"Aku mencintainya! Kau puas! AKU MENCINTAINYA! KAU PUAS!!" Teriak Suzy. Memukul dada L dengan brutal lalu menangis sejadi-jadinya.
"Aku mencintainya! Jadi jangan ganggu aku dan Chanyeol lagi!" Ujar Suzy. Menghapus air matanya lalu berjalan menghampiri Chanyeol. Meletakan sebelah tangan Chanyeol ke lehernya lalu mulai memapahnya menuju UKS.
"Aku baik-baik saja." Ujar Chanyeol.
"Baik-baik pantatmu!" Omel Suzy, mencubit pinggang Chanyeol lalu segera menyeretnya ke UKS.
"Bae Suzy! Dengarkan aku dulu!" Teriak L. Mencengkram erat kepalanya lalu menarik kasar rambutnya. "Arrgg! Sialan!" Maki L. Menunjuk-nunjuk Chanyeol dan kembali berteriak. "Aku akan memusnahkanmu!" Desis L.
"Oh tuan tua. Kau tidak beruntung." Ujar Baekhyun, sedikit mencibir lalu berlalu begitu saja, tentunya dengan menarik dasi Jiyeon.
"Akh! Aku tersedak Baekbo!" Dengus Jiyeon, menarik lagi dasinya yang hanya akan berakhir sia-sia.
"Baekbo? Apa itu?" Tanya Baekhyun penasaran. Membalikan badannya dan menatap Jiyeon.
"Baekhyun bodoh!" Umpat Jiyeon, berjalan duluan lalu mengacuhkan Baekhyun yang berteriak heboh di belakangnya. "Masa bodoh saja!" Gumam Jiyeon, menutup kedua telinganya lalu terus berjalan lurus.
**
"Akh. Sakit Bae." Ringis Chanyeol saat Suzy menekan luka lebam di sudut bibirnya dengan brutal.
"Aku tidak terasa!" Dengus Suzy. Memberi alkohol pada kapas di tangannya lalu kembali menekankannya pada luka Chanyeol.
"Shh.. sakit sayang." Ringis Chanyeol lagi, memegangi tangan Suzy yang hendak menekan lagi lukanya.
"Sayang sayang jidadmu! Diamlah!" Marah Suzy, menepis tangan Chanyeol dan kembali mengobati luka si jerapah bodoh itu.
Kali ini Chanyeol diam. Menahan perih lalu meringis pelan. Tak berniat makin membuat anak kelinci itu murka lalu menyembelihnya.
"Kau makin cantik." Puji Chanyeol. Mengangkat tangannya dan mengusap pipi tembem gadisnya itu. Tersenyum kecil seraya terkekeh saat Suzy menatapnya murka.
"Diam Doby!" Desis Suzy. Menekan makin keras luka Chanyeol dengan semburat merah yang menghiasi pipinya.
"Aww." Chanyeol makin meringis sakit, bahkan matanya sudah memerah.
Suzy kaget tentu saja. Ia meletakan kapasnya lalu menatap Chanyeol. Merasa bersalah lalu ikut berkaca-kaca. "M..maaf Chan." Ujar Suzy. Menundukan kepalanya lalu meremas ujung roknya.
"Sakit Bae." Adu Chanyeol, menundukan kepalanya dan diam setelah itu.
Suzy makin merasa bersalah, matanya juga makin berkaca-kaca. Terisak kecil lalu kembali meminta maaf. "Maaf Chanie." Ujar Suzy.
Chanyeol diam, masih menunduk lalu melirik sekilas pada Suzy yang sedang berdiri di depannya. Ingin sekali tertawa tapi ia juga tak mau. Bisa sia-sia aktingnya.
"Hiks.. maafkan aku." Suzy kembali menangis, menundukan kepalanya dengan bahu yang bergetar hebat.
Masih diam. Chanyeol mulai mengangkat kepalanya. Tersenyum kecil lalu meraih bahu Suzy untuk ia peluk. Tertawa kecil lalu mengusap pucuk kepala Suzy. Ia sedikit merasa bersalah pada kekasihnya ini.
"Tak apa. Berhentilah menangis." Ujar Chanyeol. Mengusap bahu Suzy lalu mencium pucuk kepalanya.
Kekasihnya makin terisak. Bahunya bergetar hebat lalu diam dalam pelukan Chanyeol.
Saat sedang menenangkan kekasihnya, pintu UKS tiba-tiba terbuka. Menampilkan sosok tegap berkulit pucat yang sedang menatap mereka.
**
"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Sehun. Berjalan masuk lalu duduk di salah satu bangku. Sekarang jadwalnya untuk mengurus UKS.
"Menenangkan kekasihku yang sedang menangis Mr." Jawab Chanyeol santai. Ia dapat merasakan bahwa Suzy menegang dalam pelukannya. Mencengkram kuat kemeja depan Chanyeol hingga Chanyeol yakin, bajunya sudah kusut.
"Kenapa dengan wajahmu?" Tanya Sehun. Mengambil beberala plaster dan memberikannya pada Chanyeol.
"Ada sedikit kecelakaan Mr." Jawab Chanyeol. Mengusap lagi bahu Suzy agar kekasihnya itu tenang. "Tenang ok." Bisik Chanyeol. Tak mempedulikan delikan tajam Sehun yang tertuju padanya. Ia tau dan ia dapat merasakan itu.
**
"Kenapa denganku?" Tanya Sehun seorang diri. "Aku merasa ada yang aneh saat melihat Suzy dengan Chanyeol tadi. Aku merasa.. tak rela?" Ragunya. Duduk di kursi ruangannya dan menyandarkan punggungnya disana.
"Apa yang dikatakan Kris benar? Tapi kenapa? Aku hanya mengingat Irene sebagai tunanganku. Aku lupa ingatan? Kenapa?" Tanya Sehun lagi. Memutar-mutar ponselnya lalu sedikit berjengit kaget saat Irene menelfonnya.
"Apa lagi ini?" Jengah Sehun. Menatap ponselnya sebentar sebelum menggeser ikon hijau disana.
"Sehun. Kau dimana?"
"Aku diruanganku. Kenapa?"
"Aku kesana ok. Kita makan siang bersama."
"Aku bawa bekal sendiri."
"Tidak. Tidak. Aku sudah memasakanmu."
Sehun menghela nafas lelah, mematikan sambungan telfon secara sepihak karna ia yakin usahanya juga akan sia-sia untuk menolak.
"Aku merasa ada yang hilang." Gumam Sehun.
**
Ruang kelas Suzy sudah heboh. Mereka menatap undangan di tangan sang ketua kelas dengan mata membesar kaget.
"Yang benar saja?!" Teriak Baekhyun heboh. Ia tak percaya bahkan pernikahannya akan di laksanakan lusa. Hotel berkelas lagi.
"Irene? Dengan Mr. Oh?" Heran temannya di ujung sana.
"Tak bisa di percaya?!" Teriakan itu terdengar lagi.
"OH MY GOD! LUAR BIASA. IRENE MENDAPATKAN MR. OH?"
"GILAAA!"
"UNDANGANMU DAN SUZY KAPAN CHAN?"
Suzy hanya diam. Menyikut perut Chanyeol lalu menundukan kepalanya. Wajah memerahnya luar biasa imut.
"Tenang.. akan segera aku berikan." Jawab Chanyeol. Memeluk Suzy lagi dan terkekeh pelan saat sang gadis hanya menginjak kakinya pelan.
"Aww kau menggemaskan sayang." Ujar Chanyeol, mencium kepala Suzy lalu tertawa kecil.
"Apa Suzy benar-benar sudah melupakan Sehun?" Bisik Jiyeon.
"Aku tidak tau. Topeng nona Bae itu luar biasa banyak." Baekhyun balas berbisik.
Diam.
Mereka hanya memperhatikan Suzy dan Chanyeol dari tempat duduk mereka. Ada rasa lega dan sedih melihat Suzy.
Dia di kelilingi manusia tampan yang membuat hidupnya penuh dengan air mata.
Luar biasa!
**
Suzy dan Chanyeol diam. Mematung di depan Butik yang saat ini mereka kunjungi. Baekhyun dan jiyeon memakai pakaian yang sama.
Sekarang giliran Suzy dan Chanyeol. Memilih pakaian mereka lalu saling tatap. Luar biasa mewah.
"Yang menikah itu Sehun dan Irene. Bukan aku dan Chanyeol." Ujar Suzy. Memandang gaun di depannya lalu menggeleng pasrah.
Baekhyun dengan balutan jas putihnya beserta Jiyeon dengan gaun yang senada dengan Baekhyun. Tema mereka berdua kesakralan cinta abadi. Itu tema yang mereka buat sendiri. Dasar gila memang.
Sedangkan Chanyeol dan Suzy..
Chanyeol dengan balutan jas putihnya yang sedikit lebih elegan, yang sangat cocok dengan tubuh menjulangnya. Sangat tampan. Dan Suzy dengan balutan gaun soft pink pada ujung gaunnya. Sangat cantik.
"Kapan kita cetak undangan kita sayang?" Tanya Baekhyun, menggandeng lengan Jiyeon lalu berpura-pura akan menciumnya.
"Besok sayang." Jawab Jiyeon. Memerankan karakternya dengan baik.
"Ok beybeeh." Ujar Baekhyun.
Chanyeol dan Suzy diam. Tercengang hebat dengan adegan menjijikan yang tersaji di depan mereka.
"Menjijikan. Iuh." Ujar Suzy.
**
"Aku akan menjemputmu lusa ok. Tunggu aku sayang." Ujar Chanyeol, mengusap pipi Suzy lalu melambai padanya.
"Aku... tidak yakin datang. Aku..."
"Masih sangat mencintai Sehun. Maafkan aku."
TBC
SEE U NEXT CHAP
THANK U
HAVE A NICE DAY
DNDYP