webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
321 Chs

Setitik Perhatian

"Aksa, kamu udah telepon Sheila belum?."

"Belum, Sayang. Aku masih sibuk."

Irona duduk di samping sang suami yang masih terlihat sibuk dengan dengan pekerjaannya.

"Kerjaan kamu banyak banget, ya?."

"Banyak banget, Sayang. Aku sampe gak bisa makan siang tadi di kantor."

Irona mengkerutkan keningnya. "Berarti sekarang belum makan?."

Aksa menggeleng dengan matanya yang masih fokus menatap layar monitor. Irona beranjak dan berinisiatif mengambilkan makanan untuk suaminya.

"Lho, Rona. Lo ngapain di dapur?."

"Gue mau ambilin makanan buat Aksa. Kasian dia katanya gak sempet makan."

"Iya bener, tau. Dia sibuk terus sekarang. walaupun ada sekretaris baru, tapi Aksa kayak ngerjain semuanya sendiri."

"Sekretaris Aksa itu si Clara, kan?."

Arina menganggukan kepalanya dan meletakkan gelas di atas meja pantri.

"Gue punya feeling gak bener tentang dia, Na. Gak tau kenapa, dia itu cuman baik di depan doang menurut gue."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com