Bara menurut saja saat diajak duduk di sofa ruang tengah. Biar bagaimana pun, suaminya harus tahu kondisi anak mereka agar pria itu jauh lebih hati-hati dalam bersikap di depan sang putra. Ia tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk terhadap pemuda itu hanya karena mendengar sesuatu yang akan membuatnya merasa syok.
"Ada apa?" tanya Bara, saat keduanya telah duduk berdampingan.
Sonya sudah terbiasa dengan sikap casanova-nya sang suami, sejak dulu. Hanya saja rasa sakit hatinya kalo ini jauh berbeda. Harga dirinya terasa diinjak-injak mana kala selingkuhan pria itu adalah seseorang yang ia kenal baik dan hanyalah perempuan biasa yang diibaratkan adalah butiran debu bila dibandingkan dengan dirinya.
"Riki ... kehilangan sebagian ingatannya, Pa."
Bara terdiam mendengar ucapan istrinya itu, seakan tidak menanggapi dengan serius. Ia bahkan tidak menyahut dan hanya membalas tatapan mata Sonya tanpa ekspresi. Sejurus kemudian terdengar helaan napas yang agak berat.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com