Keesokan harinya, seperti biasanya Alice berangkat dengan diantar oleh sopir taksi yang dipesankan oleh bundanya, Alice menjadi terbiasa dengan sopir taksi yang setiap hari akan mengantarkannya ke sekolah.
Alice berjalan menuju sekolah, dengan perasaan yang sedikit membaik karena kemarin sudah dihibur dengan Lady. Alice merasa sedikit lebih baik saat ini, sehingga ia dapat tersenyum saat ini, namun saat Alice sampai di kelas, ia merasa seperti kembali teringat dengan masalahnya, karena melihat Aldan yang duduk tepat di sampingnya.
Alice hanya terdiam menundukkan wajahnya yang murung karena terus teringat dengan masalah keluarganya yang tidak kunjung usai.
Sedangkan Aldan yang duduk di samping Alice, juga hanya terdiam, tidak mengatakan satu patah kata apa pun, namun sebenarnya Aldan merasa bersalah karena ucapannya kemarin kepada Alice yang membuat Alice menangis, karena sebenarnya Aldan masih bisa mendengar teriakan dan tangisan Alice saat ia pergi meninggalkan kelas kemarin.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com