Di bulan berikutnya, perjamuan di adakan di kediaman Yi Donghai, salah satu konglomerat sekaligus pemilik tambang terbesar di Negara T, tak jauh dari perusahaan Ah Shen.
Para wartawan sudah berkumpul di depan gerbang, berusaha masuk tapi ditahan oleh keamanan.
Ini adalah perjamuan kelas atas dan tuan rumah tidak ingin ada keributan karena perilaku para wartawan yang mengganggu kenyamanan tamu. Jadi, mereka hanya bisa menunggu di luar dan memotret orang-orang yang datang secara sekilas.
"Lihat! Itu keluarga Feng," seru salah satu wartawan.
Detik berikutnya, lampu flash kamera langsung menghujani Feng Bao dan kedua orangtuanya.
Untuk kali ini, para wartawan tidak mengharapkan akan melihat kehadiran keluarga Feng. Siapa yang tidak tahu tentang kasus tetua keluarga Feng yang diracuni anak dan cucunya sendiri? Itu menjadi berita panas selama seminggu penuh!
"Bagaimana mereka berani datang ke acara seperti ini setelah melakukan kejahatan seperti itu?"
"Tak tahu malu!"
"Aku heran kenapa mereka belum dipenjara."
"Tentu saja mereka tidak akan. Mereka orang kaya!"
"Awalnya aku pikir gadis Feng merupakan orang yang lemah lembut tapi ternyata dia hanya seekor rubah!"
Feng Bao berusaha mempertahankan senyum sempurnanya saat mendengar bisik-bisik orang di sekitarnya. Bahkan ada beberapa orang yang berani secara terang-terangan mengacungkan jari padanya.
Tuan dan Nyonya Feng yang berdiri di sampingnya hampir meledak saat mendengarnya. Seumur hidupnya, tidak ada orang yang pernah memandang rendah diri mereka seperti ini. Jangan katakan menunjuk mereka, saat berpapasan dengannya, semua orang harus merunduk dan memberinya jalan!
Kalau dipikir-pikir, mereka jelas sudah menghilangkan jejak dengan bersih. Bagaimana orang lain bisa menemukan bukti? Bahkan mereka menambahkan beberapa bukti palsu untuk mendukung dan mencetaknya ke dalam koran Waktu!
Koran Waktu terkenal karena integritasnya dalam menyampaikan berita dan tidak pernah memihak sisi manapun sehingga lebih dipercaya masyarakat. Hanya ada satu orang yang bisa berbuat sewenang-wenang hingga menjadikan bukti palsu untuk membuat berita, itu jelas pemilik perusahaan!
Mereka sudah merenungkannya dan tidak merasa pernah menyinggung orang hebat manapun. Mengapa tiba-tiba diserang seperti ini?!
Kalau Feng Cang bisa mendengar apa yang mereka pikirkan, dia pasti akan tertawa sampai menangis. Ya, kamu tidak menyinggung orang hebat tapi kamu menyinggung orang-orangku!
Feng Cang mungkin terlihat tidak perduli dengan sekitarnya. Tetapi, dia adalah orang yang overprotektif terhadap orang yang dia sayangi.
Entah bagaimana, Feng Bao tiba-tiba memikirkan Feng Cang tapi dia segera membuang pikiran itu. Huh, apa yang bisa dilakukan sampah itu?
Suasana hening mendadak. Para wartawan yang sejak tadi memotret Feng Bao tanpa henti, menurunkan kameranya.
"Ya Tuhan! CEO... Ah Shen!" pekik seorang wartawan wanita membuat wartawan lainnya tersadar.
"Bukan. Maksudku, siapa wanita di sampingnya?!" seru seseorang.
"Astaga! Dia seperti seorang dewi!"
"Kenapa aku tidak pernah melihatnya sebelumnya?"
"Apa dia pacar Tuan Ah Shen?"
"Ya ampun! Aku merasa gadis itu tidak sederhana!"
Feng Cang turun dari mobil dengan bantuan Ah Shen. Hari ini, dia terlihat lebih cantik dengan gaun perak yang melekat di tubuhnya. Dia tersenyum elegan sambil mengangguk pada para wartawan.
"Ya Tuhan! Dewi menatapku!"
Ah Shen segera menggandengnya memasuki tempat perjamuan, tidak memberinya kesempatan untuk terus menebarkan pesona.
Feng Bao linglung sesaat ketika melihat Feng Cang yang berdiri dengan megah di samping Ah Shen. Sejenak, dia tidak bisa menolak pesona Feng Cang saat gadis itu tersenyum. Dia menggelengkan kepalanya dengan cepat. Bagaimana bisa gadis itu ada di sini?!
Wajah ayah dan ibunya juga terlihat tidak bagus saat melihat Feng Cang. Mereka buru-buru menarik Feng Bao masuk.
Tuan rumah sedikit tersenyum untuk memberikan wajah saat melihat keluarga Feng. Tuan rumah, Yi Donghai, memiliki hubungan yang baik dengan keluarga Feng dan tumbuh bersama sejak dengan ayah Feng sejak mereka muda sehingga mau tak mau dia harus memberi mereka sedikit wajah. Oleh karena itu, keluarga Feng berani keluar saat mengetahui bahwa perjamuan diadakan di rumah Tuan Yi.
Feng Cang tidak begitu memperhatikan keluarga Feng karena dengan kekuatannya sekarang, mereka bukan masalah besar bahkan jika mereka menargetkannya. Lagipula dia datang ke sini untuk orang lain.
Feng Bao ditarik oleh orang tuanya ke salah satu sudut saat memasuki ruangan.
"Apa kamu tahu bagaimana pelacur itu bisa terhubung dengan Ah Shen?" tanya ayahnya tak sabar.
Feng Bao terlihat gugup saat matanya bertemu dengan mata ayahnya. "Ayah, beberapa minggu yang lalu, saat aku sedang berjalan-jalan dengan Kakak Lan, aku tidak sengaja bertemu dengan saudari yang sedang berbelanja dengan Tuan Ah Shen," ucap Feng Bao yang terlihat seperti akan menangis setiap saat.
"Aku pikir Tuan Ah Shen hanya ingin bermain-main dengannya. Jadi, aku memintanya untuk kembali." Feng Bao mengusap matanya yang berair.
"Tapi dia tidak mau dan mempermalukanku di depan banyak orang. Untungnya, Kakak Lan ada di sana membantuku."
|・ω・`)
uh, halo, semua!~
sebelumnya, maaf nggak pernah update
o(´д`o)
udah berapa lama ini? umm, dua bulan? ehehe~
maaf~ 〈(_ _)〉
terima kasih juga buat kalian yang masih setia nunggu cerita ini!~ mau pelukan? (つ✧ω✧)つ
jjdkdksks
sayang banget sama kalian~ uwu
semoga setelah ini rajin update berkala, ya~
eheheh, kayak judul bab ini, pesta dimulai!~
p.s. ga bisa masukin emoticon... ( QAQ ) rasanya kurang heboh~ T_T