webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · perkotaan
Peringkat tidak cukup
372 Chs

189. Mika's Analyzed

Fauzan masih berdiri dan berpikir. Ia memegangi ponselnya, tapi ia tidak tahu harus bagaimana dengan ponselnya itu. Mika masih memperhatikannya.

"Sudahlah, Zan. Kalau kalian berdua hanya saling mementingkan egois, bukannya makin akan berujung dengan kata putus?" ujar Mika pada Fauzan.

"Tapi, bukankah Nadia sendiri juga seperrinyay tidak mau berbicara padaku?" tanya Fauzan.

"Ya. Kalau aku balik juga akan seperti itu. Kalau aku sedang berbicara pada Nadia saat ini, jawabannya pasti akan sama denganmu. Bukankah, saat ini kamu tidak mau berbicara padanya?" tanya Mika.

Fauzan masih bergeming. Ia tidak segera menjawab ungkapan Mika tersebut. Ia hanya bisa terdiam dan berpikir.

"Memangnya apa yang sedang kalian perdebatkan selama ini? Karena Sherly kan?" tanya Mika. "Kalau begitu, kenapa kalian tidak saling menurunkan ego masing-masing sih? Ini kan juga demi kelanggengan hubungan kalian bersama?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com