webnovel

SHUT UP!

Argalino Xavero, kerap biasa dipanggil Arga. Dia merupakan sosok laki-laki yang dingin dan cuek terhadap sekitar. Gara-gara masa lalu nya. Ia menjadi pribadi yg sangat misterius, ia anti dengan yg namanya perempuan selain dia yg sudah tiada. Hingga pada akhirnya ia bertemu dengan sosok perempuan yg sangat mirip dengan dia. Tetapi banyak sekali masalah yg menghadang hubungan mereka. Lika liku kehidupan mereka jalani bersama. Namun prinsip mereka adalah 'setia' 'kesetiaan akan ada jika mereka saling menjaga' Banyak sekali kisah-kisah yg mereka jalani, kenangan indah mereka ukir dalam keseharian. Hingga pada akhirnya takdir lah sendiri yg memisahkan mereka. lalu, bagaimana kisah antara mereka berdua??

Zesikaa_rl · perkotaan
Peringkat tidak cukup
10 Chs

BIDADARI JALAN KAKI?!

Hari ini merupakan hari Senin, dimana hari Senin merupakan hari keramat sedunia bagi kaum pelajar, namun teori itu bagi yg mengakuinya, sama hal nya dengan Rendi dan Axel, sekarang Rendi dan Axel saja berniat untuk tidak mengikuti upacara.

"Kita bolos aja yok, males gue, gak bawa topi lagi" Gerutu Axel yg terus mengobrak-abrik isi tasnya untuk mencari topi, namun tak kunjung menemukan juga.

"Kita udah kelas 11, udah waktunya buat tobat Xel" Ucap Rendi yg sedang memakai dasi abu-abu nya.

"Tumben Arga belom berangkat" Ucap Axel yg melihat ke arah jendela.

"Nah iya ya, biasanya kalo hari Senin, dia berangkat paling awal tuh" Ucap Rendi yg sekarang beralih memakai topi.

"Nah itu dia" Ucap Axel dengan jari telunjuk menunjuk ke arah pintu.

"Arga, cepetan mau bel loh" Ucap Rendi yg mulai bangkit dari tempat duduknya.

"B aja kali" Ucap Arga dengan santainya melangkahkan kakinya menuju tempat duduk.

"Lo kemarin kemana aja Ga?" Tanya Axel yg masih mengingat peristiwa kemarin.

"Dirumah" Ucap Arga dengan singkat.

"Dirumah pala lo retak! Kemarin gue sama Axel kerumah lo, tapi semuanya gelap, dan pagarnya juga tutupan" Ucap Rendi dengan merangkul bahu Axel.

"Iya, mana gelap banget, serem" ucap Axel yg menepis rangkulan dari Rendi.

"Di taman" ucap Arga sedang menelungkupkan wajahnya ke dalam lipatan kedua tangannya.

"Lo tau gak, kemarin gue sama Rendi nabrak bidadari cuy" Ucap Axel yg masih membayangkan kejadian kemarin.

"Cantik banget Ga, suaranya juga lembut banget" Ucap Rendi dengan senyum-senyum sendiri.

"Bidadari?" Tanya Arga mengurungkan niatnya untuk tidur.

"Iya!" Ucap Axel dan Rendi dengan kompak.

"Kok bisa?" Tanya Arga dengan sebelah alis yg terangkat.

Flashback on..

Kejadian tadi malam..

Ketika di jalanan, Axel dan Rendi bersenda gurau, hingga Rendi yg membonceng Axel pun tak fokus karena candaan dari Axel, hingga waktu lampu merah pun mereka terus menerobos, hingga menabrak seorang pejalan kaki yg sedang menyebrang.

Brakk

"Eh copot" latah dari Axel yg membuat Rendi langsung sadar akan perbuatannya.

"Aduh, mati gue! Nabrak orang Xel" Ucap Rendi dengan takut. Pasalnya orang yg ditabrak adalah perempuan, dan sepertinya terkilir kakinya.

"Lo sih! Dah tau lampu merah malah nerobos aja" kesal Axel yg juga tak mau disalahkan dalam hal ini.

"WOY MAS, TANGGUNG JAWAB DONG! NABRAK ORANG TUH!" Teriakan dari pengemudi lain yg menjadi saksi antara tabrakan tersebut.

Rendi dan Axel turun dari motor, dan mencoba menghampiri perempuan yg ditabrak olehnya.

"Lo yg ngomong sana" Ucap Rendi sembari menyikut pelan perut Axel.

"Lo blo'on atau oon, yg jelas lo yg nabrak,kok gue yg disuruh tanggung jawab" kesal Axel.

"Mbak, mbak nggak papa kan?" Tanya Rendi yg mencoba mendekati perempuan yg sudah terduduk di jalan, namun wajahnya tertutupi oleh rambut panjangnya.

"Nggak papa mas" ucap Perempuan itu yg masih terduduk di jalan

"Maaf ya mbak, sekali lagi maaf ya" Ucap Axel yg merasa tak enak dengan mbak nya.

"Iya nggak papa mas" ucap perempuan itu lagi.

"Kenalin mbak, saya Rendi" Ucap Rendi sambil mengulurkan tangannya.

Ketika perempuan itu mendongak melihat ke arah Rendi yg mengulurkan tangannya, betapa cantiknya rupa perempuan itu.

"Saya Levanya" Ucap Perempuan itu menerima uluran tangan dari Rendi.

"Bisa jalan gak?" Tanya Axel yg melihat Levanya sedang berdiri dengan kaki yg agak pincang.

"Bisa kok" Ucap Levanya dengan senyuman manisnya.

Flashback off..

"Nah gitu ceritanya" Ucap mereka berdua yg telah menceritakan semuanya pada Arga.

"Oh" Ucap Arga yg kemudian melenggang pergi keluar meninggalkan mereka berdua yg sudah berhayal ingin bertemu dengan Levanya lagi.

"WOY ARGA MAIN TINGGAL AJA LO" Teriakan menggema dari Axel yg berlari menyusul Arga, hingga semua siswa siswi yg sedang berbaris di lapangan untuk melaksanakan upacara pun langsung menoleh.

"Ck malu-maluin!" Decak Arga yg sungguh sangat malu gegara Axel si bocah kampret ini.

"Andai aja gue ketemu sama tuh bidadari lagi" Ucap Axel yg halunya kumat kek author:v

"Ck! Bidadari jalan kaki" Ucap Arga dengan senyuman sinis nya.

"Lo sih kagak tau, kalo lo tau,gue jamin pasti lo kepincut" Ucap Rendi yg sudah berdiri tegak di samping Axel.

"Gak!" Bantahan dari Arga.

_&_

"Baiklah, cukup sekian yg bapak sampaikan" ucap bapak Kepala sekolah yg sedang berpidato di depan.

"Untuk kelas XII IPA 2 ada murid baru, untuk murid baru silahkan perkenalkan dirimu ke depan" Ucap Pak Kepsek menyuruh murid baru untuk perkenalan.

Murid baru itu berjalan ke depan, hingga membuat semua murid menoleh padanya.

"Perkenalkan nama saya Levanya Anghisna, biasa dipanggil Levanya, saya pindahan dari Jawa Timur" Ucap Levanya dengan ramah.

"Anak Jawa emang gak main-main damage nya"

"Lah kirain dari negara lain"

"Oh dari Jawa ternyata"

"Gadis lokal ternyata"

"Gue yg blasteran aja gak secantik itu"

"Emangnya lo blasteran mana?"

"Kepo aja lo"

Kira-kira seperti itulah bisikan-bisikan dari para netizen.

"Gue kira dari luar negri" Ucap Rendi.

"Ya sama, eh ternyata gadis lokal dia" ucap Axel.

"Sudah! Untuk kamu Levanya kamu ke kelas XII IPA 2 ya" ucap Pak kepsek.

"Iya pak" Ucap Levanya yg mulai melangkahkan kakinya kembali ke barisan.

_&_

"Itu yg gue maksud Ga" Ucap Axel secara tiba-tiba.

"Apa?" Tanya Arga yg merasa aneh, tidak ada hujan, tidak ada mendung, tiba-tiba Axel bilang seperti itu.

"Levanya itu yg kita tabrak kemarin" ucap Axel.

"Iya, di kaki nya aja masih di perban, nanti istirahat kita minta maaf ya Xel, gak enak gue sama dia" Ucap Rendi sambil menggaruk tengkuknya.

"Gimana? Cantik kan Ga?" Tanya Axel dengan harapan dijawab 'ya' oleh Arga.

"Gak!" Ucap Arga yg meninggalkan Axel dan Rendi.

"Kayaknya hobi banget deh Arga ninggalin kita" ucap Rendi dengan merangkul pundak Axel.

"Kita yg sabar ya bro, gue tau masalahnya Arga itu berat banget, mulai dari ditinggal oleh orang tuanya, terus Ara yg meninggal, gue yakin kalo Arga nggak mungin semudah itu buat ngelupain Ara" Ucap Axel dengan tatapan sendu.

"Coba aja gue yg ada di posisi nya Arga, udah pasti bunuh diri gue" Ucap Rendi dengan mata yg teduh.

"Kita nggak bisa apa-apa selain support dia, kita jangan pernah ninggalin dia, dan gue juga janji buat selalu ada untuk Arga" Ucap Axel dengan tulus.

"Gue juga udah anggap lo dan Arga itu kayak keluarga gue sendiri, cuman kalian yg nerima gue apa adanya" ucap Rendi.

"Gue gak salah punya sahabat kayak kalian berdua" batin Arga yg sedari tadi mendengar apa yg Axel dan Rendi ucapkan. Karena Arga tadi bukan pergi, ia hanya ingat ketika disuruh mengambil buku catatan di kantor, dan ketika hendak kembali pada Axel dan Rendi, ia tak sengaja mendengar ucapan mereka.