webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistis
Peringkat tidak cukup
312 Chs

Menjenguk

Angel bergegas memasuki kamar Karin. Arjuna, Aksara, Ardi, dan Nathalie langsung menyambutnya. Di belakang gadis itu, Raka, Maya dan Bu Rani menyusul tak lama kemudian. Wajah mereka terlihat lebih rileks ketika melihat Karin yang duduk bersila di brankar rumah sakit dengan sekantung besar camilan di pelukannya. Siapa yang akan menyangka jika gadis itu baru saja mendapat satu tikaman pisau pada lengan atasnya? Sikap Karin memang santai, namun kadang Angel tidak mengerti, bagaimana bisa Karin seperti itu. Terlihat santai dan tidak terjadi apa apa. Walaupun di dalam sana sebenarnya sakit luar biasa. Karin dan topeng tebalnya itu benar benar menyayat hati Angel sebenarnya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com