Feng Ci menatap pintu yang tertutup dengan tatapan kosong. "Dia bahkan tidak memberiku kesempatan untuk membalas," ucapnya dipenuhi keluhan. "Sepertinya Ah Shen banyak memberikan pengaruh buruk."
"Tuan muda." Kakek Wang yang baru saja memasuki ruangan membungkuk. "Ada berita baru."
Feng Ci berdecak. "Sepenting apa hingga kamu..."
"Ini tentang tuan muda pertama."
"Tuan muda pertama siapa yang kam..." Feng Ci menatap Kakek Wang dengan mata membulat setelah mencerna apa yang pria itu katakan.
"Dia masih hidup?" tanyanya dengan tak percaya.
Kakek Wang mengangguk dengan berat.
"Sampah! Sialan! Bajingan!" Feng Ci tidak bisa berhenti mengumpat dan buru-buru membuka dokumen yang Kakek Wang bawa.
"Apa ini?" Dahinya berkerut saat melihat foto-foto buram yang ada di dalamnya.
"Kami tidak bisa mendapatkan bukti yang lebih jelas tapi mata-mata kita bisa memastikan bahwa itu dia," ucap Kakek Wang dengan yakin.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com