webnovel

Sang Raden

"Terakhir yang aku ingat, aku tersesat lalu pingsan dekat makam di tengah hutan. Saat aku membuka mata, aku sudah berada di tempat asing antah berantah...." Kirana... Seorang gadis kota yang terjebak masuk kedalam alam lain yang bernama Negeri Negaran. Ketika Kirana sadar dari pingsannya, ia bangun dalam keadaan yang berbeda. Dari baju yang ia kenakan, gaya rambutnya, semua berubah. Orang-orang di Negaran memanggil dan mengenal Kirana dengan nama Nyimas Sekar. Nama asing yang belum pernah Kirana dengar sebelumnya. Nyimas Sekar sebenarnya sudah mati, kini raga dan wujudnya digantikan oleh Kirana. Gadis kota yang tidak tau apa-apa itu harus menggantikan posisi Sekar dan mengemban tugas untuk merawat seorang calon raja yang sekarat. Kirana berusaha mencari jalan pulang, namun ia malah terjebak semakin dalam, hingga Kirana harus mempertaruhkan nyawanya demi Raden Sastra, calon raja Negaran. Meskipun Kirana tidak mengerti bagaimana cara kehidupan orang masa lampau, tapi ia mencoba untuk beradaptasi, dari cara berpakaian, pekerjaan dan pola makan. Namun semakin lama Kirana semakin dalam masuk ke permasalahan yang ada disana, hal terberat adalah posisi dimana saat terjadi perang antara Raden Sastra dan Pamannya untuk berebut kekuasaan sebagai Raja. Kirana harus menyelesaikan tugasnya, supaya ia mendapatkan jalan kembali ke dunia nyata.

Nimas_3462 · Fantasi
Peringkat tidak cukup
369 Chs

Menjelaskan pada Kalima

Kalima masih belum bisa menangkap kemana arah Kirana berbicara. "Lalu... Apa hubungannya dengan semua ini, Ndoro?"

"Paman... Tabib Wisa yang terkenal itu adalah ayah Sekar, ayah dari seorang gadis yang sekarang ini berdiri di sampingnya" jawab Kirana menatap seksama.

Kalima sangat terkejut, ia terkesiap sehingga cangkul yang ada di tangannya jatuh. "Ja... Jadi kau..."

"Ya, Paman. Maaf karena aku tidak menjelaskan dari awal. Arwahnya menghampiriku tadi pagi, ia memintaku untuk berkeliling dan memeriksa secara langsung warga yang terkena penyakit itu. Supaya aku dan dirinya bisa melihat seperti apa kondisi dan lukanya karena jika hanya mendengar penjelasan saja itu tidak akan cukup. Oleh sebab itu aku memintamu untuk mendampingiku berkeliling " jelas Kirana.

"Aku yang seharusnya meminta maaf Ndoro" ucap Kalima dengan suara yang berat. "Aku masih saja meragukan dirimu, padahal disisi lain kau sedang berjuang dan mencari jalan keluar. Tapi aku malah meragukannya"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com