Jam lima pagi usai shalat Subuh, Iqbaal sudah mengetuk-ngetuk pintu kamar mamanya, mengajak dua orang itu untuk berolahraga pagi ke bukit belakang komplek. Sayang, susah sekali mereka bergerak, mamanya terutama. Untungnya Saheera masih bisa diajak kompromi, meski malas Ia tetap bersedia menemani Iqbaal yang menurutnya terlalu rajin olahraga itu. Dasar tidak pengertian, Saheera padahal masih sangat lelah sepulang dari perjalanan panjang dan kini malah dipaksa berjalan kaki, bahkan menanjaki perbukitan yang meski tak terlalu curam cukup membuat kakinya bergetar.
"Masih jauh gak sih? Capek nih nanjak-nanjak mulu ah!" Saheera kembali mengomel, Iqbaal di depannya santai saja berjalan cepat. Entah apa yang membuatnya begitu bersemangat hari ini.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com