webnovel

Phantasy world

Ini bukan sekedar cerita fantasi biasa, bukan sekedar bertarung dan bukan pula sekedar cinta biasa. Stacey Robwansky adalah satu-satunya ras elf yang tersisa di planet yang bernama bumi ini. Wajahnya rupawan, kulitnya putih bersih. Ia memiliki hati lembut khas elf dan jiwa tanpa emosi. Suatu hari ia menemukan sebuah kotak berisi liontin yang dimana liontin itu membawanya pada dunia PHANTASY. Dunia dengan segala ras ada disana. Dia beruntung karena telah terhindar dari kejaran manusia dan sial karena dibayang-bayangi mara bahaya. Ia bertemu dengan Jason, serigala besar yang menjadi pengawalnya. Dikit demi sedikit, emosi Stacey mulai hadir kembali yang dibarengi konflik-konflik berat dalam hidupnya. Sanggupkah ia melawan mara bahaya tersebut? Akankan dia tetap bertahan atau tinggal di dunia tersebut? Apakah Stacey kan berada dalam kepribadian tanpa emosi atau sebaliknya? Bagaimana kisah Stacey dan Jason? Inilah kisah Stacey, sang gadis elf tanpa tujuan. •Revisi setelah tamat!!! :> ig : @ansalsaa_ Cerita asli hanya ada di akun @salsaoption

salsaoption · Fantasi
Peringkat tidak cukup
72 Chs

Kota Almond

"Bukankah hari ini dia bersikap aneh? Maksudku dia tersenyum tulus sepanjang waktu dan tak seperti biasanya." Kata Amanda berbisik ke telinga Jason.

Posisi mereka saat ini berada di meja makan. Memang benar bahwa Stacey terlihat tak seperti biasanya, karena Stacey yang biasanya itu bersikap dingin dan berwajah datar.

"Apa karena dia diterima di guild ini? Tapi rasanya itu tak mungkin karena dia pasti tau kalau dia bakalan masuk di guild ini." Balas Jason.

"Aku juga menyetujui nya." Erissa menyetujui pembicaraan mereka.

Pembicaraan mereka terhenti karena hadirnya ketua guild Rafoxa. Meidiva memberikan ucapan selamat atas yang sudah menjadi bagian dari guild Rafoxa.

"Stacey, Amanda, Erissa, Alexador, Zedva, tim Onion dan tim Gravatar. Kalian ikuti aku." Kata Alexador setelah Meidiva selesai berbicara.

Yang dipanggil pun mengikuti Aldero menuju ruang kerja Aldero dengan tanda tanya, mereka sendiri tak tau mengapa mereka dipanggil karena Aldero tak memberitahukan tujuannya.

Akan tidak adil bila tidak menceritakan sedikit tentang tim Onion dan tim Gravatar.

Tim Onion merupakan sebuah tim khusus yang dimana anggotanya dipilih langsung oleh tangan Aldero, tim ini beranggotakan 15 orang. Ketua tim ini adalah Fale, seorang Vampir kepercayaan Aldero.

Tim Gravatar pun dibentuk langsung oleh Aldero tetapi hanya berjumlah 5 orang, tim ini diketuai oleh Bam sang goblin. Kedua tim ini merupakan orang-orang kepercayaan Aldero, Aldero bukan orang yang mudah percaya kepada siapapun.

"Persiapkan diri kalian, kita akan berangkat ke kota Almond untuk melihat kondisi FREENITY. Di jalan akan ku jelaskan tentang rencana nya." Aldero menjelaskan maksudnya memanggil mereka.

"Kita kesana menggunakan?" Erissa bertanya.

"Jalur teleportasi." Jawab Aldero lalu membulatkan pertemuan ini.

Stacey dan kawan-kawan pun kembali ke meja makan guild.

"Cih! Dia menyuruh kita untuk berkumpul hanya karena alasan itu." Kesal Erissa karena Aldero hanya memberitahukan hal itu.

"Kenapa ga disini aja sih?!" Erissa melanjutkan kalimatnya yang ternyata belum habis.

"Yah mau gimana lagi?" Yang lainnya pun menjawab rasa kesal Erissa dengan membuang nafas panjang.

Stacey bertanya ke teman-teman nya mengenai kota Almond dan jalur teleportasi, awalnya Alexador tak menyangka kalau Stacey tak tahu menahu tentang kedua hal itu.

"Kota Almond, sebuah kota dengan rata-rata manusia kacang di kota itu. Kau akan mengetahui parasnya ketika kita sudah sampai disana. Jalur teleportasi itu sebuah jalur yang menghubungkan antar kota di kerajaan ini." Zedva memaparkan kedua hal tersebut lalu diam kembali.

Stacey mengangguk-angguk paham,

"Tapi Stacey, kau terlihat tidak seperti biasanya hari ini. Ada apa?" Alexador bertanya, ia benar-benar bingung dan terheran-heran dengan sikap Stacey hari ini.

"Hmmm? Tidak, aku seperti biasa saja kok." Kata Stacey yang berupa pembelaan terhadap dirinya sendiri.

Alexador melanjutkan pembicaraannya ke teman-teman yang lainnya, sedangkan Stacey sibuk bermain dengan jemari kecilnya.

"FREENITY! Alexador kita butuh bicara sekarang!" Ujar Zedva yang sepertinya baru saja menyadari suatu hal yang membuat semua teman-teman nya menoleh ke arahnya, karena Zedva berujar cukup keras.

Alexador pun menampilkan wajah terkejut lalu pergi bersama Zedva entah kemana.

"Ada apa dengan FREENITY? Aku seperti pernah mendengar nama itu. Tapi, dimana?" Kata Erissa, Jason, Amanda dan Stacey berbarengan.

Mereka semua mencoba mengingat-ingat dengan nama FREENITY, sebuah nama yang ada di pelosok otak mereka.

●●●

Di lain dunia, lebih tepatnya di kerajaan Luterfecia berada. Dimana kita akan melihat aktivitas raja saat ini.

"Apa kalian masih belum bisa menemukannya?! Kalian kerja yang benar atau gak sih?! Cuman cari satu wanita saja sampai harus memakan waktu yang lama!" Kata sang raja kesal yang tak sabaran kepada para pemburu.

"Ma-maafkan kami, kami belum bisa menemukan keberadaan nya karena jejak nya tak dapat ditemukan di penjuru kerajaan ini." Kata pemburu tersebut dengan menundukkan badannya sebagai tanda hormat.

Sang raja tak dapat terlihat karena tertutup oleh sebuah kain, tak ada yang tahu wajah asli dari sang raja. Hal ini membuat seluruh rakyat Luterfecia mati penasaran dengan wajah sang raja.

"Dasar tak berguna! Aku ingin secepatnya wanita elf itu hadir di hadapanku! Atau kalian akan mendapatkan hukuman dari tangan ku sendiri." Ancam sang raja dengan suara yang menggelegar, dari suara saja bisa diartikan kalau sang raja tak bermain-main dengan ancaman yang dikatakannya barusan.

Pemburu itu menegukkan ludahnya lalu berkata dan segera berlalu.

"B-baik yang mulia."

●●●

Kembali ke Stacey dan teman-temannya, selepas makan siang mereka yang dipanggil oleh Aldero tadi segera berangkat menuju jalur teleportasi.

"Stacey, sudah berapa jurus yang kau kuasai?" Tanya Amanda di tengah perjalanan mereka, sebenarnya jaraknya tak jauh hanya saja guild Rafoxa berada di ketinggian 2000 meter diatas tanah

"Kalau tidak salah…"

Stacey menghitung jarinya dan melanjutkan perkataannya.

"... Satu jurus."

Semua orang yang ada disitu menoleh dan menatap ke arah Stacey, termasuk Aldero dan Meidiva. Fale dan tim Gravatar pun menoleh. Pasti kalian akan bertanya menganai Fale, dia kan seorang vampir tapi kok bisa tahan panas? Atau berbagai hal lainnya.

Fale menggunakan material anti matahari yang dibuat untuk para Vampir. Bisa dibilang sebuah salep kulit dan juga sinar matahari di dunia phantasy ini tak sekuat sinar di kerajaan Luterfecia. Tenang saja, Fale masih bisa mati karena tertusuk pasak dan dia masih rentan terhadap bawang putih.

"Kau tak berlatih? Padahal kau memiliki sihir tingkat ketiga dan jurus bisa dengan mudah kau dapatkan pada tingkat seperti itu!" Heran Aldero dengan anggota guild nya yang satu ini.

"Itu sulit, kalau emang dibutuhkan aku akan membuat jurus baru dalam waktu itu juga." Stacey berujar polos yang membuat semua orang tertawa.

"Baiklah tuan putri, semoga berhasil." Aldero berkata mengejek dan melanjutkan perjalanan mereka.

Stacey dibuat kesal dengan sikap Aldero yang mengejeknya, Stacey berpikir bahwa dari perkataannya tak ada yang salah.

Jalur teleportasi itu sebuah bangunan besar dan didalamnya berisi ruang untuk resepsionis. Jika sudah menentukan pilihan kota yang akan dituju kau akan diantarkan menuju ruang teleportasi, ruangan ini berisi satu lantai besar yang menonjol ke permukaan dengan simbol sihir di atas lantai itu. Satu lantai besar itu mampu memuat hingga 15 orang jika tujuannya sama.

Tim Fale berangkat terlebih dahulu lalu disusul Aldero, Meidiva, Stacey dan kawan-kawan, Zedva, Alexador serta tim Gravatar. Karena Aldero merupakan seorang ketua guild yang sudah diakui raja Allenatore, maka Aldero tak perlu membayar biaya.

Sekali perjalanan mencakup 120 keping emas, karena padat dikunjungi orang-orang maka tim Aldero tidak bisa berangkat berbarengan menggunakan lantai lain.

Sampai sudah mereka di kota Almond, sebuah kota dengan pemandangan yang menakjubkan dan rindang. Banyak ragam pohon di pinggir jalan membuat kau akan berlama-lama disini.

Manusia kacang, akan lebih cocok bila dibilang kacang bernyawa. Bentuk tubuh mereka berbeda-beda sesuai jenis kacang. Benar-benar imut dan menggemaskan, tetapi rumor yang beredar disini apakah itu yang terjadi sebenarnya pada kota ini?