Jung Kook dan Kiki membersihkan badan mereka terlebih dahulu.
"Noona ... Kau nggak mau ikut?" Jung Kook tersenyum nakal.
Hana hanya melempar bantal kecil ke arah Jung Kook. Jung Kook yang gesit langsung menutup pintu kamar mandi.
Setelah selesai membersihkan diri, Jung Kook memakaikan baju baru ke Kiki. Barulah ia mengenakan bajunya dan mengeringkan rambut.
Hana pun membasuh tubuhnya. Saat Hana keluar dari kamar mandi. Ia melihat Jung Kook asyik dengan ponselnya. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar.
Kiki tidak ada.
Biasanya Kiki bermain dengan mainannya.
"Kookie ... Kiki di mana?" Hana bertanya karena tidak ada Kiki di kamar. Hana menuju ke pintu depan.
Pintunya terbuka sedikit.
"Byuuur ..." suara benda terjatuh ke sungai.
KIKI!
Hana dan Jung Kook langsung pergi ke luar rumah. Ada satu sandal mungil bergambar Iron Man di pinggir rumah terapung dekat sungai. Sandal milik Kiki. Dan satu sandalnya lagi mengapung di permukaan sungai.
Kiki tenggelam?
Jung Kook langsung menyebur ke dalam sungai. Ia menyelam lebih dalam.
Kiki tidak ada.
Air sungai yang keruh mengaburkan pandangannya.
Hana sudah menangis di tepi sungai.
"Kiki ..."
Jung Kook naik ke permukaan tanpa membawa Kiki. Membuat Hana semakin menangis histeris.
"KIKI ..."
Jung Kook mengambil napas lalu menyelam lagi mencari Kiki
"Eomma ..." Kiki memanggil Hana. Ia sedang digendong Tae Tae. Kiki rupa-rupanya sedang mengambil mainannya yang tertinggal di penginapan Tae Tae.
"Kiki ..." Hana langsung mengambil Kiki dari gendongan Tae Tae.
Ki .. Eomma kira Kiki tenggelam di sungai.
"Kookie ... Kiki tidak tenggelam. Ia ada di sini" panggil Hana.
Tapi Jung Kook tidak juga muncul. Hana menjadi sangat khawatir.
Sedangkan Jung Kook yang berada di dalam sungai, kakinya kram karena suhu air sungai yang dingin.
Tae Tae langsung memyeburkan dirinya ke sungai. Berusaha menolong Jung Kook. Ia melihat Jung Kook. Tae Tae langsung membawa Jung Kook ke permukaan.
Tae Tae melakukan CPR ke Jung Kook. Tak lama kemudian Jung Kook sadar. Ia mengeluarkan air dari mulutnya. Ia terbatuk-batuk.
Untuk berjaga-jaga, Tae Tae mengantar Jung Kook ke rumah sakit untuk pemeriksaan kebih lanjut. Sepanjang perjalanan Hana hanya menangis. Tadi ia hampir saja kehilangan dua orang yang paling disayanginya.
Hana melepaskan baju Jung Kook yang basah. Mengelapnya dengan handuk yang selalu Tae Tae bawa di bagasi mobilnya. Saat lampu merah Tae Tae mengganti bajunya dengan baju kering .
Di rumah sakit ...
Dokter memeriksa Jung Kook. Untunglah tidak ada sesuatu yang membahayakan.. Hana akhirnya bisa bernapas lega.
Tae Tae meninggalkan ruangan. Ia pergi ke vending machine sambil menggendong Kiki. Membeli minuman pulpy kesukaan Hana. Cola untuk dirinya dan air mineral untuk Jung Kook.
Ia juga membereskan administrasi rumah sakit. Membayar semua biayanya.
Jung Kook sudah diperbolehkan pulang.
"Oppa ... Gomawo ..." Hana sangat berterimakasih ke Tae Tae. "Nanti akan aku ganti uang oppa"
"Tidak usah" Tae Tae menolak.
Hana ...
Kalau kau ingin membayarnya.
Harganya sangat mahal.
Harus kau bayar dengan hatimu.
Tapi aku rasa, aku tak kan pernah bisa mendapatkan hatimu
Hatimu milik Jungkook sekarang.
Aku harus sadar.
Cuma ada Jung Kook di hatimu.
Aku bisa melihat kau yang begitu mencemaskannya tadi.
Tae Tae memapah Jung Kook sampai ke kamar di rumah terapung.
"Gomawo, hyung"
"Gomawo, oppa"
"Kalau perlu sesuatu, panggil saja aku" Setelahnya Tae Tae kembali ke kamarnya.
Di kamar terapung ...
Hana menangis lagi. Teringat kejadian tadi.
"Noona ... Aku baik-baik saja" lirih Jung Kook.
"Kookie .. Saat kau tidak muncul-muncul tadi. Aku takut. Hiks ... Aku takut kehilanganmu. Hiks ..."
"Noona ... Terima kasih sudah mencemaskanku" jari-jari Jung Kook menyeka air mata Hana
"Untung ada Tae oppa yang menolongmu"
"Ia melakukan CPR"
CPR?
Noona bilang CPR?
Itu artinya aku dan Tae Hyung berciuman?
Oh ... Tidak ... Bibirku ...