webnovel

Titik pasrah

Dini tersenyum saat melihat Riki yang berjalan dengan gegas menghampirinya. Pemuda itu tampak imut dengan kaus oblong berwarna kuning lemon miliknya, dipadu dengan celana trening warna hitam yang kependekan untuk ukuran kakinya yang panjang.

"Hmm ... bocah tengil itu tidak malu-malu memakai bajumu. Sungguh mengkhawatirkan!" bisik Salma.

Dini hanya tertawa kecil mendengarnya, lalu melambaikan tangannya saat rekannya itu berlalu meninggalkannya lebih dulu.

"Aku saja yang bawakan!" ucap Riki, seraya mengambil tas dari tangan Dini.

"Kenapa kau ke sini?"

"Aku ingin menjemputmu," jawab Riki.

"Kamu menjemputku dengan naik taksi?"

"Iya."

Dini tertegun mendengar jawaban Riki yang seolah tidak merasa bersalah atau perasaan sejenisnya. Keduanya kemudian berjalan bersama melewati halaman toko yang lumayan luas itu, lalu menyusuri bahu jalan sambil menunggu taksi.

"Kau sudah makan?" tanya Dini.

"Sudah, tadi siang."

"Mau makan apa?"

"Mm ... gimana kalau nasi goreng?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com