webnovel

SILLY CURSE

Ada yang mengatakan jika takdir terjadi dengan sendirinya berkat semesta yang mengatur keseimbangan dunia. Beberapa orang bersyukur namun tak sedikit yang menuntut kekecewaan. Pernahkah terpikirkan jika takdir yang dilalui adalah hasil dari sebuah dadu yang terlempar? permainan dari dewa yang bahkan tak begitu penting dapat merubah hidup seseorang. Apakah itu suatu yang buruk atau memang begitulah takdir ? Wajah yang rupawan demgan postur tubuh tinggi atletis. Tentu saja membuat para gadis mengidam-idamkan kan Eugene Ahn. Bayangkan ketika kau berada di puncak kejayaan, mendapatkan pujian dari seluruh gadis. Tiba-tiba semuanya terbalik secepat balikan tangan. Eugene tertabrak saat ia berlari dari kejaran para gadis yang memujanya. Dan sosok gadis mungil tiba-tiba datang dan mengajukan pilihan konyol padanya. "kau akan di hidupkan kembali asalkan.. jadi wanita atau jadi anjing ?" Eugene Ahn yang takdir nya dipermainkan memilih berubah jadi wanita dari pada menjadi anjing. "AAAAA DIMANA BURUNGKUUU ?!" Eugene pemuda normal yang harus hidup dalam wujud seorang gadis merasa tersiksa di hari pertamanya. Ditambah pertemuannya dengan seorang gadis bernama Michelle yang kebetulan tak menyukai laki-laki. Apakah semuanya berjalan lancar bagi Eugene ? sanggup kah ia menjalani hidupnya sebagai seorang gadis ? bagaimana jika kejadian ini membuat Eugene merasakan cinta pertamanya ? PADA MICHELLE ?!!

JieRamaDhan · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
380 Chs

First Things First 10

"Kenapa kau tak pernah bilang bisa bernyanyi?"

Eugene mengerjap beberapa kali, sedikit bingung dengan pertanyaan tiba-tiba itu, lalu menyunggingkan senyum yang tak tahu kenapa terlihat 100 kali lebih manis. Mungkinkah karena tertimpa cahaya dari lampu gereja di atasnya, aura yang keluar juga sangat cerah seperti baru mendapat gaji.

"Karena kau tak pernah bertanya~"

Meski begitu, jawaban yang keluar tetap saja menyebalkan. Sabar Michelle, di Gereja tak boleh membuat keributan.

"Ya- untuk apa aku bertanya." Sekali lagi Michelle mengalihkan perhatian ke ponsel. "Lalu kenapa kau tak ikut klub seni musik atau band? Bukankah itu akan membuatmu semakin populer?"

Ibadan minggu pagi telah usai, lagu-lagu rohani juga telah berhenti dinyanyikan, namun tak ada larangan untuk para jemaat tetap berdiam di tempat duduknya masing-masing. Tak ada yang bisa mengusir seorang umat dari rumah Tuhan nya. Dan Michelle tak perlu berbisik-bisik lagi karena takut mengganggu jemaat yang lain.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com