"Angela!"
Gianna melangkahkan kakinya menuruni tangga dengan cepat. Ia tidak peduli bagian bawah pakaiannya kotor terkena lumpur dan juga bekas darah. Wanita itu menatap lurus ke arah targetnya. Wajahnya terlihat memerah, dipenuhi oleh rasa amarah dan benci.
Ia berhenti di dekat dermaga. Wanita berambut cokelat itu mengepalkan tangannya erat-erat. Kadar kebenciannya semakin menjadi-jadi saat melihat Angela menatapnya dengan tatapan dengan ekspresi tanpa dosa. Seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Angela nampak tidak terganggu, pembawaannya sangat tenang dan tidak termakan emosi. Sementara itu Merry langsung bersembunyi di balik Frank.
"Ada apa, Nyonya?"
"Kau yang mencampurkan kacang ke makanan putriku, bukan?!" tuduh Gianna. Ia menunjuk ke arah Angela dengan tangannya yang satunya.
Angela memiringkan kepalanya. "Saya tidak mengerti apa maksud anda, Nyonya."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com