webnovel

Ch. 47

Suzy mematut dirinya di depan cermin. Yang benar saja, ia terlhat sangat berbeda. Dan sedikit.. lebih feminim.

"Apaan ini?" Gumam Suzy. Menutar-mutar tubuhnya lalu mengeryit saat ia mendapati dirinya yang terlihat seperti, Cinderella bergaun pink?

"Iuh.. mama,, ganti baju saja ya. Ini menggelikan." Rengek Suzy. Menaik-turunkan gaunnya lalu berselonjoran di lantai.

"YA!! Kau ini memalukan! Chanyeol sudah baik-baik membelikanmu gaun. Dan kau? Ck. Tapi ngomong-ngomong, aku tidak tau kenapa akhirnya kau jadian dengan Chanyeol." Ujar mamanya, "aku tidak melarangmu. Juga tidak membolehkanmu, nyatanya kau masih berstatus nyonya Oh. Aku hanya menuruti yang kau rasa baik untukmu." Mamanya diam. Membantu Suzy berdiri lalu memperbaiki dandanannya.

"Yang sebentar lagi akan jadi mantan Nyonya Oh." Ujar Suzy kesal.

Plak.

"Akh. Sakit ma." Ringis Suzy seraya memegangi bahunya yang barusan terkena pukulan cinta dari mamanya.

"Cepat ke bawah. Chanyeol sudah menunggumu." Suruh mamanya. Mendorong bahu Suzy yang berjalan tertatih karna sepatu haknya.

Mendengus kesal Suzy akhirnya berjalan pelan. Ini hari terburuk dalam hidupnya. "Menjadi istri orang yang sebentar lagi akan beristri kembali." Bisik Suzy.

"Apa?"

"Haha.. tidak ada ma, hanya suara cicak titip cinta." Jawab Suzy asal-asalan. Menarik bagian bawah gaunnya hingga lutut, lalu tersenyum cerah saat melihat Chanyeol. Sedikit berlari lalu memamerkan deretan gigi kelincinya.

"Sudah siap?" Tanya Chanyeol.

"Sudah." Jawab Suzy semangat. Menggandeng lengan Chanyeol lalu mencibir pada ibunya.

"Aku pergi dulu nenek lampir." Pamit Suzy dengan wajah polos tak berdosanya. Melambai indah sebelum mamanya melemparkan wajan penggorengan ke pantat seksi miliknya.

"Anak tak tau terima kasih!" Dengus mamanya. Memejamkan mata lalu menghembuskan nafas perlahan. "Aku kutuk kau jadi beruang bercangkang siput!" Sumpah mamanya.

"Mempunyai anak seperti dia membuat energi positifku!"

**

"Chan.. mana BaekYeon?" Tanya Suzy. Celingak-celingukan melihat kesana-kemari untuk menemukan sahabat tak diri itu.

"Mmm." Chanyeol bergumam, memutar badan lalu menyipitkan matanya.

"Pasangan kontroversional ada di sana!" Tunjuk Chanyeol. Melambai kecil lalu memutar kepala Suzy agar menghadap arah yang sama dengannya.

"Woaaah.. mereka terlihat, romantis?" Suzy heran sendiri dengan ucapannya. Romantis? Ia. Aneh juga ia. Jadi harus di sebut apa?

"Hahaha. Benar." Ujar Chanyeol. Mengusap kepala Suzy lalu tersenyum kecil.

"YOOOOO! DISINIIIIIIIIII!!" Teriak Suzy histeris. Mengundang perhatian seluruh tamu yang hanya bisa geleng-geleng kepala melihat mereka.

"Eii yooo. Bro and Sist." Sapa Jiyeon Baekhyun bersamaan. Saling peluk lalu tertawa. Bagai teman yang tidak berjumpa selama puluhan tahun.

"Turut bahagia dengan pernikahan kalian." Ujar Chanyeol dan menjabat tangan Baekhyun.

"Hohoho terima kasih. Doakan saja bayi kami tumbuh sehat." Baekhyun dengan senyum merekahnya mengusap perut datar Jiyeon. Sedangkan Jiyeon? Dia hanya pura-pura tersipu malu dengan gaya imut seadanya.

"Semoga keluarga kecil kalian bahagia." Suzy ikut-ikutan, mengusap perut Baekhyun yang entah sejak kapan ada kotak-kotak sembilannya.

"Yang hamil perempuannya Bae. Bukan aku. Aku ini manly!" Tukas Baekhyun.

"Aku pikir kau yang perempuan. Hahaha." Ledek Suzy.

"Hoho kau mengibarkan bendera perang di pesta, sialan ini? Ok aku layani." Ujar Baekhyun. Menbuka kancing jasnya lalu berjalan mendekati Suzy yang hanya terbahak.

"Benar ini pesta sialan!" Ulang Suzy. Merangkul bahu Baekhyun dan sama-sama mengangguk prihatin.

**

"Pesta apa?" Tanya Wendy yang entah sejak kapan sudah ada di belakang mereka.

Jiyeon menyeringai. Melipat tangannya di depan dada lalu tersenyum manis. "Pesta. Sialan." Desis Jiyeon. Memutari empat ikan teri itu dengan tatapan mautnya.

"Aa.. aah,, kalian pasti jadi pembantunyakan dsini?" Ujar Baekhyun. Menarik ujung rambut Seulgi yang berada paling dekat dengannya.

"YA! Apaan kau Byun!" Teriak Seulgi.

"Hmm. Yeah, menjadi pembawa cincin dan penabur bunga. Uuuu kacian." Ledek Suzy seraya bergelayut manja di lengan Chanyeol.

"Tidak baik berkata jujur sayang." Chanyeol menimpali. Mengusap pipi Suzy lalu tersenyum kecil.

"Heh. Para tamu lebih baik pergi dari sini. Nikmati saja hidangan kalian." Usir Joy. Menggulung ujung rambutnya dengan jari telunjuk lalu menatap sinis Jiyeon.

"Oow oow,, kami lebih menikmati menghancurkan pesta tak jelas ini." Jiyeon bersuara. Menarik rambut belakang Joy cukup keras, hingga gadis itu memekik.

"Kau monyet liar!" Caci Joy marah. Membesarkan matanya pada Jiyeon lalu hendak melemparinya dengan buket bunga di tangannya.

"Haah. Dimana pup tepian kali itu? Aku belum melihatnya, aku bahkan ingin memberi ucapan selamat yang meriah." Ujar Suzy. Mata polosnya menatap Wendy dengan senyuman lebar.

Empat serangkai itu berdecih kesal, memilih untuk pergi dari sana sebelum dandanan mereka hancur. "Melayani segerombolan monyet liar akan menguras tenaga." Ujar Seulgi.

Sret.

"Apa katamu?" Tanya Baekhyun seraya menarik rambut belakang Seulgi. Membuat gadis itu meringis lalu berbalik kesal.

"APA YANG KAU LAKUKAN BYUN BAEKHYUN!" Teriakan marah itu begitu menggema di dalam gedung mewah ini.

Seulgi seperti kesetanan, mengambil asal kue yang berada di dekatnya lalu melemparnya pada Baekhyun.

"APA INI?" Desis Wendy. Menatap gaun cantiknya lalu menatap Seulgi. "Kau merusak gaunku!" Wendy mendekat. Meraih kue yang entah dari mana lalu melemparnya pada Seulgi.

Suzy tertawa senang. Bertepuk tangan ria dan memukul-mukul bahu Chanyeol saking lucunya. "Ini acara apa sebenarnya?" Kekeh Suzy heran.

"Opss, salah sasaran." Gumam Baekhyun dengan wajah polos tanpa dosanya. Terkikik bersama Jiyeon yang hanya menatap pemandangan di depannya. "Aku yakin butuh penundaan waktu hingga 3 jam untuk ini." Ujar Jiyeon senang.

Saat empat toa berjalan itu terbahak malihat pemandangan di depan mereka. Datanglah Irene dengan gaunnya yang,, yah... lumayan cantik.

"Apa yang kalian lakukan pada pestaku!" Jerit Irene tak percaya. Acaranya akan dimulai 30 menit lagi dan hidangannya sudah hancur.

"Bersenang-senang." Jawab Suzy dingin. Dendam abadi tentu saja. Perempuan itu merebut suaminya.

Tanpa memperdulikan empat temannya yang sudah belepotan dengan cake di atas lantai. Irene lewat begitu saja, tak memperkirakan apa yang akan terjadi dengan dirinya. Hingga..

Bruk.

"Wooah.. pengantin baru menghancurkan kue pernikahan empat tingkat miliknya!" Seru Baekhyun tak percaya.

Mengundang kerumunan tamu undangan untuk melihat nasib sang mempelai wanita.

Irene.

Terduduk tak berdaya di atas lantai dengan tubuhnya yang sudah kotor dengan krim. Ditambah lagi teman-teman setianya yang berada tak jauh darinya. Keadaan yang sama persis.

"BAE SUZY!" Teriak Irene marah. Melotot pada gaunnya yang sudah kotor dan kue pernikahan mahalnya. Antara malu dan kesal. Irene bangkit berdiri. Menatap garang pada Suzy lalu menarik tangan Suzy agar merasakan bagaimana mandi krim sebenarnya.

"YA!! APA-APAAN KAU?" Teriak Suzy. Menarik lagi tangannya agar tak ikut terjatuh.

Chanyeol kaget tentu saja. Manahan lengan Suzy yang satunya lalu manariknya. Menyembunyikan Suzy di balik pelukannya lalu tatapan murkanya tertuju pada Irene. "Apa yang kau lakukan oada kekasihku?!" Desis Chanyeol.

"Dia menghancurkan pestaku!" Marah Irene.

**

"Apa yang terjadi disana?" Tanya Kris. Menyikut lengan Siwon lalu berjalan mendekat.

"Ini gila!" Geram Siwon.

"Apa yang kau lakukan Irene?!" Bentak Siwon. Ia bisa malu pada kolega dan rekan bisnisnya.

"Dia menghancurkan pestaku." Cicit Irene.

Kris menatap Suzy yang menggeleng padanya. Ia juga yakin Suzy tidak akan sebocah itu. "Kau tak apa?" Tanya Kris khawatir.

Suzy mengangguk. Ia baik-baik saja, hanya sedikit kaget.

"Kalian berempat ikut aku." Ajak Kris. Berjalan menuju salah satu meja lalu menarik kursi untuk duduk disana.

"Kami tak melakukannya. Mereka yang menghancurkan kue itu. Bahkan kami belum menyentuh apa pun disini." Bela Jiyeon.

"Aku tak menyalahkan kalian. Aku hanya ingin duduk di sini. Kalian keberatan?" Tanya Kris.

Mereka berempat menggeleng. Tentu saja, mereka yakin Kris juga sakit kepala saat ini.

"Butuh waktu lima jam untuk itu semua!" Ujar Kris. Menempatkan dahinya di meja lalu menghela nafas kasar.

**

"Cepat ganti baju kalian!" Ujar Siwon. Wajahnya sudah memerah sempurna dengan rahang yang mengatup rapat.

"Dan kalian. Bersihkan ini. Buat kue baru." Suruh Siwon lagi.

"Memalukan!" Desisnya.

**

Empat jam berlalu. Sekarang saatnya pemasangan cincin. Jantung Suzy berdebar tak karuan. Ia belum rela. Demi apa pun! Sehun masih jadi suaminya.

Mereka berempat duduk dalan satu meja, berlima dengan Kris. Kris benar-benar terlihat frustasi. Wajah tampannha bahkan sudah tak bercahaya lagi.

Di meja sebelahnya ada Kai, V, Jungkook, dan Daehyun. Mereka beralasan bahwa jika ada sesuatu mereka bisa langsung turun tangan.

"Aku bisa mati jika disini terus!" Gumam Suzy.

"Tak akan." Sahut Kris. Tersenyum kecil entah karna apa.

Makin dekat. Irene tak tau diri monyet sialan itu sudah menyematkan cincinnya di jari Sehun. Sekarang giliran Sehun.

Suzy berharap waktu bisa berhenti dan dia akan menculik Sehun. Membenturkan lagi kepalanya ke trotoar hingga ia mengingat Suzy.

Sehun sudah mengambil cincinnya dan memegang tangan Irene.

Bunuh saja akuu di rawa-rawaaa.

Sret.

"Tunggu!" Chanyeol berteriak dengan suara bassnya. Menarik Suzy untuk berdiri di dekatnya. Lalu menggenggam tangan kekasihnya itu.

"Hei kau gila! Duduklah bodoh!" Ujar Kai pelan.

"Aku hanya ingin mengatakan. Bulan depan. Datang ke pernikahanku dengan Suzy." Ujar Chanyeol santai. Merogoh saku jasnya lalu mengeluarkan sebuah undangan berbalut beludru putih di luarnya. "Ini undangannya." Ujar Chanyeol. Mengangkat tinggi undangannya lalu mencium sekilas bibir Suzy.

Kris yang dari tadi tertunduk lesu kini mengangkat kepalanya. Matanya membulat besar. "Gila! Apa lagi ini?" Gumam Kris tak percaya.

"What the hell!" Ujar Baekhyun spontan.

"Apa lagi ini." Ujar Siwon resah. Ini acara apa?

Hening.

Sehun diam. Melepaskan begitu saja tangan Irene lalu menjatuhkan cincinnya. Kepalanya berdengung sakit.

"Sehun kau kenapa? Ayo lanjutkan." Desak Irene cemas.

"Aku menyesal memasang ini di jari mu kelinci liar."

"Kau pikir aku mau musang tak tau diri."

"Kau mencintaiku tentu saja mau."

"Cih. Amit-amit."

"Kita buktikan."

"Baik. Ku terima tantanganmu Oh Sehun."

"Baik. Kita buktikan Bae Suzy."

Sehun melangkah mundur. Menatap Suzy yang masih berada di pelukan Chanyeol lalu menggeleng resah. "Tidak. Omong kosong apa ini." Ujar Sehun.

"Kau!" Tunjuk Sehun pada Irene. "Ular!" Desisnya.

"Aku istrimu Sehun." Ujar Irene.

"Tidak!"

Sehun menatap Suzy. Berjalan cepat dan akhirnya berlari. Menarik Suzy dari pelukan Chanyeol agar masuk ke dalam pelukannya.

"Sehuuun." Teriak Irene.

"Maafkan aku." Bisik Sehun. Memeluk Suzy dengan erat lalu mencium kepalanya.

"Ss.. s.. sehun." Cicit Suzy.

"Maafkan aku. Aku melupakanmu." Bisik Sehun lagi.

"Oh my god!" Jiyeon tak mampu berkata-kata.

"Beautiful moment!" Ujar Baekhyun. Mengeluarkan ponselnya dan..

Cekrek.

"Kenang-kenangan tahun besok." Ujarnya.

"Aku.. aku akan manikah dengan Chanyeol." Ujar Suzy.

Sehun panik. Menggeleng heboh dan memeluk Suzy lagi. "Tidak! Kau milikku." Ujar Sehun.

"Tapi s.."

"Tak masalah Bae." Ujar Chanyeol. Duduk kembali di kursinya lalu mengangkat bahunya acuh tak acuh. Tertawa kecil lalu menatap Sehun. "Ini kesempatan terakhirmu. Sekali lagi kau membuat sahabat kecilku manangis , maka sampai disana umur hidupmu!" Ancam Chanyeol.

"Tak akan lagi." Ujar Sehun. Menagkup pipi Suzy lalu tersenyum kecil. "Tak akan lagi." Ulangnya.

"Kau luar biasa bro!" Pekik Baekhyun. Berbalik lalu memeluk Chanyeol mesra. "Kalau begitu undangan kosong ini untuk kita bertiga saja." Ujar Baekhyun lagi seraya duduk di pangkuan Chanyeol.

"Baek. Kau.. beranjak dari pangkuanku!" Ujar Chnayeol.

"Tunggu! Apa maksudnya ini?" Tanya Kai.

Sehun tertawa kecil. "Intinya. Kelinci liar ini istriku." Ujar Sehun. Menggendong Suzy ala brydal style lalu memutar-mutarkannya.

"Hahahaha. Sehun aku pusing." Pekik Suzy. Mengeratkan pelukannya di leher Sehun dan menyandarkan kepalanya di bahu kokoh Sehun.

"Apa kau hamil anakku?"

TBC

THANK U

HAVE A NICE DAY

SEE U NEXT CHAP

DNDYP