Selesai mandi Fadil berjalan masuk ke dalam kamar dan mulai berkemas. Tina mengenakan kaos putih bermotif bunga biru, celana jins biru dengan tas gendong di belakang punggungnya. Sedangkan Fadil, hanya mengenakan kaos merah, celana hitam dan tas punggung abu miliknya. Jendela dan gorden sudah ditutup, pintu serta gerbang sudah di kunci. Mereka berdua, berdiri di depan gerbang.
Tas Fadil berada di depan, dia langsung menggendong adiknya. Kedua matanya terpejam lalu terbuka kembali dan dia langsung berlari secepat kilat. Berkat Ajian Saipi Angin milik Fadil, mereka sampai di depan pagar rumah dalam waktu lima menit. Rambut Tina sudah tertata rapi sebelum, sekarang terlihat acak-acakan seperti terkena angin topan. Kedua matanya tak berkedip dan syok dengan apa yang telah terjadi pada dirinya. Sementara Fadil, terdiam memandang halaman rumahnya dengan wajah datar.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com