Suara mobil Wildan sudah terdengar. Mobil tersebut telah di parkir di halaman rumah. Kania merasa lega saat Wildan sudah tiba, karena ia tak sabar untuk menyantap hidangan makan malam yang sudah di siapkan ibunya.
Wildan membantu Delon untuk menurunkan barang-barangnya dari bagasi mobil. Hati Delon merasa gemetar, ia tidak sabar untuk bertemu adik tercintanya.
"Ah apa aku harus menarik kak Wildan agar ia cepat kemari dan duduk makan malam bersama kita?" gerutu Kania sembari beranjak dari duduknya. Kania segera menghampiri Wildan sembari membawa beberapa camilan di toples.
"Dasar tukang makan!" gerutu Willy menggoda Kania.
"Ah aku ini sepertinya mulutmu harus di sumpal dengan ini!" kata Kania sembari memasukkan camilan dengan paksa ke mulut Willy.
"Hei, apa kau sudah gila? dasar Kania!" gerutu Willy sembari menelan paksa makanan itu.
"Kak Wildan kenapa kau lama se...?"
Pyang...
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com