Celine terdiam mendengar ucapan pemuda itu dan hanya tersenyum. Like father like a son, kira-kira seperti itulah julukan yang pantas disematkan pada ayah dan anak tersebut. Sama-sama tidak bisa ditebak dan sedikit membingungkan.
"Bye!" ucapnya, seraya melambaikan tangan.
Pintu lift pun tertutup dan membawa pemuda itu kembali turun dari lantai delapan belas. Meski ia lega karena tidak terpancing oleh rayuan wanita itu untuk menghabiskan malam bersama, tapi pikiran pemuda berwajah tampan itu kian merasa kalut.
Sebenarnya apa yang sudah dilakukan oleh sang ayah untuk mendapatkan Dini? Bukan hanya berbuat curang di belakang ibunya, tapi juga memperdaya Reno, sahabat yang digembar-gemborkan sebagai saudara jauh tersebut.
"Apa yang ada di otak pria tua itu? Nggak ada jeranya dia," gumam Riki, sambil berjalan menyusuri lobi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com