Mobil berhenti di pekarangan sebuah rumah.
Arin menatap bangunan sederhana itu dari kaca mobil. Jadi, selama ini papanya tinggal di sini. Sekilas Arin lihat tadi, jalur yang dilewati tidak asing bagi Arin. Jalurnya hampir sama ketika akan menuju apartemen Levi waktu itu. Arin segera menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Kenapa jadi Levi yang ada di pikirannya sekarang?
Wanita itu mematikan mesin mobil dan membuka pintu. Arin pun mengikuti Devan dan wanita itu keluar dari mobil. Arin menutup pintu dengan pelan. Matanya mengedar menatap tempat tinggal papanya. Ia masih saja berdiri di tempatnya padahal Devan dan wanita itu sudah berada di depan pintu rumah.
"Arindy?" Suara Devan membuat Arin tersadar. Gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Kemarilah," kata Devan. Arin kembali dibuat salah fokus. Lihatlah, pria itu dengan santai merangkul mesra wanita di sampingnya. Sang wanita juga seperti menikmati rangkulan Devan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com