webnovel

Kesalah Pahaman

Keluarga yang terlihat seperti keluarga betulan tapi di balik semua itu tidak ada kedekatan apalagi hubungan suami istri, sebuah permainan yang mereka cintakan sediri dengan menggunakan perjanjian yang membuat mereka menipu satu sama lain, dan berusaha berperan layaknya main rumah-rumahan bersama.

"Besok aku akan membawamu pulang ke rumah dan mengenalkan pada keluarga," kata Raka yang ingin memberitahu pernikahannya pada rang tuanya.

"Baiklah, atur saja," kata Mika yang mengikuti semua permainan dari Raka.

Tidak ada gunanya juga melawan toh semua rencana yang buat adalah Raka jadi Mika hanya bertugas membantu agar rencana tersebut berjalan dengan lancar, walau ia sendiri merasa keberatan dengan rencana tersebut yang mana memang di laur dugaan yang membuat Mika harus mengikuti Raka.

Permainan pernikahan yang mereka tanda tangani bersama akan berakhir dua tahun lagi, jadi Mika harus bertahan selama dua tahun agar kehidupanya kembali normal dan membuat ia tidak bisa melakukan apa-apa lagi selain mengikuti permainan yang dibuat oleh Raka.

"Baiklah aku ingin istirahat," kata Mika yang kembali ke kamar tapi sbelum ia sampai kamar ada pintu yang di ketuk dengan keras seperti rang yang sedang marah membuat Raka dan Mika pun keluar untuk mengecek orang di luar ternyata sudah bayak orang yang tidak suka dengan mereka berdua dan menganggap mereka pasangan yang belum menikah.

Kabar buruk yang di sebarkan oleh Sella ternyata berhasil membuat warga berkumpul dan ingin mengusir Mika dari apartemen Raka.

"Ada apa ini?" tanya Raka tegas tidak tahu apa permasalahannya tiba banyak warga.

"Kami mendengar kalau kalian pasangan yang belum menikah jadi kami tidak setuju jika lingkungan kami di jadi kan tempat tidak baik," kata salah satu warga.

"Kalian dengar dari siapa, masuk dulu kami buktikan kalau kami sudah sah. Mika tunjukan pada mereka bukti surat pernikahan kita," kata Raka tidak ingin membuat para warga berprasangka buruk dan salah paham.

Mika pun masuk ke dalam Apartemen untuk mengambil surat nikah untuk di tunjukan pada warga, sebagai bukti jika mereka pasangan yang sudah resmi menikah menurut hukum dan agama, bukti yang sudah jelas membuat orang-orang yang ada di sana akhirnya meminta maaf karean tuduhan yang salah.

"Maaf kami sebelumnya. kami tidak tahu karena kalian juga tidak memberitahukan kami sebelumnya," kata salah satu warga merasa malu karean tuduhan mereka salah.

"tidak apa-apa Pak, Ayo silahkan masuk kita sekalian mengadakan sukuran biar tidak ada kesalah pahaman," kata Raka yang akhirnya membuat sukuran kecil untuk tetangga sekitar apartemen agar mereka tidak di tuduh lagi.

Mika menyiapkan minuman untuk menyambut mereka, saat Raka memesan makanan online memang tidak banyak yang hadir tapi lumayan kalau masak pasti memakan waktu yang lama. Jadi Raka lebih memilih pesankan oneline makanan buat syukuran acara sederhana mereka.

Sella yang melihat hal itu dari jauh pun kesal dan segera pergi dari sana untuk melaporkan hal tersebut paa Mama Asrti ibunda dari Raka karean memang pihak keluarga belim ada yang tahu. Mamah Asri tidak menyukai Mika.

"Ah, sial. Rencanaku gagal. Ternyata mereka sudah mendaftarkan pernikahan mereka dan sudah resmi, aku harus memberitahu Mamah Asri pasti tante belum tahu, secara Mamah Asri tidak menyukai Mika," batin Sella pergi meninggalkan Apartemen milik Raka saat itu dan berencana untuk melaporkan semuanya pada Mamah Asri yang merupakan ibunda dari Raka.

Jika bukan karean permintaan dari Mika yang tidak ingin banyak orang yang tahu tenang pernikahan mereka mungkin kesalah pahaman itu tidak terjadi tapi mereka juga penasaran dengan orang yang menuduh mereka.

"Aku menyiapkan minum untuk mereka, bagaimana dengan makanannya?" tanya Mika pada Raka saat Mika sibuk menyiapkan minuman untuk para tamu yang tidak diundang.

Mika juga heran dengan para warga yang langsung membuat tuduhan tidak benar, untung saa Raka bisa mengatasi semuanya hingga warga bisa di ajak untuk merayakan pesta kecil bersama mereka yang awalnya. Mika tidak ingin ika pernikahan mereka tersebar oleh publik pun akhirnya di ketahui banyak orang

"Sedang dalam perjalanan aku sudah memesan nya," jawab Raka yang juga sibuk menyiapkan segalanya karena memang semua di luar dugaan dan tidak ter rencana ebelumnya membuat mereka belum menyiapkan segalanya.

Tapi orang-orang uga menyambut baik walau hanya syukuran kecil-kecilan berawal dari kesalahpahaman para warga membuat mereka pun akhirnya ikut syukuran bersama.

Setelah makanan datang mereka makan-makan bersama yang mana Raka sudah pesan online jadi bisa untuk sekitar dua puluh orang. Para warga menyambut baik niat mereka dan ngobrol-ngobrol bersama hingga malam.

"Karean sudah malam kami mohon pamit dulu," kata perwakilan dari warga yang akhirnya berpamitan pulang.

Dari kesalah pahaman berakhir pesta syukuran yang mana mereka uga tidak seharusnya merahasiakan hubungan kepar=da para warga agar warga tidak curiga.

"Akhirnya selesai juga," kata Mika merenggangkan otot pinggannya setelah apa yang sudah ia lewati benar-benar menegangkan.

Mika yang tadinya ingin beristirahat dan tidak jadi karean ada keuatan yang jelas membuat Mika kaget dan membuatnya harus memberitahukan pada para warga tentang pernikahannya itu, padahal Mika ingin pernikahannya dirahasiakan. Tapi semua itu tidak terjadi baru saja satu hari sudah adi masalah.

"Aku curiga ada orang yang memberitahukan warga dan menuduh kita tidak benar," kata Raka yang jelas curiga ada dalang di balik kemarahan warga.

Warga di sana terkenal cuek dan acuh apalagi mereka juga sibuk dengan pekerjaan mana mungkin sempat mengurusi urusan orang lain jika tidak ada yang membuat merak melakukan tindakan seperti itu.

"Bisa jadi aku juga kaget, aku di tuduh seperti itu kan buat shock jantung," kata Mika uga berfikiran sama dengan Raka jika ada dalang di balik kejadian tersebut hingga membuat para warga marah.

Mika juga memiliki kecurigaan yang sama yang nama merasa pasti ada dalang yang membuat mereka mendapatkan tuduhan tidak benar hingga membuat mereka harus menerima itu semua yang mana mereka juga tidak menyiapkan jika warga akan datang.

Raka berinisiatif mengundang warga untuk syukuran bersama agar mereka tidak salah paham lagi. Dengan cepat Raka menyiapkan pesta kecil yang membuat warga tidak curiga lagi.

"Untung saja kita sudah resmi menikah bagaimana ika tidak, bisa di arak keliling kampung. Wah ngeri," kata Raka lagi tidak habis pikir dengan kehadiran para warga yang juga membuat mereka kaget.

"Aku lelah, belum lagi membereskan semua ini bisa tidak besok saja," kata Mika yang sudah lelah berkerja melihat tempat yang berantakan jelas makin membuatnya bertambah lelah.