webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Mengalah

"Udah ya nduk jangan emosi lagi. Sabar. Kuncinya itu harus sabar. Nanti kalian ungkap aja semua kelakuannya si Angel kalo waktunya udah tepat. Kita lagi di tanah orang ini nggak enak ah kalo bikin keributan kaya gitu. Nanti orang orang mikir gini, 'waduh orang Bandung ternyata kaya gitu ya' gitu gimana? Nggak suka kan? Jangan sampe ya orang orang jadi mikir seperti itu. Mending kalian beli minum dulu. Biar emosinya reda. Karin juga bakalan baik baik saja kok kalian ndak perlu khawatir oke? Karin kan anak kuat. Ibuk tau sekali dia di rumah seperti apa jadi jelas sekali di simpulkam jika Karin itu anak yang kuat. Luka seperti itu nggak akan nyakitin Karin oke," Bu Rani tersenyum tulus seraya mengusap rambut Angel, gadis itu masin menunduk sedih. Masih memikirkan bagaimana keadaan Karin.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com