Mereka bertiga, berjalan menelusuri lorong lantai dasar dengan santainya. Beberapa karyawan kantor, berlalu-lalang sembari membawa beberapa dokumen di kedua tangannya. Kedua gadis resepsionis, berdiri dengan raut wajah tersenyum. Dua security, berjalan santai sembari membawa sebuah pemukul di tangannya. Setiap sudut ruangan, terdapat kamera CCTV. Fadil merasa khawatir, jika aksi mereka di ketahui oleh pihak keamanan.
Luna pun menyentuh bahunya, ia berkata bahwa selama cincinnya belum terlepas maka kehadirannya tidak ada yang mengetahuinya, bahkan penglihatan batin dan CCTV. Mendengar hal itu, Fadil bernafas lega namun jika seandainya wujudnya terlihat, selama mengenakan topeng identitasnya masih aman. Kemudian, Sarah mengintip sebuah ruangan di balik kaca. Dia melihat, berbagai kesibukan aktivitas kantor. Raut wajah mereka, serius memandangi layar monitor. Ada juga beberapa dari mereka, berbincang santai dengan temannya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com