webnovel

Pemberian hadiah

Malam hari sebelum-nya rara telah membuat kado untuk di berikan ke kakak OSIS pada hari ini, kado utama yakni permen lolipop pun sudah ada pada kotak tersebut, ada pula sebuah seketsa wajah yang di gambar-nya pun sudah di jadikan satu oleh-nya.

Namun seperti-nya ada yang kurang bagi-nya, pagi itu rara berniat untuk menambahkan satu lagi barang kecil untuk di masukkan-nya ke dalam kotak berpita pink tersebut.

Kini setelah ia siap dengan seragam abu-abu baru yang ia kenakan, dengan menata rapi rambut panjang-nya menggunakan pita besar berwarna putih di bagian belakang, serta menenteng tas ransel-nya, rara pun siap keluar dari kamar-nya menuju meja makan, sarapan kemudian baru berangkat ke sekolah.

Rara: siap sudah!! (menatap diri-nya pada kaca setinggi diri-nya kemudian melangkah keluar kamar)

Rara: upsss...hampir lupa!! (berjalan menuju tempat belajar-nya kemudian mengambil kotak yang ada di atas meja-nya dan memasukkan itu ke dalam ransel-nya.

Rara pun segera menuju ke ruang makan yang terletak di bagian belakang dari rumah-nya, dengan keadaan yang cukup sederhana, sebuah meja dengan kursi panjang pendek, rescoker di atas meja, sayur dan lauk yang sudah tertata di bawah tudung nasi.

Nampak juga meja dan satu kursi di sisi yang lain yang biasa-nya di gunakan oleh bapak rara untuk ngopi di pagi hari, si bapak ini jarang sekali untuk sarapan.

Beliau hanya ngopi dan makan getuk atau jajanan pasar lain-nya di pagi hari, meskipun tiap hari beliau juga bekerja ke kebun, sawah maupun mencari pasir di sungai. Beliau baru sarapan setelah seperempat hari.

Ibu-nya pun sama, jarang juga sarapan namun ia selalu mempersiapkan sarapan buat kami. Beliau lebih suka sarapan belakangan. Oh iya, rara di sini punya adik juga yang masih duduk di bangku sd, ia juga seorang cewek.

Usia mereka terpaut 5 tahun, sebagai seorang kakak sering si rara mengalah untuk adik-nya ini.

Kali ini mereka sarapan bersama, dengan lauk seadanya. Si bapak juga sedang menikmati kopi dan jajan pasar-nya yang di beli ibu di pedagang sayur yang selalu lewat di depan rumah-nya.

Kami sarapan dengan tenang, usai sarapan kami segera mencuci piring dan bergegas untuk berangkat sekolah. Tidak lupa rara berpamitan dengan bapak dan ibu, sedangkan si adik terkadang memilih berangkat belakangan karena jarak sd-nya lumayan dekat.

Rara: rara berangkat sekolah dulu pak..bu..(mencium punggung bapak dan ibu-nya bergantian kemudian mengeluarkan sepeda mini-nya dan siap berangkat sekolah)

*****

SMA HARAPAN

Dengan mengayuh sepeda-nya rara pun sampai di sekolah-nya, sebelum ia masuk ke gerbang sekolah, rara memutuskan untuk mampir ke toko fotocopy yang juga menjual pernak-pernik unik.

Rara pun masuk ke toko tersebut dan memilah-milah sebuah gantungan kunci, akhir-nya setelah sekian lama rara pun memilih gantungan kunci berbentuk princess belle yang unyu dan segera membayar-nya di kasir.

Tidak lupa ia membuka kotak kado yang ada di ransel-nya dan di jadikan satu.

Setelah usai rara pun segera masuk dan memarkirkan sepeda-nya ke tempat parkir biasa-nya.

Dengan semangat rara berjalan menyusuri lorong dan sampailah rara ke kelas-nya, ya keadaan masih sama sepi seperti biasa, baru selang beberapa menit barulah teman-teman rara bermunculan satu per-satu.

Kali ini datang lah enis, si teman bangku-nya. Yang langsung duduk manis di bangku sebelah-nya rara dengan memajang senyum di wajah-nya.

Rara: napa lo senyum-senyum nggak jelas gitu?? (tanya rara penasaran)

Enis: nggak pa pa, lagi seneng aja entar bisa liat kak hakim yang ganteng!! (menutup mulut-nya spontan)

Rara: yaelah (menggaruk-garuk kepala-nya yang tidak gatal)

Enis: he he (senyum-nya makin merekah)

Bel masuk sekolah pun akhir-nya berbunyi, semua murid pun sudah mengisi kursi mereka masing-masing. Kakak OSIS juga mulai masuk ke kelas X6

Een: assalamualaikum, pagi adik-adik!!

All: waalaikumsalam, pagi juga kak.

Hakim: gimana kabar kalian?? sehat kan??

All: alhamdulillah, luar biasa.

Indah: oke, kakak nggak akan menyita waktu kalian terlalu banyak karena kakak tau pengumuman pemenang akan segera di umumkan serta pembagian hadiah-nya juga, kakak selalu berdo'a yang terbaik buat kalian.

All: aminnn

Encik: kami pada mu kak. (seru-nya dengan keras)

Hakim: sesuai kesepakatan kita kemarin, kakak minta kesediaan kalian untuk memberikan bingkisan-nya secara bergantian ya!! trus salaman dengan kita setelah-nya.

All: siap kakak.

Anak-anak pun mulai memberikan bingkisan mereka dari bangku depan kemudian mengekor sampai bagian belakang sambil berjabat tangan dengan para kakak OSIS.

Tiba pada giliran rara dan enis, mereka pun segera maju ke depan membawa bingkisan mereka. Nampak Enis dengan kotak berbentuk love telah me-letakkan itu di atas meja, bergantian dengan rara yang juga sudah meletakkan bingkisan-nya.

Kemudian enis pun berjabat tangan dengan kakak OSIS, di saat itu sempat-sempat nya ia berlama-lama saat bersalaman dengan kak hakim sambil senyum nggak jelas. Rara yang mengekor di belakang-nya enis pun segera mendesak enis buat segera menyudahi salaman-nya.

Rara: nis...nis.. (colek-nya pada lengan enis dari belakang seraya mengkode enis untuk segera kembali ke bangku mereka)

Enis: hah..(merasa tersentak dari lamuman-nya). Maaf kak, saya jadi ngelamun, karena kakak ganteng sih!! 😁

All: huuuuu (seru seluruh anak-anak di kelas)

Hakim: tenang adik-adik!!. buat kamu nggak pa pa kog santai saja. (menepuk punggung tangan enis dengan pelan)

Enis: ooo...makasih kak 😁. (dengan senyum yang begitu merekah)

Rara: udah yuk..cepetan balik. (mencolek enis kembali)

Enis pun melepas genggaman tangan-nya, dan kembali ke bangku-nya lalu di susul oleh rara.

Kemudian lanjut ke bangku berikut-nya hingga selesai pada bangku terakhir.

Setelah selesai semua-nya, kakak OSIS pun pamit dan mengucapkan banyak terimakasih untuk kebersamaan kami selama MOS dan berpesan agar tetap sopan saat bertemu lagi di lain waktu.

Mereka pun pergi dari kelas X6 dengan membawa banyak sekali bingkisan yang telah mereka jadikan satu pada sebuah kantong plastik.

Tidak berselang lama, pengumuman pemenang lomba PENSI pun di umumkan.

Boneng: dengar teman-teman, pemenang pensi akan segera di umumkan, kita pasti bisa!!

All: ya!! (jawab mereka serentak)

Mereka menanti hasil pengumuman dengan penuh harap dan berdebar-debar. Kini mulai dengar bunyi tes...tes dari pengeras suara yang ada di kelas mereka.

TES...TES...

ASSALAMUALAIKUM

PENGUMUMAN, UNTUK PEMENANG LOMBA OUTBONE KEMARIN DI HARAPKAN BERKUMPUL DI RUANG PERPUSTAKAAN GUNA UNTUK MENERIMA HADIAH.

SATU LAGI, UNTUK LOMBA PENSI KEMARIN PEMENANG-NYA ADALAH....

Geng hamburadul serta seisi kelas X6 pun sangan berharap mereka bisa menang, namun nampak-nya itu hanya harapan semu bagi mereka.

DAN PEMENANG-NYA ADALAH....

KELAS X1 DENGAN DANCE TERKEREN MEREKA, SELAMAT UNTUK KALIAN. DAN DI HARAPKAN PEMENANG INI JUGA BERKUMPUL DI TEMPAT YANG SAMA.

SEKIAN PENGUMUMAN DARI KAMI,

WASSALAMUALAIKUM.

Mendengar penguman tersebut nampak mereka sedikit kecewa pada hasil akhir-nya. Boneng sebagai ketua suku menyemangati kawan-kawan mereka.

Boneng: sudah lah teman, yang penting kita sudah berusaha, ya kan. (merangkul geng hamburadul yang ada di dekat-nya)

Hulk: iya neng, usaha kita jauh lebih berarti dari sekedar kemenangan.

Damen: betul kawan. (merangkul geng-nya tersebut)

Encik: lagian kita masih punya pemenang kan??

Boneng: oh iya, buat tim rara, selamat ya. Kami dukung kalian!! (seru-nya)

Rara pun tersenyum, kemudian tanpa menunggu lama, ia dan satu tim-nya keluar menuju ruang perpustakaan kemudian mengambil hadiah mereka.

Di perjalanan kembali ke kelas mereka, tiba-tiba hal yang tidak di sangka oleh rara pun terjadi. Seorang cowok berkulit putih bersih, dengan tinggi di atas rata-rata, berambut hitam kelas tengah berjalan menghampiri diri-nya.

Enis: ra...kak arya berjalan ke arah lo!! (bisik enis pada rara yang berada di samping-nya)

Rara: hah (terkejut mendapati apa yang ada di depan-nya sekarang)

Seorang kakak kelas terpopuler menghampiri diri-nya?? sungguh hal yang tidak di sangka!!

Apa yang kak arya lakukan di dekat sini?? benarkah ia memang ingin bertemu dengan rara???

*****