Kedua gadis itu, saring merangkul lalu berjalan bersama memasuki portal teleportasi. Kedua telapak kaki mereka terasa sejuk, ketika menginjak tumpukan salju. Langit terlihat gelap gulita, suara gemuruh membuat jiwa mereka terguncang.
Butiran salju turun seiring kilatan petir, mereka melihat Elisa duduk di atas bahu Ninda. Wajah peri itu terlihat pucat dan lesu, kedua sayapnya terlihat layu.
Kemudian, mereka semua terus berjalan mengikuti Patih Garda menuju tepi jurang. Betapa terkejutnya mereka, melihat Fadil dan lainnya berlari bersama membentuk sebuah pleton sambil dicambuk oleh seorang pelayan paras tampan menggunakan cambuk petir.
Linda, Tina dan Elisa terlihat sangat mencemaskan mereka semua. Tetapi, Sang Dewi meminta mereka bertiga untuk diam dan melihat latihan kejam sedang mereka jalani. Mereka semua, menggunakan baju khas Suku Eskimo.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com