webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

82.) Permainan Baik

"Sudah ingat Haruka kun?" tanya Saki

"Sudah, ternyata aku lupa membagikan uang kripto ku pada keluargaku"

"Hmmm ku kira sesuatu yang sangat penting"

"Itu penting, ibuku itu orangnya maniak keuntungan, jika tidak di ungkit sekarang pasti akan di ungkit di kemudian hari"

"Bukannya kamu terlalu berburuk sangka pada ibumu?"

"Ya tidak apa"

"Ya sudah, mau di lanjut tidak?" tanya Saki

"Kamu suka ku belai ya"

"Tidak, aku lebih suka di manja saja"

"Aku menyerah" ucap ku

"Dasar ga jelas kamu Haruka kun"

"Hehe"

.

"Hey Haruka kun aku mau beli motor listrik apa boleh"

"Yang jalanya lambat itu?"

"Iya yang itu"

"Bukannya itu biasanya digunakan oleh orang tua?"

"Ya memang, tapi aku akan mudah bepergian jika ada itu, kamu saja tidak mengizinkan aku naik mobil sendiri"

"Memangnya aku bilang?"

"Ya tidak juga, tapi kamu bilang untuk jangan berkendara sendiri, itu sama saja melarang kan"

"Aku sarankan sih tidak usah beli, apa kamu tidak paham 3 mobil tambah 1 motor itu pajaknya berapa"

"Ya salah kamu sendiri beli mobil kok sampai 2, kan aku sudah beli duluan"

"Ya aku tidak enak saat itu jika harus pinjam padamu"

"Oh benar juga, saat itu kita masih dalam sesi pasca bertengkar ya"

"Iya, makanya aku beli saja, namun kelebihan sebab ku lihat mobil nsx kelihatannya bagus, jadi ku beli saja"

"Apa aku jual saja ya mobil Lamborghini ku?" tanya Saki

"Ya jual saja, jujur aku naik mobil mu suaranya terlalu keras"

"Tapi sayang, kan baru di beli juga, lagipun aku masih belum bisa secara penuh mengendarainya"

"Jika saran dari aku sih seharusnya kamu itu beli dulu mobil yang murah, gunakan itu untuk belajar"

"Aku kurang suka"

"Ya yang mengatakan beli harus suka itu siapa, beli sebab butuh lebih baik"

"Tapi aku kan juga tidak butuh juga" ucap Saki

"Emmm kok rasanya aku sedang berbicara dengan orang bodoh ya"

"Kejam, aku beli ya hanya karena ingin, uang darimu juga banyak, daripada di simpan terlalu lama mending di belanjakan bukan?"

"Ya menurut ku lebih baik di investasikan ke barang yang di masa depan bakal meningkat harganya"

"Ayolah Haruka kun, sekali kali nikmati uangnya, di belanjakan hingga cucumu pun mungkin uang mu tidak akan habis loh"

"Saki chan, hidup itu bukan hanya menghabiskan uang, tapi bagaimana cara kamu hidup saja, boros boleh tapi ya ingat batas"

"Aku suka bagian itu dari kamu Haruka kun"

"Yang mana?" tanya ku

"Yang selalu memberikan aku pemahaman baru akan hidup ini"

"Oh maksudnya kata kata mutiara yang keluar dari bibirku ini ya"

"Umm"

.

Jam 8.30

"Masih belanja?" tanya ku

"Tidak belanja, hanya lihat lihat kok"

"Segera tidur saja, besok sekolah"

"Nanti jam 9" balas Saki

"Hmm aku duluan ya" ucap ku lalu memeluknya

"Ahhh, jangan di pegang terlalu kencang Haruka kun" ucap Saki karena oppinya ku tekan

"Aku suka sensasi ini Saki chan"

"Jangan mesum!"

"Sedikit" balas ku

Ku buka kancing baju tidurnya Saki lalu ku jalankan rencana tangan nakal ku.

Saki tidak protes dan masih fokus pada ponselnya, saat ku buka kancing bajunya, dia tidak marah juga ketika tangan ku memang oppinya.

"Tidak marah?" tanya ku

"Untuk apa sayang?"

"Tangan ku"

"Selama hanya itu aku tidak masalah"

"Oh begitu rupanya" ucap ku lalu ku tarik kembali tangan ku

Aku tidur membelakangi Saki chan.

1 menit

2 menit

3 menit

Pada menit ke 4 akhinya ia meletakan ponsel.

"Haruka kun, kenapa kamu membelakangi aku"

"Tidak ada apa apa"

"Berbalik dan peluk aku ayo tidur" ucap Saki

"Umm"

"Berbalik Haruka kun" ucapnya sambil menarik badan ku agar berbalik

Aku berbalik dan langsung ku peluk.

"Kecupan selamat malamnya mana?"

Ku kecup keningnya lalu kami tidur.

Senin 22 Juni, jam 6 pagi

"Mau bangun jam berapa kamu Haruka kun"

"Jam 6 ya" ucap ku

"Iya, segera mandi lalu sarapan Haruka kun"

"Kamu sudah mandi Saki chan?"

"Sudah, sarapan juga sudah ku buat"

"Kenapa cepat Hari ini?" tanya ku

"Ya tadi aku bagun kepagian jam 5, daripada kembali tidur mending langsung mandi lalu buat sarapan"

"Oh, oke oke"

.

"Jangan tidur lagi Haruka!"

"Iya iya ini loh sudah bangun" balas ku

Aku mandi lalu berganti seragam.

Di ruang makan

"Main ponsel terus" ucap ku karena melihat Saki bermain ponsel

"Kenapa sih, ini kan sedang kerja"

"Ya ya ya"

"Kamu tidak percaya? Nih lihat" ucap Saki sambil menujukan layar ponsel

"Aku peduli memangnya? Yang tidak ku suka cuma kamu main ponsel saja seperti itu"

"Oh, begitu"

"Iya lah, mainlah ponsel saat aku tidak ada"

"Baik baik, akan ku taruh sekarang"

"Ya"

"Sekarang kamu mau makan yang mana biar ku ambilkan"

"Ambilkan nasi saja untuk lauk biar ku ambil sendiri"

"Tinggal bilang saja akan ku ambilkan Haruka kun"

"Hmmm"

"Mau ayamnya?"

"Un"

"Mau telur?"

"Un"

"Pakai saus?"

"Un"

"Ini makanannya untuk mu Sayang" ucap Saki

"Oke"

"Masih marah?"

"Tidak"

"Baguslah"

.

Jam 6.30 kami selesai makan.

"Ini Hachan makanan mu" ucap Saki

Hachan datang menghampiri Saki.

"Meow meow" saat makan

"Enak ya, jangan lupa di minum juga ya susunya" ucap Saki

.

Aku di kolam renang membersihkan kotoran yang sudah mengendap.

"Haruka kun sudah selesai?" tanya Saki

"Kurang ku beri penjernih air"

"Mau ku bantu?"

"Tolong ambilkan penjernih air di garasi"

"Namanya apa bentuknya bagaimana?"

"Yang di botol seperti ditergen, namanya quick clean"

"Oke"

.

Jam 7 kami berangkat ke sekolah

"Saki chan aku akan ke kamar mandi dulu, kamu langsung saja masuk ke kelas"

"Baiklah bye"

"Bye"

.

Di kamar mandi

Terjadi pembulian siswi kelas satu, tapi aku tidak mengenalnya.

Ku ambil ponsel dan ku video sebentar dari sela pintu masuk ke kamar mandi.

"Tidak jangan pukul lagi" teriak siswi berkaca mata yang di buli

"Berikan uang mu makanya lacur sialan!"

Aku masuk saja tanpa permisi menuju wc, namun sebelum masuk bahuku di tahan.

"Hey bung jangan tidak sopan pada kami ya" ucap salah seorang pembuli padaku

Aku tidak peduli pada pembulian sebelum yang di buli itu memang tidak salah apa apa, sebab aku juga melakukan pembulian sebenarnya. (Pada mereka yang di penjara sebelumnya)

Ku lihat di bedge kelas mereka, mereka masih kelas 1 juga.

"Hmm hanya dengan 6 orang kalian berani mengeratak diriku?"

"Tidak, kami hanya berkata jangan bertindak tidak sopan pada kami"

"Kalian kelas berapa?" tanya ku

"Kelas 10 9" ucap bosnya

"Ya sudah, aku mau ke wc dulu"

Bamm

Pintu kamar mandi di pukul dengan keras.

"Ku bilang jangan bertindak tidak sopan bukan? Kalian, hajar anak ini" ucap si bos

"Tidak usah, aku malas berhadapan dengan kalian, lebih baik kalian segera kembali ke kelas untuk ikut pelajaran"

"Oh mulai berani kamu ya, kalian hajar lalu ambil semua uangnya"

"Baik bos"

"Oh kalian sekarang yang mulai berani ya" ucap ku

"Jangan banyak bacot" ucap mereka lalu berlari ke arah ku bersamaan, kecuali si bos

"Sebentar dulu" ucap ku

Mereka berhenti

"Mari maju satu satu dan buktikan kalian ini laki laki, tapi jika kalian maju bersamaan aku pastikan tulang punggung kalian patah"

"Jangan takut dia hanya mengancam, langsung pukul saja" ucap si antek 1

"Oke langsung pukul saja" balas si antek 3

"Baiklah jika kalian ingin, sebelumnya, nona tolong kamu jangan melihat ini, sebab ini agak mengeriakan" ucap ku pada si siswi yang di buli

.

"Sekarang maju kalian" ucap ku

Mereka pun maju.

Aku membiarkan di pukul duluan.

"Oke, kita bisa menganggap ini pembelaan diri bukan" ucap ku lalu mulai melancarkan aksi ku

Krak

Krak

Krak

Krak

Suara patah tulang terdengar nyaring di telinga.

5 siswa yang maju tadi sekarang sudah patah tulang belakangnya, ku harap tidak permanen sih.

Si bos yang melihat ke adaan anteknya menjadi ketakutan.

"Sekarang, biar ku patahkan leher mu itu bung" ucap ku

"Tidak tidak jangan aku minta maaf"

"Loh katanya tadi mau menghajar ku lalu mengambil semua uang ku, ini ambil saja namun sebagai gantinya sini biar ku kembalikan kata katamu" ucap ku sambil melemparkan dompet ku

"Tidak tidak, aku salah maafkan aku"

"Aku menghampirinya lalu mematahkan lehernya tanpa ambil pusing"

Lalu ku datangi siswi yang terbuli tadi.

"Bisakah kamu merhasiakan ini?" tanya ku

"Tidak jangan mendekat"

"Aku tidak mau mendekati mu, aku hanya ingin bertanya padamu"

"Aku bisa merhasiakan ini"

"Baguslah, sekarang kamu kembali ke kelas biar ku urus di sini"

"Umm, terima kasih"

.

"Halo Suki san, tolong berikan gugatan pada orang yang baru ku hajar ini"

"Kamu menghajar orang tanpa sebab?"

"Tidak, aku menghajar mereka sebab kasus pembulian"

"Oh, baiklah nanti ku urus, sekarang kamu telepon polisi saja dulu"

"Oke"

Ku matikan teleponnya lalu ku telepon polisi untuk meringkus preman sekolah ini, lalu aku ke wc dulu, baru ke kelas.

.

Di kelas

"Kamu habis darimana kok mukamu bengkak seperti itu" ucap Hinata

"Shutt jangan terlalu keras" balas ku

Namun terlanjur terdengar oleh Saki.

Dia pun menghampiri ku.

Lalu mengajak ku uks.

"Silahkan ambil Haruka, aku belum butuh Saki chan" ucap Hinata

.

Di Uks

"Katakan, apa yang terjadi" tanyanya sambil mengobati diriku

"Aw aw pelan pelan"

"Katakan"

"Ya ada beberapa masalah, lalu ada perkelahian"

"Siapa yang kamu hajar?"

"Preman sekolah"

"Bisakah kamu tidak terlibat masalah hanya satu hari saja?"

"Ya jika tidak ada masalah pasti aku tidak akan terlibat, sejujurnya aku tidak mau terlibat tadi, tapi ya mereka menghajar ku duluan"

"Yang benar?"

"Iya beneran"

"Hmm lain kalian tolong hindari masalah terutama dengan perkelahian, kamu itu hanya manusia biasa yang bisa saja terluka Haruka kun, nah sudah selesai kita kembali ke kelas sekarang"

"Baiklah"

Di kelas saat pelajaran.

"Sensei kapan penilaian pertengahan semester satunya?" tanya Tadakuni

"Ujianya akan di adakan tanggal 14-22 juni" balas Hina sensei

"Sensei apa yang ikut lomba mendapatkan kompensasi ketika mendapat nilai jelek saat ujian?" tanya Hinata

"Tidak ada kompensasi, jika jelek ya harus ikut remidial"

"Ugh" ucap Hinata

"Sensei harap bagi yang ikut lomba entah itu olimpiade sains ataupun lomba olahraga untuk tetap bertanggung jawab pada pelajaran kalian"

"Baik sensei" balas Kami semua

"Sensei kami lihat tadi ada polisi yang datang kembali, apa ada masalah lagi sensei?" tanya Tadano

"Entahlah, sensei juga tidak tau, tapi dari yang sensei dengar ada perkelahian, tapi yang terluka malah pelakunya"

"Eh kelas berapa sensei?"

"Rahasia, sekarang kita lanjut pelajaran saja"

"Baik sensei"

Note : Hari ini Momata izin sekolah karena bekerja mengurus jalanya shooting video iklan.

.

Jam 3 sore pelajaran usai.

Aku dan Saki maju ke depan untuk memberikan pengumuman dulu.

"Teman teman, jangan kembali dulu, aku ada undangan resepsi ku, tolong hadir dan jangan pulang dulu"

"Ehhhhh" teriak mereka semua kaget

"Tenang, bukan di bulan ini kok, tapi bulan agustus tepat saat liburan musim panas"

"Dimana Haruka kun aku akan hadir" ucap Ayumu dan laki crew yang lain

Crew cewek juga tidak mau kalah, mereka juga berkata akan hadir juga.

"Tunggu sebentar ya, aku akan ambil dulu undanganya"

"Dimana? Biar aku bantu" ucap Hianta

"Ku taruh di restoranku, jika mau membantu ayo ikut aku Hinata"

"Masih butuh bantuan?" tanya Chika

"Tidak usah, dua orang cukup"

"Baiklah"

.

Setelah ku ambil aku dan Hinata kembali ke kelas.

"Ambil satu satu sesuai namanya ya" ucap ku

Para siswa dan siswi segera berkumpul ke depan untuk mengambil undangan.

Mereka berpikir karena aku kaya pasti pestanya sangat meriah. (kenyataannya memang begitu)

"Bukalah langsung" ucap Saki

.

Mereka takjub dengan indahnya undangan dari ini, sebab setiap undangan berbeda bentuk dan seperti di buat eksklusif untuk setiap individu. (Wajar biaya total saja untuk undangan sampai 8 juta yen)

"Wooooo di Tokyo pestanya?" teriak Yoshitake yang mengkagetkan semuanya lagi

"Diam sebentar Bangke, baru juga ku baca awalnya sudah kamu spoiler i" teriak Tadakuni

"Hehe maaf maaf"

"Kami berangkat ke sana naik apa Haruka san?" tanya Komi

"Kalian tinggal mengikuti instruksi di undangan, kirim pesan ke penanggung jawab masing masing tentang konfirmasi kalian dapat hadir atau tidak"

"Naik pesawat beneran?" tanya Hinata

"Iya, berangkat pada tanggal 14 sore, lalu kalian menginap di Resort Totsuki, tanggal 15 paginya akan ada pesta resepsinya, lalu malamnya kita akan mengundang penyanyi untuk mengisi acara malam, tanggal 16 pagi kita pulang ke rumah lagi"

"Satu undangan satu orang?"

"Tidak, maksimal 3 orang untuk satu undangan, sesuai dengan kapasitas kamar"

"Tiket pesawatnya tetap di biayai oleh mu?"

"Iya, makanya konfirmasi dulu ke penanggung jawab masing masing"

"Oke kami akan hadir" teriak Trio gemblung kelas

"Yang kerja apa bisa hadir ini?" tanya Chika

"Bagi yang bekerja di resto atau di toko pakaian baru ku pada tanggal itu aku akan meliburkan bagi yang ikut"

"Dibayar?" tanya Hozuki

"Ya tidak lah, enak saja tidak kerja tapi di bayar, aku memperbolehkan libur tanpa izin maksudnya"

"Oh"

"Kalian datang ya, pasti seru kok acaranya, nanti kalian juga akan bertemu orang orang penting, jadi gunakan pakaian formal terbaik kalian, jika tidak ada ya sudah tidak apa yang penting sopan" ucap Saki

"Orang pentingnya siapa memangnya?" tanya Mimasaka

"Ya pemimpin jepang mungkin akan hadir di pernikahan ku"

Kelas langsung terdiam.

"Apa kamu yakin mengundang kami yang biasa ini bersama orang penting?" tanya Tadano

"Tenang saja, mereka itu tamu ibuku, sementara kalian itu tamu ku jadi kalian paling penting menurut ku"

Mereka jadi percaya diri.

"Sudah ya, untuk infonya tanya saja ke penanggung jawab, pertanyaan akan di jawab mulai tanggal 1 juli nanti"

"Terima kasih Haruka Saki" ucap mereka

.

"Chika, aku titip untuk para anggota klub koto ya" ucap ku

"Boleh saja"

"Anggotanya masih sama?"

"Ya cuma ketambahan Kurusu senpai dan Takaoka ini"

"Jadi ku beri 4, dan 1 kosongan milik Kurusu senpai ya"

"Apa kamu yakin mengajak orang yang belum kamu kenal?" tanya Takaoka

"Tidak apa, undang masih banyak kok"

"Jika begitu akan ku terima"

.

"Maki chan boleh aku titip juga untuk para guru yang tertera di undangan" tanya Saki

"Boleh saja" balas Maki

"Ini ada 18 undangan"

"Baik akan ku berikan pada mereka nanti"

"Terima kasih"

"Sama sama"

.

Aku pergi ke gedung olahraga untuk voli sementara Saki pergi ke restoran.

Note : untuk yang kerja di toko, tidak akan ku undang semua, hanya para manager dan timnya saja.

Untuk undangan yang jauh jauh akan ku pos kan nanti juga, ku suruh Saki yang mengeposkan, di temani oleh Kyouko san.

.

Di gedung olahraga.

"Tinggal 5 Hari kurang kita akan berlatih intensif, untuk hari sabtu dan minggu kita akan mengevaluasi permainan kita selama ini, lalu lakukan pembenahan sedikit jika ada yang salah" ucap Ukai sensei

"Baik sensei" ucap kami serentak

"Takeda sensei silahkan di ucapkan"

"Begini, untuk kalian, kita ada kabar baik, bahwa toko pakaian Haruka kun mau menjadi sponsor kita, tadi Yachi yang mengatakan pada sensei, sebanyak, 1,5 juta yen pada tim kita, jadi kita akan menginap di sana dan lalu jika kita berhasil memenangkan kejuaraan nasional kita akan mendapat bonus sebanyak 200rb yen, aku sebagai pembina di sini mengucapkan banyak terima kasih pada Haruka kun"

"Wowww" teriak mereka semua

"Jangan lebay kalian ini, aku memberikan sponsor juga alasannya aku ingin toko ku terkenal, nanti kita juga akan ada seragam baru yang tertera logo toko ku, jadi pastikan kita berhasil menjuarainya"

"Hnn" ucap mereka semua

"Lalu dari Takemoto san dan kawan kawan ku juga memberikan kita donasi, sebanyak 500 rb yen mereka berikan pada klub kita, jadi jangan kecewakan mimpi yang telah mereka teruskan pada kita" ucap Ukai sensei

"Baik sensei"

"Yachi katakan juga siapa lagi sponsor yang ikut"

"Sponsor lain tidak ada, hanya milik Haruka kun, tapi jika donasi ada lain lagi, antaranya para guru rata rata memberikan 2000 yen, lalu Saki chan memberikan 50 rb yen, sumbangan dari para fans terkumpul sebanyak 20 rb yen, total uang uang sudah ku terima sebanyak 2,2 juta yen, tapi sensei juga meminta berapa untuk dana menginap klub lain, di antaranya untuk menyewa penginapan untuk klub basket wanita, dan klub voli wanita"

"Sensei mohon pada kalian untuk bersedia memberikannya" mohon Takeda sensei

"Kami bersedia sensei, kami bukan hanya memajukan klub kami saja, tapi juga SMA ini" ucap Daichi setelah kami berunding sebentar tadi

"Terima kasih atas pengertianya"

"Baiklah kita langsung berlatih, kita tanding tim C dangan Tim D"

tim C

Haruka Daichi Kageyama

Ennoshita Raiki/Kazuhuto Suga

Tim D

Asahi Kinoshita Suga

Tanaka Nishinoya/Tsukishima Hianta

Note : Setiap latihan, Ukai sensei selalu mencoba kombinasi baru, sebab tim inti tidak mungkin selalu bertahan dalam 3 set, pasti ada pergantian, maka dari itu lebih baik pemain cadangan di berikan kesempatan juga agar saat ia di gunakan menggantikan pemain inti di lapangan, ia sudah bisa masuk ke dalam chemistry permainan.

Permainan di mulai servis oleh Kageyama dengan jump serv.

Boom!

Bola melesat tajam ke tengah.

Bless!

Servis keras tapi bisa di tahan baik oleh Nishinoya dengan sempurna.

"Sudah meningkat ya" pikir ku

"Suga cover" teriak Asahi

Suga melakukan toss tipuan.

Aku dan Daichi sudah terlanjur melompat di depan Asahi namun yang melakukan spike adalah Kinoshita.

Boom!

Bola di pukul dengan keras, mengarah ke Raiki.

Bless

Kurang sirgap bola malah memantul ke belakang.

"Yamaguchi cover" teriak Kageyama

Yamaguchi mengejarnya lalu menggunakan pukulan pasing bawah.

Kageyama menerima, langsung saja di pukul dengan pasing bawah ke area lawan sebab sudah 2 sentuhan saat Yamaguchi menerima.

"Change ball" teriak Tanaka

Bola di oper lagi ke Suga, kali ini operan cepat yang dipukul oleh Ace.

"Eh" ucap ku karena jarang sekali Asahi melakukan quick spike

Boom!

Bola telat kami block dan masuk dengan keras ke area kami.

"Yoshaa" teriak mereka

.

"Bagus permainan sudah berkembang sebab adanya Haruka yang terlalu mengintimidasi dalam hal keahlian" ucap Ukai sensei

"Maksud anda sensei?" tenya Kiyoko

"Ya jika di suatu koloni ada yang terlalu kuat, pilihan yang lemah adalah hanya dua, mau tetap di bawah atau mencoba melawan"

"Oh kata kata bagus sensei" ucap Yachi

"Ya tentu dong, sensei kan profesional"

"Hmm"

.

Kembali ke permainan.

Suga melakukan serv.

Dia melakukan float serv.

Namun untungnya aku yang di depan jadi masih bisa ku terima dengan baik.

"Kageyama Cover" ucap ku

Kami langsung melakukan serangan sinkron.

Aku maju pertama sebagai ace dengan lompatan tempo ke dua, Daichi dengan tempo ke satu.

"Sial aku paling malas jika Haruka yang menerima dan tidak ter block" pikir Nishinoya

Kageyama melakukan toss cepat.

Boom!

Hinata melakukan spike 3 meter tanpa block dan mengarah ke Nishinoya.

Nishinoya yang gagal menebak siapa pemukul akhirnya gagal menerima bola.

"Yoshaa" balas teriakan kami

1-1

Servis oleh ku.

"Haruka lakukan servis sebaik mungkin" teriak Ukai sensei

Aku mundur ke belakang bersiap untuk jump serv.

Bola ku lempar, lari sedikit lalu lompat tinggi.

"Jump serv pendek!" perkiraan Nishinoya

Boom!

Bola meluncur cepat ke belakang.

"Keluar" ucap Nishinoya

Bless!

Namun sayangnya bola mengenai garis lapangan dan menjadi servis ace.

"Servis Acee" teriak Daichi

"Itu keluar sensei" ucap Nishinoya

"Itu masuk Nishinoya kun" ucap Ukai sensei

"Huh sialan, itulah yang paling tidak ku suka dari servisnya Haruka" teriak Nishinoya

"Hahaha maafkan saja ya, aku kan spesialis servis jadi jangan pernah mengira bola ku akan keluar" ucap ku memanas manasi

"Sialan, lihat saja nanti akan ku buktikan aku bisa menghandel servis mu bangsat!"

"Coba sana" balas ku

Dan perkataan Nishinoya terwujud, pada servis ku kedua dia bisa menerimanya, walaupun belum terlalu sempurna.

"Suga cover" teriak Nishinoya yang menahan perih di tangannya

Suga datang lalu melakukan toss pada Asahi dengan toss acenya.

Boom!

Spike keras di layangkan kembali oleh Asahi mengarah pada Hinata.

Bless

Hinata gagal menerimanya dan terkena kepalanya saat bola memantul dari tangan.

Hinata langsung jatuh namun tidak pingsan.

"Kamu masih hidup Hinata?" tanya Raiki

Hinata hanya berkedip.

"Kamu sehat?" tanya ku

"Maaf maaf gagal menerimanya" ucap Hinata yang lalu duduk

"Kamu perlu ku ganti Hinata?" tanya Ukai sensei

"Tidak usah sensei, aku masih bisa"

"Baiklah, tapi tetap jaga fokus, jangan seperti ini"

"Baik sensei"

1-2 poin sementara untuk keunggulan tim musuh.

Poin terus silih berganti keunggulan, permainan kami mungkin sudah seperti profesional, sebab finishing selalu di akhiri dengan spike mematikan.

Poin sekarang adalah 24-24

Servis oleh ku.

Boom!

Bola masuk tanpa perlawanan berarti dari Tanaka.

25-24

Poin poin krusial dimana jika aku gagal akan menjadi momok menakutkan sebab Asahi yang berikutnya serv.

Nishinoya ku lihat juga sangat fokus.

Aku mundur ke belakang, lalu ku buat servis silang tajam.

Ke sisi kanan area musuh.

Boom!

Nishinoya mengejar bola, namun masih belum sempat dan akhinya bola gagal di terima olehnya, poin untuk kami sekaligus penutup set pertama.

"Yoshaaaa" teriak tim kami bahagia

3277 kata bruh

U_ardicreators' thoughts