Entah kenapa kali ini latihan Willy juga tampak kacau. Ia memikirkan Kania yang sedang berada di rumahnya. Apalagi ditemani dengan Synthia. Iya merasa bahwa Synthia akan melakukan hal yang macam-macam kepada Kania.
Sebenarnya setelah latihan taekwondo ia akan pergi ke lapangan tembak untuk berlatih menembak dengan baik seperti yang yang diajarkan oleh ayahnya. Dia mulai belajar menembak dari umur 10 tahun. Begitupun dengan Wildan yang sekarang sudah sangat mahir untuk urusan tembak-menembak. Ayahnya berpesan agar kelak kedua putranya bisa menjaga orang-orang yang berada di dekatnya dan orang-orang yang mereka cintai. Tapi kali ini Willy mengurungkan niatnya untuk pergi ke lapangan tembak ia lebih memilih untuk pulang.
Dengan cepat Willy melajukan mobilnya ke arah jalan pulang. Iya tahu ibunya akan sangat lama pergi ke rumah sakit karena harus mengantri.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com