webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistis
Peringkat tidak cukup
312 Chs

Di Jalan

Pukul sepuluh Aksara sudah berada di depan rumah Nathalie. Dengan kaus hitam polos, ripped jeans hitam dan hoodie hitam benar benar membuat pemuda itu menjadi pusat perhatian beberapa orang yang lewat.

Nathalie yang baru saja keluar dari rumahnya sedikit melongo melihat Aksara yang duduk diatas motor besar milik abah seraya memainkan ponselnya.

"Ngapain ngelamun? Ayo jalan," pemuda itu tersenyum, menyodorkan sebuah helm pada Nathalie.

Gadis itu mengerjab, mengangguk, menunduk agar Aksara mudah untuk memasangkan helm untuknya, "Kamu ganteng banget hari ini Sa,"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com