknologi. Sikapnya yang dingin, keras kepala dan tanpa hati membuat seluruh orang begitu takut dengan sosoknya semakin bertambah ketika sang papa memutuskan untuk kembali menikah, merencanakan hal jahat yang sudah dipendamnya sejak lama. Bahkan, tanpa hati dia menggunakan Gisel sebagai alat untuk membalaskan dendamnya, membuat gadis tersebut mengalami luka yang cukup dalam. Apa yang akan Kenzo lakukan terhadap Gisel yang merupakan adik tirinya? Akankah dia mencapai keberhasilan dari semua rencana yang sudah dia rencanakan sejak lama? “Kenapa kamu begitu kejam denganku, Kenzo? “Karena kamu pernah membuatku harus kehilangan sosok yang begitu berharga dalam hidupku. Jadi, terima semua konsekuensi karena kamu melukai apa yang aku sayangi.”

Chapter 1Gisel Ayunindya

Seorang gadis dengan rambut lurus sepundak menuruni anak tangga. Bibir dengan warna merah natural tersebut mulai mengulas senyum lebar. Tidak ada kesedihan dari manik matanya. Bahkan, dia begitu terlihat menikmati harinya. Kaki jenjang yang sudah menapak anak tangga tersebut langsung menuju ke arah meja makan, tempat di mana kedua orang tuanya berada.

Gisel Ayunindya, seorang gadis berusia dua puluh satu tahun dan tengah sibuk menyelesaikan pendidikan strata dua di sebuah sebuah Universitas terkenal di kotanya. Dia merupakan anak kedua dari keluarga Kingsley karena sang mama yang menikah dengan Karan Kingsley, seorang pimpinan di perusahaan teknologi yang begitu terkenal. Namun, meski dia hanya anak tiri, tetapi Karan selalu menganggap dia selayaknya anak kandung.

Karan begitu baik. Gisel yang mengingat hal tersebut langsung mendesah kasar. Andai semua orang menerima dirinya seperti seorang Karan menerimanya, keluh Gisel dalam hati dan memasang raut wajah masam.

Namun, hal tersebut hanya berlangsung sejenak karena manik matanya yang sudah menatap kedua orang tuanya sedang berada di dapur. Sang mama tengah menyiapkan sarapan dan papanya menunggu dengan setia. Hal yang selalu mampu membuat Gisel tersenyum lebar.

"Selamat pagi Ma, Pa," sapa Gisel ketika sudah berada dekat dengan kedua orang tuanya.

Karan yang tengah membaca koran langsung menutupnya dan menatap ke arah Gisel. Bibirnya langsung tersenyum lebar ketika melihat gadis tersebut. Hingga dia menyodorkan pipi, menunggu kecupan dari putri kesayangannya, membuat Gisel tersenyum lebar dan memberikan apa yang papanya mau. Pasalnya, itu pun suatu kegiatan rutin yang sering kali dia lakukan ketika kedua orang tuanya di rumah.

"Kakak kamu belum bangun, Gisel?" tanya Avanti—mama Gisel—ketika sudah sampai di meja makan.

Gisel yang baru akan mengambil makanan di depannya langsung menghentikan gerakan. Dia mulai menelan saliva pelan ketika mendengar mamanya menyebut sang kakak. Bukannya tidak ingin, hanya saja dia terlalu takut mengetuk pintu kamar pria tersebut.

Kalau aku sampai melakukannya, aku bisa pastikan aku tidak akan sampai di meja makan tepat waktu, batin Gisel dengan raut wajah bingung.

"Gisel, kenapa hanya diam?" tegur Avanti karena putrinya tidak juga menjawab.

Gisel yang mendengar langsung menatap ke arah sang mama dan menelan saliva pelan. "Kak Kenzo sed …."

"Selamat pagi."

Gisel yang mendengar sapaan dari suara bariton tersebut langsung mengalihkan pandangan. Di sana, pria bernama Kenzo Kingsley sudah berjalan mendekat dengan pakaian yang begitu rapi, khas seorang pimpinan sebuah perusahaan. Rahang tegas dan tatapan tajam begitu pas jika dimiliki pria tersebut. Pasalnya, Kenzo terkenal begitu tegas dan tanpa ampun. Semua karyawan bahkan takut dengan pria tersebut.

Gisel mendengar suara pergeseran antara kursi dengan lantai, membuat lamunannya buyar seketika. Dia menatap ke arah Kenzo yang sudah duduk di sebelahnya dengan raut wajah tenang dan terlihat begitu datar.

"Kamu mau roti, Kenzo?" tanya Ava dengan suara lembut.

"Gak perlu, Ma. Kalau mau, aku akan ambil sendiri," sahut Kenzo dengan tenang yang langsung diangguki oleh Avanti.

Hening. Ruang makan tersebut langsung terlihat begitu tenang. Tidak ada yang membuka percakapan sama sekali diantara mereka semua. Hingga Karan yang mulai menghentikan makannya berdehem pelan, membuat Avanti dan Gisel mengalihkan pandangan. Hanya Kenzo yang masih terlihat begitu tenang dan melanjutkan makannya.

"Kenzo," tegur Karan, membuat Kenzo mengalihkan pandangan, menatap ke arah sang papa dengan mulut mengunyah.

"Kenzo, papa dan mama harus kembali ke luar negeri karena kantor pusat membutuhkan papa. Jadi, papa dan mama titip Gisel dengan kamu. Kamu harus menjaganya," ucap Karan dengan raut wajah serius.

Gisel yang mendengar hal tersebut langsung membelalakan kedua mata. Dia harus ditinggal dengan Kenzo lagi? Hanya berdua? Mengingat semua yang terjadi kali selama ini, Gisel langsung menelan saliva pelan dan meremas pakaiannya erat. Rasanya begitu tidak ingin bersama dengan pria yang menyandang status sebagai kakak tirinya.

Namun, hal lain malah terjadi dengan Kenzo. Pria tersebut langsung tersenyum lebar dan menatap ke arah Gisel berada. "Papa dan mama tenang saja. Aku akan menjaganya dengan baik," ucap Kenzo dengan penuh penekanan dan senyum manis.

Gisel yang senyum manis di bibir Kenzo hanya diam dan meremas pakaiannya erat. Bagaimana kalau kak Kenzo macam-macam lagi, batin Gisel dengan perasaan tidak tenang.

***

Gisel menghentikan langkah ketika sudah berada di depan kedua orang tuanya. Manik matanya menatap ke arah sang mama yang tengah berpamitan dengan Kenzo, memberikan wejangan yang selalu berisi sama. Menitipkan Gisel dan menyuruh Kenzo menjaga sang adik.

"Mama tenang saja, Kenzo akan menjaganya dengan baik," ucap Kenzo dan kembali menatap ke arah Gisel berada. Selayaknya seorang kakak yang baik, tangannya mulai terulur, mengelus pelan rambut sang adik.

Avanti dan Karan yang melihat pun ikut tersenyum, merasa senang karena Kenzo dan Gisel yang bisa akur. Bahkan, dia melihat Kenzo begitu menyayangi putrinya, membuat hati Avanti begitu menghangat. Awalnya dia mengira jika Kenzo akan menolak kehadiran dirinya dan Gisel. Namun, semua hilang ketika Kenzo membuka tangan lebar, menerima dia dan putrinya untuk masuk dalam keluarganya.

Avanti menatap ke arah Gisel dan tersenyum lebar. "Kamu harus menurut dengan kakak kamu, Gisel. Jangan buat kakak kamu susah karena kakak kamu juga harus mengurus perusahaan di sini," ucap Avanti dengan suara lembut.

Mendengar hal tersebut, Gisel langsung berhabur ke arah sang mama dan mendekap erat. Air matanya lolos begitu saja. Bahkan, tangisnya terdengar begitu pilu hingga terisak. Namun, Avanti yang memang lama tidak bersama dengan putrinya mengelus pelan dan tersenyum lebar.

"Jangan menangis, Baby. Kita bisa melakukan panggilan vidio kalau kamu merindukan mama. Mama janji akan selalu mengangkat panggilan kamu," ujar Avanti, mencoba menenangkan Gisel.

Namun, Gisel masih terus menitikan air mata. Ada perasaan tidak rela melepaskan kedua orang tuanya pergi. Pasalnya, kedua orang tuanya baru pulang satu bulan yang lalu dan baru satu bulan dia merasakan ketenangan. Meski tidak bisa dikatakan tenang yang sebenarnya karena Kenzo masih terus mengganggunya.

Gisel membuka kelopak mata perlahan, menatap ke arah sang papa yang masih menunggu dengan sabar. Hingga dia melepaskan dekapan dan menatap ke arah sang mama. Bibirnya mulai tersenyum lebar, membuat Avanti menghapus air mata putrinya pelan.

"Mama berangkat dulu, Sayang. Mama akan menghubungi setelah sampai," kata Avanti.

"Hati-hati," sahut Gisel dengan suara serak.

Avanti yang mendengar menganggukkan kepala dan masuk ke dalam mobil. Kenzo dan Gisel hanya mampu menatap kepergian keduanya dengan pandangan lekat. Hingga mobil tersebut tidak lagi terlihat, membuat Kenzo menatap ke arah Gisel. Dia meraih tangan Gisel dan menggenggam erat.

"Ikut aku," ucap Kenzo dengan raut wajah datar.

***

Anda Mungkin Juga Menyukai

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · perkotaan
4.9
1020 Chs

Terima Aku Apa Adanya (21+)

Charlos adalah CEO Golden Group yang tampan dan sukses di usia muda. Siapa sangka jika ia pernah mengalami masa lalu yang menyakitkan saat ia ditinggal menikah oleh kekasihnya. Hal itu membuatnya sakit hati. Di tengah kesedihannya, ia dekat dengan seorang pemain saxophone, bernama Reva. Charlos jatuh cinta pada Reva, tapi tidak ada seorang pun yang setuju dengan hubungan mereka. Hingga suatu hari, Charlos bertemu dengan Rissa dari perkenalan di sebuah acara latihan drama di gereja. Rissa adalah seorang wanita cantik dengan suara yang merdu. Rissa tanpa sengaja mengetahui hubungan Charlos dengan Reva. Hanya Rissa, satu-satunya yang mendukung hubungan di antara Charlos dan Reva, tanpa mengetahui siapa Reva yang sebenarnya. Seiring berjalannya waktu, Charlos dan Rissa jadi semakin dekat. Cinta perlahan tumbuh di antara mereka. Reva tidak terima jika Charlos akhirnya direbut oleh wanita lain sehingga ia melakukan hal keji untuk bisa mendapatkan cinta Charlos kembali. Siapakah sesungguhnya orang yang Charlos cintai? Dapatkah Rissa menerima Charlos apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ia miliki? Sebuah kisah romantis, sebuah jebakan yang sanggup membuatmu menganga tak percaya, sebuah balas dendam, percobaan pembunuhan, dan hal-hal tak terduga lainnya. Temukan jawabannya di sini! *** Terima kasih untuk kalian yg sudah berbaik hati mau membaca. Untung mendukung author, kalian bisa menekan tombol power stone, komen sebanyak-banyaknya. Follow jg IG saya : santi_sunz9 Siapa tahu saya akan bagi2 koin gratis atau giveaway. Dengan senang hati saya ingin sekali bisa mengenal para readers yang setia. Happy reading! 21+ KHUSUS DEWASA!! HANYA DI WEBNOVEL! Di dalam cerita ini banyak mengandung unsur dewasa. Bagi pembaca di bawah usia 21 dimohon untuk tidak membacanya. Karya lainnya: -Milly's First Love (spin off Terima Aku Apa Adanya) -The Look Of Love (sekuel Milly's First Love) -Farmakologi Cinta -Baron, The Greatest Animagus -Menikahi Barista Ganteng (sekuel Terima Aku Apa Adanya)

Santi_Sunz · perkotaan
4.9
360 Chs

Pernikahan Sementara

Arsyilla Ayunda, gadis menawan yang baru berusia 17 tahun. Gadis itu baru merasakan yang namanya masa puber. Ya … dia telat merasakan puber karena sifatnya yang terlalu kekanakkan, tapi tidak manja. Lagi senang-senangnya mengenal cinta, Cia (panggilan akrabnya) harus menerima kenyataan pahit, almarhum kakeknya yang telah meninggal beberapa tahun silam meninggalkan wasiat yang membuatnya ingin hilang dari muka bumi. Wasiat gila itu berisikan tentang perjodohannya dengan seorang pria yang memiliki selisih usia sepuluh tahun darinya (udah pasti si pria yang lebih tua). Bahkan perjodohan itu sudah terjadi saat dirinya masih menjadi benih dalam kandungan sang ibu. Sialnya lagi ‘situa bangka’ (julukkan Cia untuk pria yang dijodohkan dengannya) itu adalah guru sekaligus kepala sekolahnya. "Saya, nggak mau nikah sama BAPAK!” "Kamu pikir Saya mau?" "Kalau gitu ngomong dong! Jangan diem aja kayak ban kehabisan angin." "Saya tidak mau membuang energi, tidak merubah apapun." * Mahardhika Addhipratma Sanjaya, pria berusia 27 tahun, memiliki wajah tampan dan tubuh sempurna. Pria berkepribadian dingin itu di paksa menikah dengan remaja labil, cucu dari sahabat kakeknya. Bisakah dia menjalani perjodohan ini? Mampukah dia bertahan demi tujuan tersembunyinya? Lalu bagaimana dengan Cia? Bisakah gadis itu melewati cobaan ini dengan waras? Gadis barbar itu menganggap kisah hidupnya seperti sinetron azab. Dimana dirinya terkena karma karena terlalu sering berganti pacar. 'Oh, Tuhan! Bisakah Engkau membuatku menjadi zigot lagi?’ jerit batin Cia. Nikmati kisah mereka yang akan membuat kalian tertawa, menangis, sedih dan juga bahagia. Pastinya baper parah ....

Ardhaharyani_9027 · perkotaan
4.9
638 Chs
Indeks
Jilid 1

peringkat

  • Rata-rata Keseluruhan
  • Kualitas penulisan
  • Memperbarui stabilitas
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • latar belakang dunia
Ulasan-ulasan
Disukai
Terbaru

DUKUNG