Satu jam kemudian, seseorang mengetuk pintu kamar kami. Aku pun bangkit dari tidurku dan membukanya. Ternyata Tuan Takigawa, dia membawakan sarapan untuk aku serta Miyazaki. Ku katakan terima kasih kepadanya. Setelah menutup pintu, aku menyimpan sarapan itu di meja lalu membangunkan Miyazaki yang kembali tertidur.
"Kau mau sarapan nanti atau sekarang?" tanyaku. Gadis ini tampak menggeliatkan tubuhnya membuat aku membelalakkan mataku. Aku langsung mengalihkan pandanganku ke arah lain. Bagaimana aku tidak terkejut? Dia mengangkat tangannya ke atas, dan pakaiannya sempat terangkat sedikit membuatku melihat perutnya.
"Argh! Siapa kau?" Aku menoleh ketika dia berteriak begitu. Dia tampak menutupi dadanya dengan wajah terkejut dan mata yang membelalak.
"Kau kenapa?" tanyaku.
"Rei? Sejak kapan kau ada di kamarku? Kenapa kau ada di sini?" tanyanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com