webnovel

ciuman

"CPR?"

"Noona bilang CPR?" Jung Kook bertanya.

"Iya ..."

"Kau tadi sempat tidak sadar"

"Seperti Putri Salju yang meninggal yang kemudian dicium oleh pangerannya"

"Dan kemudian hidup kembali"

"Kau jadi Snow Jung Kook dan Tae oppa jadi pangeran FerniTae"

"Tae oppa menciummu beberapa kali" Hana menggoda Jung Kook. Memperagakan CPR yang diberikan Tae Tae ke Jung Kook.

Bagaimana ini?

Aku ingin mencium Noona.

Ciuman Noona itu ibarat candu bagiku.

Ibarat obat yang harus dimakan tiga kali sehari.

Tapi kalau aku mencium Noona itu artinya Noona dan Tae Hyung akan berciuman secara tidak langsung.

Tapi aku menginginkan bibir Noona.

Hana mengecek pintu kamar. Memastikan telah terkunci dan tidak bisa dibuka Kiki.

"Noona" ucap Jung Kook.

"Maafkan aku" karena keteledoran Jung Kooklah yang menyebabkan Kiki keluar kamar tanpa pengawasan.

Hana tidak sanggup menyalahkan Jung Kook. Jung Kook juga masih lemas sekarang. Hana juga hampir kehilangan Jung Kook seandainya Tae Tae tidak ada.

"Sebenarnya apa sih yang kau lihat di ponselmu?" Hana mengambil ponsel Jung Kook. Cukup mudah bagi Hana untuk membuka ponsel Jung Kook. Ia tahu passwordnya. Ulang tahun Kiki.

Hana melihat history di aplikasi browser Jung Kook. Tadi Jung Kook sedang browsing mencari ranjang Iron Man untuk Kiki.

[pic]

Kookie ...

Karena ini ...

"Kookie ... Jangan sampai karena Iron Man, kita jadi kehilangan Iron Man kecil (Kiki) kita"

"Hiks ... Hiks ... Hiks ..." air mata Hana mengalir lagi. Ia tidak bisa membayangkan bila Kiki benar-benar tercebur ke sungai. Air sungai yang dalam dan dingin. Sudah bisa dipastikan mereka akan kehilangan Kiki untuk selamanya.

Jung Kook menundukkan kepalanya. Ia masih bisa dibilang beruntung. Kiki selamat dan masih hidup.

"Noona ... Aku sungguh-sungguh meminta maaf ..."

"Noona ... " Kiki mendekat ke Hana yang sudah berbaring.

"Ki ... Eomma. Jangan panggil Noona ke eomma" Jung Kook mengkoreksi Kiki. Jung Kook takut bila ada yang mengira Kiki itu adik Hana.

"Kiki lapar?" Hana bertanya.

Kiki menganggukkan kepalanya sambil menyentuh dada Hana. Hana mulai menyusui Kiki.

Ki ... Kalau sudah malam, giliran appa.

Hana menepuk-nepuk pantat mungil Kiki.

Ki ... Eomma tadi pikir, eomma bakal kehilangan Kiki.

Jantung eomma seperti keluar dari tempatnya.

Hana mulai menitikkan air mata lagi. Ia menghapus air matanya.

Jung Kook merasa bersalah. Harusnya ia mengawasi Kiki. Kiki memang tidak bisa melihat pintu yang terbuka. Ia selalu ingin kabur karena rasa ingin tahunya yang besar. Seperti saat Kiki kabur ketika ikut Jung Kook ke tempat trainingnya.

Hana akhirnya tertidur terlebih dahulu. Kiki pun ikut tidur.

Jung Kook merapikan pakaian Hana.

Ki ...

Appa dan eomma tadi mengira Kiki jatuh ke sungai.

Kalau Kiki benar-benar jatuh ke sungai ...

Appa dan eomma bakal pisah.

Cuma Kiki yang bisa satuin appa dan eomma.

Karena Kiki, appa bisa menikah dengan eomma

Kalau Kiki nggak ada, mungkin eomma sekarang sudah menikah dengan Joon samchon.

Jung Kook sangat menyesali perbuatannya. Ia seharusnya mengawasi Kiki. Bukannya asyik melihat ponselnya.

Sementara itu bukan hanya Jung Kook yang menyesali perbuatannya. Di sisi lain Tae Tae juga sedikit menyesal telah menyelamatkan Jung Kook.

Kalau aku membiarkan Jung Kook tadi,

Hana bakal jadi janda.

Aku bisa menikah dengan Hana.

Aku bisa menjadi ayah Kiki.

Aku bisa memiliki anak-anak dengan Hana.

Tapi Tae Tae tidak bisa berbuat jahat. Ia melihat Hana sangat cemas melihat Jung Kook yang tak kunjung muncul ke permukaan. Ia tak ingin orang yang dicintainya bersedih.

Tae Tae tahu saat ini Hana lebih berbahagia dengan Jung Kook.

Aku harus bisa merelakan Hana untuk Jung Kook.

Aku harus bisa move on dari Hana.

Tapi ...

Bersambung ...