webnovel

SATU RANJANG

"Apakah tidak apa-apa melihatnya masuk penjara?" tanya Miyazaki. Aku menoleh.

"Awalnya aku merasa kasihan dan enggan melihatnya sedih saat masuk penjara nanti. Namun setelah dipikir-pikir lagi, dia harus mendapatkan hukumannya. Setidaknya bukan untukku, tapi untuk para korban yang telah dibunuhnya demi keegoisan semata," jawabku. Miyazaki tersenyum. Sedari tadi dia terus menggenggam tanganku, tanpa ingin dilepas sekalipun. Hal ini memberikanku sedikit kekuatan dan keyakinan untuk memutuskannya hal ini lagi.

"Aku ingin kalian tidak ketahuan, Tuan Takigawa. Aku khawatir kalau Papa akan mengincar kau dan yang lainnya di agensi. Kalau bisa, aku sendiri yang akan pergi ke kantor polisi dengan bukti-bukti yang sudah kau miliki," ucapku kepada Tuan Takigawa.

"Tidak bisa, kau harus kami amankan, Reizero. Papamu itu pasti akan mengincarmu. Tenang saja! Kami tak akan terlibat secara langsung, kami akan bermain cerdik dan tidak ketahuan sama sekali. Percayalah!" balasnya. Aku mengangguk.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com