POV Ibu
Flashback on.
***
“Nggak usah, Fira. Kamu di rumah saja. Ibu mau pergi sendiri saja. Cuma sebentar kok,” sanggahku.
“Tapi Bu, Fira nggak tega kalau Ibu pergi ke sana sendiri. Jauh apa nggak, Bu?” tanya Fira lagi.
“Nggak Fira. Nggak jauh kok. Ibu mau naik angkot saja. Hari ini kamu ada acara sendiri ‘kan?”
Iya, ucapanku harus dibumbui kebohongan dan sengaja mengambil hari jum’at karena Fira akan pergi ke perkumpulan Yasinan yang ia ikuti. Jadi, ada alasan untukku agar bisa leluasa pergi tanpa harus berdebat sengit dengan menantuku.
“Kalau Ibu mau kuantar, Fira bisa libur dulu kok. Fira nggak ikut Yasinan.”
Dasar memang menantu yang sangat perhatian kepada mertuanya, dia tetap berusaha untuk mengantarku. Tentu saja aku tetap akan menolak. Jika dia ikut, gagal sudah rencanaku.
“Kamu berangkat saja. Ibu bisa pergi sendiri. Nggak jauh kok.”
Aku harus berbohong agar Fira tak lagi mengkhawatirkanku.
“Ya sudah, Ibu hati-hati ya?”
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com