Ponsel yang terus bergetar di saku celana membuat lelaki berwajah tampan itu berusaha untuk membuka matanya yang terasa berat. Reno tertegun sebentar, mengamati sekelilingnya, lantas duduk dan menyandarkan punggung di sofa. Ia segera mengambil ponsel dan ternyata Selvi yang menelepon.
"Halo!"
"Apa kau tidak ke kantor?"
Reno menengok arloji di tangan kiri, lalu menghela nafas seraya menyentuh kepalanya yang masih terasa berat dan pening. Entah berapa banyak ia minum semalam bersama sahabatnya.
"Maaf, sepertinya aku akan terlambat hari ini," ucapnya dengan helaan nafas yang lelah.
"Kau tidak pulang semalam?"
"Kenapa? Kau bukan istriku," sahut Reno, seraya mengulum senyum mendengar pertanyaan itu.
"Apa kau bilang barusan?"
"Ah, tidak. Bukan apa-apa," tukasnya, kali ini sambil tertawa karena telah berhasil membuat Selvi kesal.
"Jangan bilang kau masih di bar sejak semalam, ya?!"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com