"Jika kamu bisa mengundang Natali dan Raka, aku akan mengijinkanmu," Aiden memberi syarat jika Nico ingin mengadakan pesta barbekyu di rumahnya.
"Aiden, apa yang ingin kamu lakukan?" hati Anya tiba-tiba saja menegang saat ia menatap ke arah Aiden.
"Mempertemukanmu dengannya," Aiden balas menatap Anya. Matanya terlihat marah.
Anya berpikir sejenak, "Apakah kamu bisa melihatku?"
"Aku tidak bisa melihatmu, tetapi aku bisa merasakan bahwa kamu gugup. Kamu khawatir bahwa aku dan Raka akan bertengkar?" kata Aiden.
"Jika kamu mengundang Raka, Raisa juga pasti akan datang. Ditambah lagi dengan Natali," Anya menghela napas panjang.
Mata Aiden sedikit menyipit. "Akan lebih baik jika ia ikut datang. Raisa berhutang maaf padamu. Sampai saat ini ia belum meminta maaf atas kesalahannya."
Nico menatap Aiden dengan ketakutan. "Paman, apa yang ingin kamu lakukan?"
"Tidak ada," jawab Aiden. Namun, jelas sekali otaknya sedang merencanakan sesuatu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com