webnovel

Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Pertemuannya dengan bocah delapan tahun membuat Lin Tian sadar, bahwa kekuatan tidak sepenuhnya bisa melindungi banyak orang. Sebaliknya, dengan kekuatan dan kekuasaan membuat orang-orang semakin menderita, terutama mereka yang lemah. Ketika Lin Tian hendak mengajak bocah tersebut untuk pergi, saat itu juga gerombolan Pendekar mengepung dirinya. Bocah tersebut tewas saat salah satu Pendekar menjadikannya dirinya sebagai tawanan. Lin Tian yang sudah dipenuhi luka itu akhirnya mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membunuh semua pendekar tersebut. Lin Tian pun menghembuskan napas terakhirnya. Namun, ketika dia membuka matanya bukan Nirwana yang didapatnya, tetapi dunia yang jauh berbeda dengan masa lalunya. Takdir telah membawanya ke masa depan, lebih tepatnya di tahun 2022. Ribuan tahun hari kehidupan sebelumnya. Namun, pada kehidupan keduanya pun dunia tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamanya. Ketidakadilan masih meraja rela, bahkan lebih kejam dari yang pernah dilihatnya. Lin Tian tidak memiliki pengalaman apa-apa pada kehidupan keduanya. Akan tetapi, dia bertekad untuk mengembalikan kedamaian dunia. Mampukah Lin Tian mengembalikan senyuman orang-orang yang ada di sekitarnya? Akankah kehidupan barunya membuat Lin Tian menyesali kematiannya? Takdir apa yang akan Lin Tian jalani nanti? Siapkah Lin Tian mengetahui kalau orang-orang yang pernah ada di kehidupan pertamanya, hadir di dunia baru ini?

arayan_xander · Aksi
Peringkat tidak cukup
205 Chs

140. Diserang

Dari ledakan dahsyat ini membuat Kepungan asap tebal berwarna hitam pekat mentebar menutupi area ini. Desa Lu terkepung oleh kegelapan.

Cahaya Jingga masih menyambar ke langit, tetapi seiring berjalannya keadaan aura magis berwarna jingga tersebut perlahan mulai menghilang, dan melebur serta memudar.

Hwang Xi Han, Su Ling Hua, Chen Xio Lin dan Chen Wu Xin serta kedua Guru mereka telah berhasil memusnahkan Raksasa debu tersebut, dan menyelamatkan Dunia ini.

Awan-awan hitam yang tadi mengepung langit, lambat waktu mulai memudar. Seberkas cahaya dari Sang Mentari pun mulai bersinar kembali.

Tidak ada lagi Raksasa pasir yang akan menyulitkan mereka lagi, dan sekarang orang-orang dari Wu Dang ini turun dari atas sana.

Mungkin lelah rasanya, akan tetapi rasa lelah itu hilang ketika mereka berhasil membawa kemenangan.

Tenaga dalam terasa terkuras semua. Akibat ledakan membuat penampilan mereka sangat buruk.