Berbohong demi kebaikan

Riki menghela napas saat melihat keadaan rumahnya yang benar-benar dalam keadaan yang berantakan. Ia lupa kalau sekarang tidak bisa meminta Mbak Pur untuk datang guna membereskan kediamannya.

"Sialan! Aku harus pulang ke rumah lagi. Tidak mungkin tidur di tempat seperti ini," gumamnya.

Tanpa pikir panjang, pria muda itu pun berbalik dan keluar lagi dari unit apartemen miliknya tersebut. Ia menggunakan lift untuk turun, berniat untuk pergi ke rumah orang tuanya setelah menghabiskan waktu bersama teman-temannya di luar.

Baru saja melangkahkan kaki ke halaman parkir, seseorang manggilnya dari arah belakang.

"Hey, kamu!"

"Ya?" sahut Riki, sambil menoleh.

Rupanya Celine baru saja turun dari mobilnya, dengan membawa dua bungkus besar plastik belanjaan.

"Bisa tolong aku, nggak?" pinta Celine, tampak kepayahan dengan barang bawaannya.

Pemuda yang mengenakan jaket kulit itu pun segera menghampiri dan mengambil barang bawaan wanita itu.