"Agra sialan emang. Nangis nangis sayang adek gue, terus pas di danau ditinggal gitu aja? Anjing emang itu orang!" Ken menggerutu sendiri setelah sambungan teleponnya dengan Agra selesai.
Ia menatap Papanya yang kini tampaknya sedang sibuk dengan kertas kertas di depannya. Ya, Ken memang sepulang sekolah tadi merasa gabut. Lagipun di rumah belum ada orang. Maka Ken memilih untuk menuju ke kantor sang Papa. Ya, walaupun sejujurnya di sini juga sama saja. Sama sama gabutnya. Ken sama sama diam bermain ponsel karena Papa tampak serius kali ini. Tak seperti biasanya.
Ken segera bangkit, ia menghampiri meja sang Papa, "Pa?" panggil Ken.
Mahendra menolehkan kepala, "Apa?" tanyanya.
Ken mendengus kasar, ia tahu kenapa sejak tadi Papanya diam. Pasti karena kekesalannya tadi pagi sebab Zara tak mau menuruti perintahnya.
"Mau ke danau," ujar Ken singkat.
Mahendra mengedikkan bahu acuh, "Mau apa kamu? Kencan sama cewek? Sehat?" tanyanya beruntun.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com