Air dari keran yang mengalir berhasil membuat Dracella merasa jauh lebih baik. Kecemasan dan rasa takut yang sempat bergelayut seakan larut bersama air. Ia berdiam diri terlebih dahulu di depan cermin untuk memastikan riasan wajahnya tidak terlalu buruk. Bukankah akan terlihat mencurigakan, bila riasan yang telah dilakukan Bertha rusak? Alastair dan Darcel mungkin akan bertanya-tanya tentang alasan dibaliknya, mereka akan curiga.
"Dracella, kau benar-benar gadis yang egois …," gumamnya sebelum melangkah keluar dari kamar mandi. Baru saja menutup pintu ia telah dikejutkan dengan keberadaan Alastair yang telah berdiri di depan sana seperti sengaja menunggu Dracella menyelesaikan urusannya.
"Astaga, apa yang kau lakukan disini? Kau mengagetkanku saja." kata Dracella sembari menghela nafas pelan. Ia sempat mengira mungkin seorang pembunuh yang berdiri bersandar di tembok.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com