webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Komik
Peringkat tidak cukup
273 Chs

83.) Kesepian

Memasuki Set ke 2

Sebelumnya.

Di set pertama akulah yang mendapat omelan Ukai sensei sebab servis ku banyak yang di patahkan sebelum menembus 3 poin.

Sementara yang di anggap Mvpnya adalah Nishinoya.

"Tapi ya apa gunanya mvp jika gagal menang bukan?" pikir ku

Pertandingan di mulai.

Servis oleh ku.

"Oke fokus Haruka, fokus kamu bisa mvp di set ini" ucap ku menyemangati diri sendiri

Ku lempar bola ke atas, dengan lari pelan lalu lompat tinggi.

Boom!

Bola ku pukul terlalu keras hingga membuat rotasinya kacau.

"Sungguh keparat bocah ini" ucap Nishinoya

Bless

Bola ditahan namun bola memantul liar ke samping.

.

"Sensei aku keluar, tangan ku perlu di kompres" teriak Nishinoya

"Baiklah, Kinoshita ke belakang, lalu Tsukishima masuk"

"Baik sensei" ucap Mereka berdua yang di sebutkan namanya

Di luar lapangan Nishinoya mengkompres tanganya yang merah, tolong Kiyoko san ambilkan salep ku di tas, aku tak ingin tangan ku iritasi.

"Baiklah"

"Wowwww" teriak kami karena tidak percaya Kiyoko san mau di suruh olehnya

"Diam kalian" teriak Nishinoya

"Sial, aku merasa di saingi" ucap Tanaka

"Kamu satu langkah di belakang, Tanaka senpai" ucap Tsukishima

"Akan ku buktikan bangsat, aku bisa berdiri dengan bangga di puncak nanti!" balas Tanaka

.

Aku servis keras lagi.

Karena Kinoshita tidak sebagus Nishinoya dalam menerima bola, ia kadang gagal namun sesekali berhasil, tapi sayangnya juga, di depan kami memiliki kombo terbaru, Ennoshita Kageyama Daichi, ya buka kombo kuat, tapi cocoklah jika ada chance ball.

.

7-0

"Daichi atau Raiki gantikan Kinoshita" ucap Ukai sensei

"Yang mana sensei" tanya Daichi

"Aku juga bersedia jika di ganti" balas Raiki

"Kita coba dulu, Raiki"

"Baik sensei" balas Raiki

.

Boom!

Bola ku pukul keras dan Raiku gagal juga menerimanya, poin beruntun ku terima.

12-0

"Sialan, jika Haruka serius aku pun akan kesulitan menghadapinya" ucap Nishinoya

"Eh, jadi di set pertama Haruka kun belum serius senpai?" tanya Yachi

"Ya bukanya tidak serius, tapi lebih tepatnya ia kurang memaksimalkan pukulannya" balas Nishinoya

"Menurut mu daripada Takemoto san, servisnya lebih hebat mana?" tanya Kiyoko san

"Ku rasa untuk servis, Haruka lebih unggul, sebab dia bisa memainkan bola bahkan hingga ke sudut sulit dengan pukulan keras juga, jarang ada servis seperti itu"

"Kamu benar Nishinoya, untuk servis Haruka itu di internasional pun sensei yakin, tidak boleh di sepelekan" ucap Takeda sensei

"Eh sensei malah bilang di internasional" kata Yachi

"Benar di tingkat internasional, rata rata bisa melakukan jump serv sangat keras namun kurang dalam hal akurasi, di sini kita ada Haruka yang bisa mengendalikan akurasi pukulan, bahakan tinggi rendah di atas net, yang membuat Haruka spesial adalah dia punya keyakinan saat melawan Takemoto san kemarin sabtu saja sampai Takemoto san memujinya, bagi ku Haruka adalah spesialis servis yang sempurna, jika di kembangkan lagi soal spike dan pengalaman, mungkin dialah ace jepang di masa depan, melebihi Yuji Nishida"

"Astaga, bukannya sensei melebih lebihan" balas Yachi

"Tidak Yachi, aku rasa memang begitulah keadaannya, Haruka masih muda jadi kesempatannya melampaui Yuji Nishida masih sangat terbuka lebar" ucap Nishinoya

"Wow"

.

"Raiki kamu ganti dengan Daichi"

"Baik sensei" balasannya

Ku mainkan servis ke setiap sisi.

Terkadang masuk langsung tapi kadang kadang Daichi berhasil menahan, namun tetap menjadi poin untuk tim kami pada akhirnya.

"Hey kalian ini apa tidak bisa serius" teriak ku

"Hmm berulahlah lagi" pikir anggota voli yang mendengarku

"Sampai game set kalian mau ku buat nol huh!"

"Ayolah tujukan kemampuan kalian, hanya dengan servis saja kalian sudah kesusahan" teriak ku

Tim musuh hanya bisa diam ku permalukan.

20-0

"Haruka, kamu keluar" ucap Ukai sensei karena ini keputusan terbaik, karena Nishinoya masih belum bisa bertanding, sebab  tidak baik jika Ukai sensei menyuruh Haruka membuat servisnya jadi pelan

"Baik sensei" balas ku sambil tersenyum

Kazuhito masuk menggantikan aku servis.

"Permainan di mulai lagi" Teriak Ukai sensei

Sekarang permainan malah condong ke tim musuh.

Perlahan lahan dengan mempertahankan momentum akhirnya poin hanya selisih sedikit, namun ya tetap saja ketinggalan 20 poin itu hampir tidak mungkin untuk menang.

Set ke dua di akhiri kemenangan tim ku, dengan skor 25-15

Yang mendapat rating jelek adalah semua anggota tim musuh, lalu mvpnya tentu saja aku.

"Istirahat 15 menit, kita akan mengevaluasi dulu setelah istirahat" ucap Ukai sensei pada kami

"Baik sensei" Teriak kami semua

.

"Haruka, kamu terlalu kejam, servis mu terlalu gila" ucap Raiki

"Benar lah, baru kali ini aku menghadapi servis mu yang seperti ini" ucap Daichi

"Ya namanya juga sedang fokus, jika aku fokus kekuatan ku akan meningkat ke 200% asal kalian tau"

"Hmmm" ucap Kinoshita Raiki dan Daichi bersamaan karena tidak suka

"Ayolah jangan salahkan aku karena servis ku, tapi lebih baik kalian itu memperbaiki cara menerimanya, ingat teorinya lalu praktek jangan hanya mengandalkan insting, tapi pikirkan juga tekniknya, orang buat teknik karena itulah cara terbaik untuk menerima bola" balas ku

"Baik baik, aku sangat menyayangkan kenapa juga aku sudah kelas 3 saat aku bertemu dengan mu Haruka" ucap Daichi

"Ya tinggal kelas saja nanti tahun depan di festival musim panas kita masih bisa bertanding bersama lagi" balas ku

"Enak saja kamu ini, aku punya impian juga, jika ada kesempatan memang aku juga ingin menjadi pemain bola voli yang hebat, namun melihat bakat dan usaha mu aku jadi minder"

"Ya jangan minder, kuatkan mimpimu juga Daichi san" ucap Kinoshita

"Kurasa tidak mungkin aku tetap mengejar mimpi ku yang jadi pemain voli profesional, tapi mari kita kejar saja pertandingan festival musim panas ini dan Inter high, ku harap kita bisa mewujudkan mimpi klub bola voli Karasuno"

"Tentu, mari berjuang bersama" ucap ku

"Iya berjuang bersama" teriak Tanaka Lalu Hinata

"Jangan mengatakan hal seakan akan ini perpisahan bangsat, jika mau menyemangati cuku sorakan kemenangan saja!" teriak Nishinoya

"Tahan amarahmu Nishinoya" ucap Suga dan Asahi

.

Istirahat selesai, kami berkumpul dulu untuk mendengarkan hasil evaluasi dari sensei dan para manager tim.

"Kalian sebenarnya sudah kuat untuk singkat SMA, namun sayangnya kita kemasukan orang yang kuat setingkat Nasional, hadi kalian tampak rendah di mata ku" ucap Sensei yang langsung menusuk hati member voli

"Kamu menerbangkan kami lalu menjatuhkan dengan di banting sensei" teriak Nishinoya dan Tanaka

"Hahaha maaf maaf, sensei tidak berharap kalian semua bisa mengikuti tingkat Haruka, tapi ku harap kalian ini berjuang semampunya, jika ada yang menghambat latihan kalian maka mari rundingkan bersama, lalu untuk evaluasi pertandingan set pertama dan ke dua, akan sensei katakan setiap individu"

Pertama Haruka, di set pertama kamu bermain kurang maksimal, tapi di set ke dua kamu menuangkan semuanya bahkan hingga membuat sensei mengambil keputusan mengeluarkan kamu dulu, sensei katakan kamu ada peningkatan, hanya malas saja di set pertama.

"Terima kasih sensei" ucap ku

Asahi, kamu sudah banyak meningkat, apalagi quick spike mu di set pertama, walaupun hanya tempo nol, itu sudah sangat cepat dan keras, tapi sayangnya di set ke dua kamu terhalang oleh Haruka yang total dalam servisnya, jadi ku anggap kamu biasa saja di pertandingan kali ini.

"Baik sensei akan ku perbaiki kedepan"

.

Daichi buruk

Nishinoya baik

Raiki buruk

Kinoshita buruk

Tanaka biasa

Kageyama baik

Suga baik

Yamaguchi biasa

Tsukishima buruk

Kazuhito buruk

Ennoshita baik

Hinata yang di pertandingan kali ini kurang mencolok mendapat rating biasa.

"Sudah sensei jelaskan tentang kekurangan dan kelebihan kalian, sensei harap ini bisa mengevaluasi kalian ke depannya agar jadi lebih baik lagi"

"Terima kasih sensei" teriak Kami

"Sama sama, sekarang set ke 3 mari kita mulai"

Set ke 3 berlangsung secara sengit sebab Nishinoya sudah masuk kembali, artinya servis keras ku sudah tidak efektif lagi untuk membuat poin.

Balas membalas poin kami lakukan, setiap satu poin sangat berharga sebab butuh perjuangan yang sulit.

21-23

Tim ku ketinggalan poin sebab servis Asahi yang keras dan masih berlanjut.

Jika servis mengarah padaku atau Raiki bisa di tahan, namun jika mengarah ke Hinata ya gagal jadinya.

Ku suruh Raiki untuk melebarkan areanya ke bagian Hinata sebab 2 poin yang di ambil selalu dari Hinata yang gagal menerima servis.

Boom!

Bola melesat tajam ke Hinata lagi dan gagal lagi Hinata terima.

21-24

"Matiiii" teriak Asahi saat memukul bola servis

Boom!

Bola mengarah padaku dengan sangat keras.

Bless

Bola ku terima dengan baik, namun pantulannya mengarah terlalu ke belakang dan tidak dapat di selamatkan.

21-25

"Yoshaaa" Teriak tim musuh karena mendapat kemenangan pertama

Pertandingan di lanjutkan ke set 4, namun aku harus izin duluan, sebab sudah jam 5.40.

Note : hitungan rata rata pertandingan voli itu 15-30 menit per set, tergantung dari total poin yang di cetak ke dua tim, rally bola panjang atau tidak, dan ada kendala teknis lain tidak.

Aku pergi dulu ke restoran.

"istriku sudah kembali?" tanyaku pada Takanashi

"Kurasa sudah Haruka san, sebab saat Kyouko san kembali ke sini dengan mobilmu, Saki san sudah tidak bersamanya"

"Oh baiklah terima kasih infonya"

"Sama sama Haruka san"

.

Aku duduk di ruang manager yang sudah kosong, ku telepon Momata untuk menanyakan iklan.

"Halo Momata, bagaimana perkembangan peingklanannya?" tanya ku di telepon

"Sudah jadi Bos untuk yang kosmetik dan perusahaan pembuat pakainnya, untuk iklan di klub voli kata Takeda sensei kaos baru dengan logo kita akan jadi pada hari jumat"

"Videonya tolong kirimkan aku, kita akan launching video promosi jam 7 malam nanti kan?"

"Benar bos, baik akan ku kirimkan videonya sekarang"

"Oke, akan ku tutup teleponnya" ucap ku

Setelah ku tutup Momata mengirimiku sebanyak 10 video berdurasi antara 30 detik sampai 2,5 menit.

Ku telepon lagi Momata.

"Ini maksudnya bagaimana kok sampai 10 video?" tanya ku

"Aku membuat video untuk beda platform menguplodnya Bos, contohnya di iklan tv akan ku pasang yang 1 menit, lalu di iklan berita akan ku pasang yang 30 detik, lalu untuk di website akan ku pasang semua"

"Biaya yang di keluarkan sama?"

"Kelebihan bos, kamu mencadangkan padaku sebanyak 5 miliar yen, setelah ku nego dengan perusahaan ibumu dan ayah mu, pihak mereka menyetujui dengan biaya 4,1 miliar yen saja, kita juga mendapat hak nama selama 2 tahun, jadi kita bisa bebas menguplod video iklan selama 2 tahun"

"Wow hebat sekali, lalu untuk yangtayang di tv dan berita akan berapa lama?"

"Untuk di tv tim ku berdiskusi hanya dengan 1 bulan cukup sebab jujur saja itu biayanya mahal sekali, lalu untuk di berita kami mendapatkan slot berita satu kali sehari dengan durasi 1 tahun"

"Baguslah, terima kasih atas kerja keras mu"

"Tidak masalah bos, ini sudah jadi tugas ku"

"Kamu beneran menganggap kata kata ku jika sedang ada job harus izin sekolah sungguhan?"

"Ya jika kamu berkata seperti itu memang itulah resiko yang akan ku tanggung, aku suka dengan pekerjaan ini dan pacar ku kata lebih baik izin tapi gunakan izin dengan semaksimal mungkin, jadi jika aku izin sekolah beberapa hari tidak jadi masalah Haruka san"

"Baiklah, tapi aku harap kamu jangan sampai putus sekolah loh ya, sebenarnya aku hanya bercanda untuk mengatakan kamu izin sekolah saat ada job, namun melihat hasil kerja mu yang bagus kurasa malah bagus kamu izin, sudah ya ku tutup teleponnya"

"Iya Haruka san"

.

Ku share video itu di grub keluarganya besar Shinomiya.

"Tolong bantu sebarkan, tapi boleh uplodnya jam 7 malam nanti ya" caption ku di bawahnya

.

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya ada yang merespon.

"Boleh saja tapi berapa berani bayar berapa, akun sosial media ibu terkenal loh" ketik Ibu

"Aku pun juga terkenal, apalagi di kalangan model, jadi kakak berani bayar berapa?" tanya Hiyori

"Jika kamu mau ayah bisa gratis kok mempromosikannya di akun sosial media ayah"

"Huuu ayah tidak bisa sejalan dengan kita" balas Hiyori

"Begini saja, sesuai janjiku ibu akan ku berikan uang Shiba inu ku sebanyak 200 triliun padamu, tapi jangan kamu jual langsung sekaligus, sebab nanti akan langsung turun nilainya"

"Untuk ayah tidak ada?"

"Ya ayah gabung bersama ibu" balas ku

"200 triliun koin = 70 triliun yen, jika di kurs kan ke yen saat angka Shiba inu 0.35 yen" ketik Saki yang tiba tiba muncul

"Astaga, kak bagikan koin mu padaku juga!!!" ketik Hiyori

"Kamu punya koin berapa Haruka kun?" tanya ayah

"Aku ada 1900 trilun lebih sekarang, apa ibu tidak memberitahu kamu yah?"

"Ibu!" ketik ayah

"Maaf sayang aku lupa"

"Alasan"

"Kakak bagikan aku juga koinnya" ketik Hiyori

"Ku beri kamu 1 juta koin ya" ketik ku

"Pelit, kakak punya 1900 triliun koin loh ini"

"Ya mau tidak, aku khawatir jika ku beri banyak kamu akan langsung menjualnya dalam jumlah besar"

"Memangnya jumlah maksimal penjualan yang kamu batasi berapa Haruka kun?" tanya Saki

"1 Triliun koin sekali transaksi" balas ku

"Baik, kamu tolong kirimkan langsung saja koin mu ke akun koin kripto ibu ini..."

"Oke bu"

"Cara buatnya bagaimana ibu?" tanya Hiyori

"Ya cara paling mudah sih buat di websitenya koin kripto"

"Itu aman?" tanya Ayah

"Ku lihat sih aman, malah website paling aman sebab di sana banyak proteksi agar kehilangan uang tidak terjadi" balas ibu

"Kalian ini saling mengirim pesan apa sedang tidak di rumah?" tanya ku

"Tidak, hanya Ayah yang di rumah, ibu masih di perusahaan channel tvnya, sementara Hiyori masih klub" ketik Ayah

"Lalu kalian berdua apa juga sedang tidak bersama?" tanya Ibu

"Tidak juga, Haruka masih di restoran mungkin bu, sementara aku sudah di rumah" ketik Saki

"Oh"

.

Selepas percakapan itu aku langsung kembali ke rumah.

Jam 6.20 aku tiba di rumah.

"Aku pulang"

"Ya" balas Saki yang sedang main ponsel di dapur

"Harusnya di jawab selamat datang Saki chan"

"Mau di ulang?" tanya Saki

"Tidak usah, hari ini kamu masak apa sayang?" tanya ku

"Masak ratatouille"

"Sayuran?" tanya ku

"Ya iyalah, ini menu diet yang bagus"

"Apa enak?" tanya ku

"Jujur ini biasa sih, rasanya manis asin tapi jika kamu suka tekstur sayuran lembek aku yakin kamu akan suka"

"Oke akan ku coba" ucap ku lalu duduk di meja makan

"Mau makan sekarang?" tanya Saki

"Iya"

"Mandi dulu sana sayang, kamu bau"

"Oh, aku lupa, oke oke aku akan mandi sekarang"

"Perlu ku siapkan bak mandinya?" tawar Saki

"Tidak usah, aku akan mandi air dingin"

"Baiklah"

.

Jam 7 malam kami mulai makan.

"Harus di buat berlapis seperti ini kah?" tanya ku

"Ya jika kamu makan utuhan satu terong maka tidak ada bedanya kamu makan terong panggang" balas Saki

"Ya siapa tau kan" ucap ku

.

"Haruka kun, aku mau buka usaha" ucap Saki

"Usaha apa?"

"Usaha snack makanan ringan"

"Jangan aneh aneh Saki chan"

"Itu tidak aneh, aku punya target punya usaha sendiri juga"

"Kamu mulai sendiri tanpa bantuanku maka aku mengizinkan"

"Ya mana bisa seperti itu, aku tidak bisa merekrut karyawan yang baik itu seperti apa, lagipun aku tidak tau mengurus perizinan usahanya juga"

"Aku angkat tangan, jika kamu minta bantuan ku sekarang, jika mau akan ku bantu setelah kita menikah"

"Oh benar juga Haruka kun, nanti saat kamu lomba kamu kan balik ke sini kan?" tanya Saki

"Tidak jadi seperti itu, kami akan menginap jadinya di sendai"

"Serusan?" tanya Saki

"Iya serus"

"Lah, aku sendirian di sini dong"

"Kamu takut?"

"Aku kesepian bukanya takut Haruka kun"

"Ya kamu ajak saja ibumu menginap di sini"

"Ibuku juga sedang sibuk Haruka kun"

"Ya sudah" balas ku

"Aku ikut ke sendai?" tanya Saki

"Ya tidak, kamu menginap saja di apartemen ibu"

"Ihhh"

"Kenapa ih? Masih tidak suka bertemu Tsukasa san?"

"Bodo"

"Lah kok malah begitu?"

"Terserah bodo amat"

Ku buka ponsel.

Lalu ku telepon ibunya Saki

"Bu kamu mau menginap di rumah ku untuk tanggal 1-10 juli nanti?"

"Ada apa memangnya Haruka kun?"

"Ini aku ada acara di Sendai jadi Saki takut di tinggal sendiri"

"Baiklah, ibu akan datang tinggal 1"

"Terima kasih ibu"

.

"Lihat ibu mau kan"

"Lalu bagaimana kami berangkat sekolah dan ibu yang bekerja?" tanya Saki

"Sebentar"

.

"Halo Shindou, kamu mau jadi kurir antar jemput istriku dan ibunya di rumah ku"

"Boleh saja, tapi pakai mobil mu Haruka san?"

"Iya pakai mobil ku, nanti ku beri 500 yen tiap harinya, paling hanya pagi dan siang"

"Kapan Haruka san!" teriak Shindou semangat

"Mulai tanggal 1 juli nanti, sampai 10 juli, jamnya untuk pagi kamu datang ke sini pukul 6.45 saja, lalu pulangnya kamu tunggu di restoran"

"Baiklah Haruka san aku mau"

"Baguslah"

.

"Shindou mau jadi aman untuk transportnya"

"Hmm kamu ngeselin Haruka kun!"

"Ya namanya juga keadaan daripada kamu menginap di apartemen ibu kan"

"Iya iya, aku paham, sebagai gantinya setelah pulang kamu harus mengajak ku jalan jalan"

"Ya mana bisa Saki chan, tanggal 15 nya kita sudah ujian pertengahan semester loh"

"Hmmmm"

"Aku janji setelah menikah kita akan bepergian"

"Berdua saja?"

"Bersama keluarga besar, mungkin ke pantai Okinawa"

"Wahhh boleh boleh" ucap Saki

.

"Haruka kun, bukanya kamu bilang tadi mau upload video"

"Video apa?"

"Video iklan toko mu"

"Oh, aku sudah menguploadnya tadi, tinggal ku atur jam tayangnya"

"Eh bisa seperti itu?"

"Tentu bisa, tapi untuk yang di Instagram belum ku upload"

"Biar ku upload kan" ucap Saki

"Boleh saja, dari ponsel ku atau ponsel mu?"

"Dari ponsel ku saja"

"Oke"

.

Saki pun menguploadnya di akun miliknya dan milik ku.

Komentar langsung membludak.

Intinya di video adalah, pengenalan nama toko lalu penjelasan produk yang di iklankan, lalu kapan pre order akan di buka.

Beberapa ada yang mengomentari mahal, tapi ada juga yang komentar sepadan dengan bahan dan model.

Lalu Saki memberikan deskripsi di bawahnya.

"Khusus 5 orang dengan pembelian di atas 500 rb yen pertama, akan mendapatkan tanda tangan dariku dan Haruka eksklusif di kaos kalian, tentunya jika ingin"

Komentar sangat gaduh sebab harga sebuah produk saja bisa tembus 5000 yen, eh ini Saki bilang minimal beli 500 rb yen.

"Jadi untuk tanda tangannya?" tanya ku

"Jadi dong, kamu juga tanda tangan jika mau"

"Oke"

.

Sementara itu di restoran.

"Higashida ayo tanggal 25 nanti kita pergi" ucap Miyakoshi

"Mana bisa, kita saja gajian tanggal 1, lagipun aku tidak mampu beli yang mahal mahal seperti itu"

"ini ada yang murah, 5000 yen"

"Miyakoshi san, 5000 yen itu banyak untuk ku"

"Hmm baiklah tanggal 1 jadinya kita kesana, tapi kamu belanjakan aku ya"

"Sudah lupakan saja aku sebagai pacar mu"

"Higashida!"

.

"Senpai ayo jalan juga ke sana" ucap Uzaki

"Aku sedang tidak ada uang"

"Hanya lihat lihat saja, jika"

"Maaf aku tidak percaya padamu"

"Senpai!!!"

.

"Popura mau kesana bersama ku?" tanya Takahashi

"Maaf Katanashi kun, aku ke sana dengan inami chan"

"Eh" (otak Takahashi langsung blank)

.

"Adachi"

"Maaf hari itu aku ada shift kerja, jika mau saat tanggal 3 agustus saja Sayuri chan"

"Oke"

.

"Mau pergi bersama?" tanya Kouno pada Souma

"Menjauh dariku gay!"

"Sayu san bukanya hari ini kamu pertama masuk sekolah?" tanya Megumi

"Iya, tadi jam 9 tepatnya aku mulai pelajaran"

"Baguslah, kamu dapat kelas mana?"

"Kelas 11,2"

"Eh jadi kamu senpai ku!"

"Iya Megumi chan"

"Maafkan aku senpai sebab tidak hormat selama ini"

"Tenang saja, aku lebih nyaman jika seperti ini dimana kamu tidak membedakan umur"

.

Di Toko pakaian

Ryunosuke sekarang sedang melihat respon komentar setelah iklan launching.

Banyak komentar mengatakan akan membeli produk yang di iklankan.

Pre order akan di buka pada tanggal 23 juni jam 00.01, jadi dia mau tak mau harus lembur, sebab dia tak ingin kebingungan jika di tanya Haruka tentang kemajuan toko.

Selain manager utama ada juga Takumi dan tim yang lembus juga khusus hari ini, namun setelahnya bakal ada pembagian 3 shift kerja.

.

Tim Hori juga sudah di bagi menjadi beberapa orang yang bertanggung jawab di sistem layanan servis jika ada yang bertanya atau yang komplain, Haruka mengatakan buka sebanyak 21 orang lalu bagi jadi 3 shift kerja. Pagi 7 jam, Siang 8 jam, Malam 9 jam. (Pagi dan siang lebih banyak menerima panggilan ketimbang malam dan gaji yang di terima setiap jamnya pun akan berbeda)

.

Kembali lagi ke rumah Haruka

"Haruka kun bolehkan lah aku ikut ke Sendai"

"Jangan di bahas lagi Saki chan, kamu mau ikut itu mau menginap di mana?"

"Penginapan yang sama dengan mu mungkin"

"Tidak ada, aku hanya pergi 10 hari saja"

"10 hari itu lama Haruka kun, 1/3 bulan yang isinya 30 loh"

"Nanti kita kan bisa video call"

"Gak seru"

"Ya"

"Boleh ikut?" tanya Saki

"Tidak"

"Huh! Tidur di luar sana biar nanti saat di tinggal aku terbiasa" usir Saki

"Baiklah, aku akan tidur di kamar tamu"

Aku keluar kamar lalu masuk ke kamar tamu di dekat ruang tamu tentunya.

Ku nyalakan televisi sambil tiduran, terkadang main ponsel juga untuk melihat info terkini.

Jam 8 malam.

Karena keheningan ini aku merasa agak kesepian juga, namun ya sudah terbiasa sendiri jadi bisa ku tahan.

"Apa ini" ucap ku tanpa sadar melihat berita terbaru yang terbit di MN daily.

"Nilai pasar Shiba inu naik tajam ke angka 1,2 yen, naik sebanyak 3 kali lipat daripada tadi pagi"

Aku langsung saja mengecek, ternyata benar saja harganya telah naik, sekarang malah 1,23 yen.

Tapi ada lagi berita yang mengejutkan.

"Bit coin kembali menguat di angka 14 ribu yen"

"Astaga aku cuan sebanyak 13 miliar yen" pikir ku

Aku mengecek info kenapa bit coin bisa naik tajam seperti ini.

Di artikel tertulis, perusahaan tesla menerima pembayaran dengan bit coin menjadi penyebab utama harga bit coin melonjak tajam.

"Astaga aku paling tidak suka yang begini" ucap ku

Sebab harga akan di mainkan hanya dengan kata menerima dan menutup, dimana tesla menerima pembayaran akan meningkatkan, lalu jika tesla sudah menutupnya harga bit coin akan lang anjlok tajam.

"Huh sepertinya aku memang harus tunjuk muka jika mau memainkan harga pasar uang kripto" ucap ku

Jam 9

Aku mendapatkan telepon dari Saki, yang sepertinya dia mulai kesepian, aku tidak menjawab saja dan langsung pura pura tidur.

Setelah 5 menit ponsel ku berhenti berdering, dan pintu kamar ruang tamu terbuka.

Saki masuk ke dalam selimut, dia mengendap ngendap ke dekat ku.

"Aduhhh" teriak ku saat putingku di gigit oleh Saki

Ku buka langsung selimutnya, ku dapati Saki yang masih menggigitnya.

"Hehe" ucap Saki

"Kamu ini lapar atau gimana?" tanya ku

Saki melepaskan gigitannya lalu menjawab.

"Aku kesal padamu Haruka kun"

"Aku salah apa lagi"

"Kamu tidak menjawab telepon ku"

"Hm, sudahlah aku mau tidur kamu kembali saja ke kamar"

"Kamu ikut" ucap Saki

"Bukannya tadi kamu mengusir aku?"

"Iya, tapi aku kesepian tanpa pelukan mu, jadi ayo tidur bersama saja"

"Baik baik, ayo pindah ke kamar kita"

"Um, gendong aku ke sana"

"Jangan manja"

"Aku mau di manja jadi jangan larang aku"

"Hmmmm baik baik" ucap ku

.