webnovel

SILLY CURSE

Ada yang mengatakan jika takdir terjadi dengan sendirinya berkat semesta yang mengatur keseimbangan dunia. Beberapa orang bersyukur namun tak sedikit yang menuntut kekecewaan. Pernahkah terpikirkan jika takdir yang dilalui adalah hasil dari sebuah dadu yang terlempar? permainan dari dewa yang bahkan tak begitu penting dapat merubah hidup seseorang. Apakah itu suatu yang buruk atau memang begitulah takdir ? Wajah yang rupawan demgan postur tubuh tinggi atletis. Tentu saja membuat para gadis mengidam-idamkan kan Eugene Ahn. Bayangkan ketika kau berada di puncak kejayaan, mendapatkan pujian dari seluruh gadis. Tiba-tiba semuanya terbalik secepat balikan tangan. Eugene tertabrak saat ia berlari dari kejaran para gadis yang memujanya. Dan sosok gadis mungil tiba-tiba datang dan mengajukan pilihan konyol padanya. "kau akan di hidupkan kembali asalkan.. jadi wanita atau jadi anjing ?" Eugene Ahn yang takdir nya dipermainkan memilih berubah jadi wanita dari pada menjadi anjing. "AAAAA DIMANA BURUNGKUUU ?!" Eugene pemuda normal yang harus hidup dalam wujud seorang gadis merasa tersiksa di hari pertamanya. Ditambah pertemuannya dengan seorang gadis bernama Michelle yang kebetulan tak menyukai laki-laki. Apakah semuanya berjalan lancar bagi Eugene ? sanggup kah ia menjalani hidupnya sebagai seorang gadis ? bagaimana jika kejadian ini membuat Eugene merasakan cinta pertamanya ? PADA MICHELLE ?!!

JieRamaDhan · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
380 Chs

Nasihat Ayah

"Akhirnya kau turun juga" sapa David tanpa sekalipun menatap sang anak. Ia masih disibukkan dengan memotong-motong dada ayam dan menatanya pada bagian atas roti. Tak lupa menambahkan beberapa selai kacang, sayur dan juga telur mata sapi.

Tanpa menjawab, pemuda itu mendudukkan dirinya pada kursi terdekat agar bisa melihat kegiatan sang ayah. Roti dengan isian bervariasi mulai dimasukkan kembali ke dalam microwave walau rotinya sudah setengah matang. Ayahnya memang tahu kesukaan Eugene, roti dengan tekstur yang krispi dengan sensasi gosong khas mentega. David memasang timer yang cocok untuk memasak sebuah toast.

"Kapan terakhir kali kau ganti perbannya ?" tanya pria itu setelah mengelap tangannya. Menatap kearah pemuda yang sedari tadi memandanginya.

"Aku belum menggantinya Pa" Jawab Eugene sejujurnya. Sekalipun ia berkilah, seorang dokter hebat seperti David tentu akan dengan mudah mengetahuinya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com