pernah kah kalian merasa hidupmu tidak berarti? tidak ada tujuan hidup, tidak punya teman dekat, sahabat, pacar, istri ataupun keluarga. hidupku seperti robot setiap harinya. tidur, bangun, pergi bekerja, lalu pulang dan tidur, lalu bangun dan pergi bekerja lagi. semua itu lakukan selama 10 tahun.
teman-teman dekat dan sahabatku, pergi satu persatu karena pandemi dan penyakit yang mereka miliki. masih ada beberapa temanku yang masih sehat dan mengobrol beberapa kali di telpon, mereka sudah mempunyai keluarga mereka masing-masing dan mereka tidak mungkin meninggalkan keluarga mereka hanya hal yang tidak berguna dan bertemu teman yang tidak ada di saat mereka susah seperti diriku ini.
keluargaku dan kerabat... mereka semua menjauh semenjak orang tuaku meninggal. setelah mendapatkan warisan bagian mereka, mereka tidak pernah menampakan diri mereka lagi ke rumah orang tuaku.
hubungan? aku sudah tidak bisa mencari hubungan apalagi sampai ke jenjang pernikahan. meskipun umurku sudah menginjak di usia 35. alasannya adalah aku punya keberuntungan yang buruk soal mencari pasangan.
semua wanita yang mempunyai hubungan denganku adalah wanita bermuka dua, manipulasi, berselingkuh, bahkan ada yang sudah mempunyai suami dan anak. awalnya aku sangat positif, meskipun begitu, aku tetap mencari pasangan dengan alih-alih, mungkin kali ini aku akan menemukan pasangan dan takdirku... haha... nyatanya... dunia itu kejam...
aku bahkan tidak sadar jika diriku berjalan saat hujan salju.
hari ini adalah hari Natal, tidak ada yang spesial di hari tersebut bagiku. yang berbeda hanyalah dekorasi rumah orang-orang dan jalan yang tertutupi salju.
meskipun aku menggunakan baju yang tipis, aku tidak merasa kedinginan sama sekali.
aku merasa jika hidupku sudah tidak lama lagi. hal tersebut dikarenakan oleh rokok dan alkohol yang aku konsumsi setiap harinya.
aku tidak bisa melepas kebiasaan tersebut semenjak kedua orang tuaku meninggal.
dan akhirnya pada usiaku yang 30, aku di diagnosa penyakit kanker paru-paru dan sudah terlambat untuk di obati. meskipun di operasi, tidak menjamin jika hidupku akan bertahan sampai di umur 40.
itu yang terbaik menurutku. aku tidak bisa membunuh diriku sendiri karena janji terhadap kedua orang tuaku untuk tetap hidup.
disaat aku sedang melihat ke langit dengan pikiran yang kemana-mana, aku mendengar suara kelakson dari mobil.
beberapa puluh meter dariku, sebuah mobil tergelincir dan tidak terkendali menuju ke arah seorang ibu dan anak perempuan yang berusia 5 tahun.
yang aku ingat hanya tubuhku yang tiba-tiba bergerak dan berlari ke ibu dan anak tersebut.
..................