Merasakan wajahnya semakin panas membuatnya menggeliat pelan, semakin menenggelamkan wajahnya pada dada bidang seseorang. Saat cahaya mentari pagi semakin masuk lewat jendela, yang tak ditutup karena pemiliknya terlalu kelelahan semalam. Jadi dia lupa untuk menutup jendelanya.
"Sangat menganggu," ucapnya parau seraya membuka matanya saat cahaya matahari semakin membuat kulitnya panas. Dia sudah membelakanginya cahaya itu, tapi tetap saja dia merasakan panas saat cahaya itu menyentuh punggungnya langsung tanpa penghalang.
Tunggu dulu, tanpa penghalang? Saat otaknya mulai konek wanita itu bangun secara paksa dari tempat tidur.
"Astaga mengapa tubuhku dipenuhi hickey," ucapnya sangat panik memeriksa tubuh bagian atasnya. Hampir di seluruh area dadanya dipenuhi oleh tanda merah yang kini pudar, jadi terlihat seperti lebam warna hitam.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com